webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
40 Chs

Berlangkah

di sebuah kerajaan yang bernama Aquatic, kerajaan yang 70% wilayahnya di dominasi oleh air merupakan tempat kekuasaan zodiak Aquarius, seorang Ratu dengan rambut biru mudah yang panjang dan indah, kulit putih yang cerah, berpakaian sebuah gaun panjang berwarna biru mudah dengan beberapa hiasan emas yang menempel pada gaunnya, memiliki pupil mata berwarna kuning dengan tatapan yang dingin tapi terkesan anggun dan penuh wibawa.

Ratu Aquarius kini sedang duduk di halaman taman kerajaannya, di hadapannya terdapat seorang kesatria wanita dengan zirah berwarna putih, kulitnya sama cerahnya dengan Aquarius, kesatria wanita tersebut memiliki rambut hitam yang di gaya pony tail serta sayap di kedua pundaknya dan panah di tangan kanannya, kesatria wanita itu berbalik arah ke Aquarius terlihat pupil matanya yang berwarna biru seterang langit.

"ternyata kemampuan mu tidak menurun Sagitarius" kata Aquarius.

wanita yang di panggil Sagitarius itu menaruh panahnya dan duduk di satu meja yang sama dengan Aquarius, saat itu juga kedua sayap pada punggungnya berubah menjadi cahaya dan secara perlahan menghilang.

"walau waktu sudah berlalu cukup lama tapi tubuhku masih mengingat bagaimana caranya bertarung, hal semacam ini akan selalu bersama seseorang sampai dia mati" kata Sagitarius.

"dan kau masih saja suka mengucapkan hal aneh seperti itu, kau ini wanita setidaknya bersikap lah sedikit feminim" kata Aquarius.

"hal itu tidak diperlukan di pertarungan, sudahlah dari pada membahas hal yang tidak berguna seperti ini lebih baik kita bahas pengkhianatan Taurus" kata Sagitarius dengan tegasnya.

"karena ini lah kau di jauhi banyak orang gadis tomboi" kata Aquarius.

"jadi aku menerima kabar dari Leo" kata Sagitarius dengan wajah datar.

Sagitarius langsung membelokkan topik secara paksa dengan tidak menghiraukan perkataan orang yang ada di hadapannya, Aquarius yang menjadi lawan bicaranya sama sekali tidak tersinggung dan bersikap tenang sembari menikmati minuman yang ada di cangkirnya.

"Leo memberitahuku bahwa Scorpio telah menghilang, ketika Leo datang memeriksa keadaanya di tempat persembunyiaannya tempat itu sudah hancur, Leo juga menemukan beberapa bekas darah yang dia curigai berasal dari Scorpio" kata Sagitarius.

"jadi mereka sudah sampai sejauh itu" kata Aquarius.

"Leo meminta agar semua zodiak menggunakan semua kuasanya untuk menemukan keberadaan Scorpio, dia sendiri juga akan turun tangan dalam pencarian ini" kata Sagitarius.

"yang kita bicarakan Leo, dia orang yang suka terjun langsung ke lapangan dari pada duduk manis di kerajaan, tapi mencari Scorpio ya, ini akan sedikit sulit" kata Aquarius.

"ya aku paham maksudmu Aquarius, di keadaan seperti ini jika dia masih hidup tentunya dia akan bersembunyi di tempat yang sulit untuk di temukan" kata Sagitarius.

"selain itu apa lagi yang kau tau..?" tanya Aquarius.

"ada satu informasi lagi yang Leo beritahu padaku" kata Sagitarius.

Sagitarius memberitahu tentang sosok misterius yang datang di akhir pertarungan Taurus dan Leo, dia juga memberitahu tentang bagaimana sosok tersebut mampu menahan pukulan Leo dalam wujud tempurnya.

"orang yang mampu menahan pukulan Leo, pantas saja Taurus berani berkhianat kepada zodiak, jika ada orang seperti itu di pihaknya tentu dia akan punya kesempatan mengalahkan kita" kata Aquarius.

"aku juga sangat terkejut ketika mendengarnya" kata Sagitarius.

