Winda menyentuh kepalanya yang terasa sangat sakit. Dia menjerit kuat hingga membuat Seno terkejut. Setelah melihat Julia entah mengapa Winda menjadi seperti ini. Dia merasa sangat benci.
"Benci, benciii, benciii jahattttt!!!!" Teriak Winda kuat.
"Sayang, tenang sayang." Seno memeluk Winda berusaha menenangkan perempuan itu. Seno belum pernah melihat istrinya menjerit sekuat ini.
Winda terus menjerit dengan melontarkan kata-kata benci dan jahat. Hingga para pelayan berkumpul dan membantu Seno untuk menenangkan Winda. Yang mana akhirnya Winda terjatuh dan pingsan tidak sadarkan diri.
***
Winda membuka matanya perlahan, dia dapat merasakan bahwa sebuah tangan mungil menyentuh wajahnya. Ya, Kela dan Abraham sedang menyentuh wajahnya sesekali, kemudian mereka berdua naik ke atas perut Winda untuk bermain kuda-kudaan. Winda tersenyum lembut menatap kedua anaknya.
"Sayang.." Panggil Winda, kini hanya kembar yang bisa mengalihkan semua perhatian Winda.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com