webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
40 Chs

Scorpio Rizo

Arva terbangun di sebuah kasur dengan keadaan tubuh yang mati rasa, pandangannya masih rabun dan pendegarannya terasa hampa, perlahan suara mulai terdengar di telinganya, pandangannya yang kabur juga mulai kembali jernih.

dia melihat seorang pria yang tidak dia kenal tapi wajahnya tidak asing baginya, seorang pria berambut pajang berwarna hitam dengan gaya rambut di kuncrit dan di taruh menyamping, warna kulit yang putih pucat, memakai kacamata dengan pupil mata berwarna hitam, orang itu duduk di samping Arva dengan segelas minuman di tangannya.

"akhirnya anda sadar juga".

Arva tidak melihat Leina maupun Daka di ruangan itu, hanya ada mereka berdua.

"oh.., teman-teman anda sedang pergi keluar membeli obat, sebentar lagi pasti mereka akan kembali".

Arva mencoba membangunkan tubuhnya tapi tubuhnya yang mati rasa tidak bisa di gerakkan.

"lebih baik anda beristirahat Tuan Arva, keadaan tubuh anda sangat buruk, jika di teruskan bisa-bisa anda kehilangan nyawa".

Arva merasa bahwa orang ini merawat dirinya selama dia tidak sadarkan diri, dari perkataannya dia memiliki pengetahuan tentang ilmu medis.

"jadi kau yang merawat ku, terima kasih banyak" kata Arva.

"seharusnya saya yang berterima kasih, anda dan teman-teman anda sudah menolong saya, jika misal tidak ada anda dan teman-teman anda saya pasti sudah mati" kata pria tersebut.

pria itu berkata dengan sopan dan bernada lembut, senyum dari orang tersebut juga menggambarkan keramahan jika memang orang ini adalah zodiak Scorpio maka Arva bisa menilai bahwa tidak semua zodiak itu dipenuhi oleh orang-orang busuk.

"sulit di percaya bahwa kau salah satu dari mereka" kata Arva.

"maaf apa anda mengatakan sesuatu...?" tanya orang tersebut.

"tidak, aku hanya bergumam sendiri, ngomong-ngomong kita belum berkenalan ya, perkenalkan nama ku Arva salam kenal" kata Arva.

" namaku Rizo, salam kenal Tuan Arva" kata Rizo.

Rizo berdiri lalu membuka gorden dan jendela, angin lembut masuk ke dalam kamar Arva, sejuknya angin membuat perasan Arva menjadi lebih tenang, cahaya dari jendela membuat keadaan kamar menjadi lebih terang.

"sungguh angin yang sejuk" kata Rizo.

dia menuangkan minuman ke sebuah cangkir dari cangkir tersebut terlihat samar-samar uap panas, Rizo mendekat ke Arva dan meminumkan minuman tersebut dengan hati-hati agar Arva tidak tersedak, minuman yang hangat itu begitu jelas di rasakan oleh Arva, tubuhnya yang dingin saat ini merasakan bagaimana air hangat tersebut berjalan masuk mulai dari mulutnya hingga sampai ke perutnya.

Arva menjadi lebih tenang, kewaspadaannya menjadi menurun kini dia merasa bahwa Rizo bukanlah sosok yang harus dia waspadai.

"minuman apa ini Rizo?" tanya Arva.

"ini obat racikan saya sendiri, maaf apa anda merasa tidak enak..?" tanya Rizo.

"tidak.., malahan aku merasa lebih tenang sekarang, terima kasih" kata Arva.

Rizo hanya tersenyum dan kembali duduk di samping Arva, suasana yang tenang dan hangat itu membuat perasaan Arva menjadi damai selama perjalanan dari kota perdagangan menuju ke kota ini dia selalu siaga dan waspada tidak ada hari kecuali dia pasti akan terjaga dan memaksakan tubuhnya, tapi saat ini di kamar ini dia melepaskan semua penjagaannya pundaknya menjadi lebih ringan rasa sakit di kepalanya juga tidak lagi dia rasakan.

"boleh aku menanyakan sesuatu Rizo?" tanya Arva.

"silahkan Tuan Arva" jawab Rizo.

Arva menolehkan wajahnya ke arah Rizo.

"kenapa zodiak memburu zodiak yang lain?" tanya Arva.

Rizo menurunkan pandangannya, wajahnya menunjukkan sedikit kesedihan tapi dia tetap tersenyum untuk menutupi kesedihannya walau hal tersebut adalah hal yang sia-sia karena Arva menyadari kesedihannya.

