Semalaman Winda tidak bisa tidur. Pagi ini dia hanya menatap kedua anaknya sambil mengelus pelan pipi mereka yang bulat. Rasanya hati Winda menjadi tenang ketika melihat kedua buah hatinya. Seno yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi menatap sang istri yang masih menatap anaknya.
Seno mendekati Winda dan mengecup pipi Winda, "Hey, sayang."
"Hm. Kamu wangi banget." Puji Winda lembut, "Udah selesai? Mau langsung sarapan?"
"Gak selera sarapan. Kamu mandi terus gih biar aku bawa sarapan kamu ke kamar." Ucap Seno.
"Iya, sayang." Winda pun langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena sebentar lagi mereka akan pergi ke pengobatan alternatif.
***
Mirna melamun sendiri ketika mengingat kejadian semalam, yang mana Winda terlihat sangat lusuh dan pucat. Begitu pun dengan Seno yang juga demikian terlihat pucat. Mirna menghela napas kemudian, dia jadi kepikiran karena mereka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com