Berjalan menyusuri gang dan melewati jalanan yang banyak mobil saling melintas, aku berangkat sekolah di pagi hari tepatnya pukul 06:30 dengan berjalanan kaki. Ibu Putri berangkat berbeda waktu denganku untuk menyembunyikan rahasia ini, setiap jalan aku lewati dan hal yang membuatku dalam masalah yang berbeda ini terjadi. Seorang gadis yang sama seragamnya dengan seragam sekolahku berjalan namun dia seakan tidak sadar bahwa dirinya akan ditabrak oleh truk besar yang melintas, sontak aku yang melihat hal itu mengejar dan mendorongnya karena waktu untuk menyelamatkannya hampir tidak pas. Aku mendorongnya dan dia terjatuh namun dikala aku mendorongnya aku terserempet oleh truk itu, seakan ini mimpi tanpa aku sadari aku bangun dirumah sakit dengan kondisi sedang dirawat disana.
Saat aku sedang dirawat karena lukaku cukup parah yaitu patah kaki sebelah kanan aku menanyakan kondisi dari anak yang aku selamatkan kepada dokter, dokter berkata bahwa anak yang aku selamatkan selamat dan sekarang dia sudah pulang lalu mungkin akan kembali kesini lagi besok. Aku bersyukur atas hal itu dan saat itu pula keluargaku beserta ibu Putri datang menjengukku, ibu Putri menangis karena kondisiku saat ini yang kakinya sedang patah tulang dan sembuh sekitar 2 atau 3 bulan. Ibu Putri sangat hawatir atas kondisiku namun aku menenangkannya dengan mengelus kepalanya, dia mulai tenang lalu aku ceritakan hal yang aku alami sebelum masuk dirumah sakit.
Sontak semua keluargaku akan tidak terima akan hal itu namun kupikir bahwa itu adalah kecelakaan biasa, disamping itu mereka bangga denganku karena rela berkorban untuk seseorang. Aku masih belum mengetahui siapa gadis yang aku tolong dan saat aku bertanya kepada dokter, lalu dokter menjawab gadis yang aku tolong itu bernama REINA SARI, ya Reina Sari dia adalh ketua kelasku dan sekarang aku baru tahu akan hal itu. Setelah jelang 1 jam mereka berada di rumah sakit ibuku dan adik beserta kakakkupun pulang namun Ibu Putri masih disini, aku menyuruhnya pulang namun dia tidak mau. Lalu hal yang mengagetkan terjadi, Reina Sari datang menjengukku karena dia juga korban dari kecelakaan itu. Sari melihat aku bersama Ibu Putri diruang aku dirawat dengan posisi dimana ibu putri sedang menyuapiku makanan, aku sontak terkejut dan tidak tahu harus bagaimana lagi. Namun saat dia masuk dia berkata bahwa
"itu tidak apa-apa karena aku tahu rahasiamu"
Rahasia jadi dia sudah tahu rahasiaku dengan ibu Putri
"Apa yang kammu bicarakan, rahasia tidak ada rahasia di antara kami"
Namun perkataanku tadi seolah tidak bisa dipercaya dan dia berkata
"Kau berpacaran dengan ibu guru Putri kan"
Aku terkejut akan hal itu dan tidak tahu harus gimana lagi karena hubungan kami sudah diketahui olehnya, namun dia merahasiakannya.
"Tenang saja, aku akan merahasiakan hal itu sebagai balasan telah menolongku"
Akupun merasa lega karena dia berkata demikian dan saat aku bertanya keadaannya dia berkata bahwa dia baik-baik saja dan dalam kondisi sehat karena di tolong olehku.
Alasan dari dia hampir tertabrak waktu itu adalah karena sedang melamun saat itu dan tidak menyadari akan adanya truk yang akan menabraknya, Sari sangat berterimakasih kepadaku dan harus mengganti dengan apa jasa pertolonganku namun bagiku menyembunyikan rahasia ini itu sudah cukup. Kami berbincang hampir dua jam dan aku mengatakan bahwa aku berpacaran dengan ibu Putri karena ibu Putri bilang bahwa dia mencintaiku saat akan dijodohkan, lalu mau bagaimana lagi kamipun haris menyembunyikan hal ini kepada semua orang termasuk semua warga sekolah. Hari mulai sore dan Saripun pulang, namun ibu Putri tak kunjung ingin pulang juga karena dia berkata bahwa dia akan merawatku disini. Aku tidak bisa menolaknya dan harus tidur di rumah sakit hanya malam ini saja dan harus sembuh dalam waktu dua bulan.