"dari reaksi anda, anda memang berasal dari dunia lain ya" kata Rizo.

"dari mana kau tau..?" tanya Arva.

"dari beberapa hal, dari level kedudukan anda yang pertama karena nama seperti itu tidak pernah terlihat sebelumnya, yang kedua dari reaksi anda, biasanya orang-orang akan langsung menunjukkan rasa hormatnya kepada kami, bahkan ada dari mereka yang mengganggap kami sebagai dewa" kata Rizo.

"apa kau ingin aku seperti mereka?" tanya Arva.

"tidak, saya malah senang dengan reaksi anda yang sekarang karena pada dasarnya kita para zodiak sama dengan kalian yang membedakan kita hanyalah dari segi kekuatan sisanya..., tidak ada yang berbeda" kata Rizo.

dengan begini sudah di pastikan bahwa orang yang di hadapan Arva ini adalah salah satu dari zodiak, dari percakapan mereka Arva bisa sangat merasakan perbedaan drastis dari Rizo dengan orang-orang yang satu pihak dengan Kalva, perbedaan ini membuat mereka seolah-olah ada di kelompok yang berbeda padahal mereka sama-sama berada dalam grup zodiak.

"Rizo.., maaf, jika kau tidak ingin bercerita maka tidak perlu kau katakan" kata Arva.

"tidak Tuan Arva, sebagai orang yang sudah menolong saya anda berhak mengetahui apa yang terjadi, lagi pula mungkin saja orang yang mengejar saya juga akan mengejar anda, di saat seperti ini akan lebih baik jika anda tau siapa yang akan berusaha melukai anda dan teman-teman anda" kata Rizo.

Arva memejamkan matanya sesaat, lalu kembali membukanya.

"baiklah, silahkan bercerita Rizo" kata Arva.

di suatu tempat yang masih belum di ketahui, Taurus membanting gelas yang dia bawa ke permukaan meja dengan sangat keras sampai meja tersebut hancur.

"DASAR TIDAK BERGUNA....!!!!" teriak taurus.

pasukan Taurus kembali dengan laporan yang tidak menyenangkan baginya, mereka kehilangan jejak Scorpio dan pasukan awal yang dia kirim ternyata sudah tewas.

"kalian hanya harus membunuh satu orang dan orang itu sekarang dalam keadaan lemah, kenapa tugas sederhana seperti ini tidak bisa kalian selesaikan, dasar..., dasar..., DASAR TIDAK BERGUNA...!!!" kata Taurus.

Taurus memukul pemimpin pasukan yang memberikan laporan padanya, prajurit tersebut terlempar sampai menembus dinding, keluar busa dari mulutnya dan dia kehilangan kesadaran akibat benturan yang keras.

"AKU TIDAK MAU TAHU, CEPAT CARI SCORPIO ATAU KALIAN AKAN KU MUSNAHKAN...!!!" kata Taurus.

para pasukan segera mengangkat pemimpin mereka dan pergi dari ruangan Taurus.

"kau harus tenang Taurus, lagi pula mereka hanya prajurit biasa kau seharusnya paham porsi mereka" kata orang misterius.

"aku sudah mengambil langkah yang beresiko, jika sampai Scorpio tidak mati hanya masalah waktu sampai aku di temukan" kata Taurus.

"aku pernah dengar isu soal kekuatan Scorpio, katanya dia orang yang berbahaya tapi aku tidak pernah melihatnya secara langsung" kata orang misterius.

"dia memang sangat berbahaya, jika aku dan Leo bertarung tapi aku menggunakan kekuatan Taurus secara penuh maka kami akan seimbang tapi jika melawan Scorpio akan berbeda" kata Taurus.

"karena..?" tanya orang misterius.

"aku pernah mencoba menahan serangannya sekali, pertahanan ku langsung tertembus walau saat itu kami hanya berlatih,daya hancur dari serangannya memang bukan isapan jempol, zodiak Taurus adalah zodiak yang paling kuat pertahanannya dan pertahanan ku bisa di hancurkan oleh serangan Scorpio padahal dia tidak serius, bayangkan kalau sekarang dia menyerangku sebagai musuhnya" kata Taurus.

"hmmm..., pantas saja kau bersembunyi di sini" kata orang misterius.

"karena itu dia harus mati, jika dia sudah tiada maka satu-satunya ancaman ku akan hilang dan aku bisa bergerak bebas" kata Taurus.