"satu-satunya orang yang berbahaya baginya sekarang telah menghilang, Taurus benar-benar membuat langkah yang cerdas" kata Aquarius.

"benar-benar, dia pasti sudah merencanakan hal ini sejak lama" kata Sagitarius.

kembali lagi ke mansion Arva dan yang lain, Arva sedang bersiap-siap untuk segera pergi ke pusat penjualan buku, sesuai tujuan awalnya datang ke kota ini yaitu demi memperluas pengetahuan nya.

ketika dia ingin berangkat dia sempat di hentikan oleh Daka dan Leina, mereka khawatir kalau sebenarnya keadaan Arva belum sepenuhnya sembuh dan dia lagi-lagi memaksakan diri.

"tenang saja, aku hanya ingin pergi ke perpustakaan kota, aku tidak akan melakukan hal yang membahayakan diriku" kata Arva.

setelah mengatakan hal itu dia langsung pergi dan keluar dari mansion.

"apa Tuan Arva benar-benar baik-baik saja.. ? " tanya Leina.

"entahlah Leina, tapi setidaknya dia bilang akan ke perpustakaan kan?, tidak mungkin dia akan melakukan hal gila di tempat seperti itu" kata Daka.

"iya, semoga saja " kata Leina.

dari belakang datang Rizo yang memeluk mereka berdua.

"kalian ini..., berwajah murung seperti itu tidak baik loh.., ayo senyum, kalau terus seperti itu nanti kalian cepat tua loh" kata Rizo.

"HAH...!!!, BENARKAH....?!?!? " teriak Daka.

"hmm....., mungkin" kata Rizo.

"wo-woi apa maksud mu mungkin, jangan menakuti ku seperti itu" kata Daka.

Leina tertawa melihat tingkah Daka, Daka yang melihat Leina tertawa juga ikut tertawa, hal kecil yang di lakukan Rizo mampu membuat perasaan sedih dan khawatir mereka hilang, perlahan tangan Rizo mengelus kepala mereka, sentuhan tangan yang lembut itu membuat Leina dan Daka menjadi lebih tenang.

"nah seperti itu, senyum kalian indah sekali" kata Rizo.

Arva masuk ke dalam perpustakaan kota, seperti yang dia duga, di kota yang menghargai pengetahuan seperti ini perpustakaannya di penuhi banyak orang, dia melihat harga buku-buku yang ada di perpustakaan ini.

"jadi ini di sewakan dan tidak di jual ya, seperti kata Vrion, harga buku di tempat ini tidak main-main" kata Arva.

dia berjalan berkeliling di dalam perpustakaan, sudah beberapa menit Arva berjalan tapi dia belum menjelajahi seluruh tempat ini karena terlalu luas, dia duduk di sebuah bangku untuk beristirahat sejenak sembari memikirkan harus mulai dari mana dia membaca seluruh buku ini.

"wah-wah lihat siapa yang datang".

terdengar suara yang dia kenal, Arva menoleh ke sumber suara tersebut ,dari arah bagian sudut perpustakaan yang gelap samar-samar dia melihat sosok yang dia kenal, seorang pria yang duduk di singgasana dengan pakaian jubah hitam nya yang bermotif batik merah.

"apa anda kali ini membawa banyak uang Tuan Arva..? ".

Arva terkejut, dia tidak menyangka akan bertemu dengan orang itu di tempat seperti ini, tapi rasa terkejut nya itu berubah menjadi rasa senang, dia berjalan mendekati orang tersebut dan berhenti tepat di depannya.

" kau suka menghilang dan muncul sesuka mu, kau memang pedagang yang aneh Noxva" kata Arva.

Arva menatap lurus ke arah mata Noxva dengan tatapan seperti orang yang menemukan sebuah harta karun.

"kalau soal itu saya minta maaf, sebagai seorang pedagang saya harus segera berpindah untuk memaksimalkan keuntungan yang saya dapat" kata Noxva.

"padahal kalau kau tidak menghilang waktu itu kau pasti akan mendapat uang dari ku" kata Arva.

"oh begitu ya, saya mohon maaf, ehem..., jadi..., apa yang ingin anda beli Tuan Arva.... ?".