webnovel

Selamat Tinggal

Editor: Wave Literature

Begitu Huo Shaoheng memberikan perintahnya, anak-anak buah yang dibawanya langsung bergegas menghampiri. Ekspresi datar mereka mengatakan, "Jangan diambil hati."

Salah satu dari mereka memutar lengan Huo Jialan ke belakang punggungnya dan memborgol pergelangan tangannya. Yang lain memotong selotip besar dengan sigap dan menempelkannya di mulut Huo Jialan.

Dalam sepersekian detik, Huo Jialan menemukan dirinya telah dibungkam. Ia tak lagi bisa membela diri sendiri. Ia menangis, dan lututnya lemas.

Untungnya bagi Huo Jialan, kedua petugas di sisi tubuhnya memegangi lengannya dengan kuat. Kalau bukan karena hal itu, ia sudah akan terjatuh ke lantai.

Kakek Huo dan Huo Guanchen tertegun. Mereka bertukar pandang, sebelum menoleh untuk menatap Huo Shaoheng.

"Shaoheng, apa yang kau lakukan? Pelanggaran apa yang diperbuat Jialan? Kenapa kau menangkapnya?" Ekspresi di wajah Kakek Huo mengerikan untuk dipandang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com