webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
40 Chs

3 Titik

setelah mendapatkan arahan dari Arva para penduduk mulai melatih diri mereka, Daka menjadi pelatih bagi mereka yang mempunyai fisik yang kuat, Leina membantu dalam latihan mereka yang memiliki potensi di bagian sihir, masing-masing dari mereka melatih penduduk mengikuti intruksi dari Arva.

sementara itu Arva sendiri ternyata sudah jauh-jauh hari menyiapkan diri untuk bertarung, dia melakukan penelitian di perpustakaan tua, dengan bermodalkan penetahuannya dari dunia sebelumnya dia berusaha membuat senjata praktis yang bisa di gunakan semua orang tapi dengan daya serang yang kuat.

dia mengembangkan parasite, dia mencipatakan suatu bakteri parasite yang dapat menghancurkan tubuh suatu mahluk dari dalam dengan proses penghancur yang cepat, dia mencoba memasukkan parasite terbarunya ke dalam tubuh ikan.

dia mencampur pakan ikan itu dengan parasite, ketika umpan itu masuk kedalam air seketika ikan itu memakannya, tidak butuh waktu lama setelah ikan itu memakan umpan, ikan itu menggeliat kesakitan, keluar darah dari mulut ikan itu.

"sepertinya berhasil" kata Arva.

ikan itu perlahan menjadi lemas dan terapung di dalam kotak air, Arva mulai mencatat apa yang dia lihat barusan dan berusaha menganalisanya, dia sedang memikirkan untuk mengembangkan parasite ini lebih lanjut, dia mencairkan parasite itu dan memasukkannya ke dalam botol kaca.

"crakk"

dia mendengar sesuatu, seperti sebuah benda mengalami retakan, dia melihat ke sekelilingnya dan tidak menemukan apapun, dia berpikir itu hanya imajinasi nya dan kembali focus ke penelitiannya, dia kembali memeriksa ikan yang menjadi objek penelitiannya tapi ikan itu menghilang dan Arva melihat kotak airnya rusak.

Arva melihat sesuatu dari pantulan kotak air tersebut dan berusaha menghindar, sesuatu berusaha menyerang dia dari belakang dan mahluk itu menyerang dengan kecepatan tinggi, tapi Arva berhasil menghindar.

di saat dia menghindar tepat di depan matanya dia melihat ikan yang tadi menjadi objek penelitiannya berubah menjadi monster parasite.

Arva mundur beberapa langkah ke belakang dan mengamati mahluk itu, ikan itu berjalan dengan menggunakan daging-daging yang berubah menjadi semacam tangan yang ada di bagian sampingnya, gigi pada ikan itu berubah menjadi taring pupil matanya berubah menjadi merah dan matanya mengeluarkan darah.

ikan parasite itu kembali menerjang Arva dan untuk kali ini Arva berhasil menghindar sekaligus berhasil menumpahkan cairan kimia panas ke ikan parasite itu, seketika kulit dan daging ikan itu meleleh tapi luka yang di terima tidak terlalu besar.

"setidaknya dengan ini, dia akan melambat" kata Arva.

ikan parasite itu menabrak dan menjatuhkan kotak ikan yang lain, ikan parasite itu menggeliat dan mengeluarkan suara yang menyeramkan bagaikan monster, daging-daging pada ikan parasite itu memanjang dan menempel pada ikan lain, daging-daging itu memeras tubuh ikan itu sampai ikan itu kering di saat yang sama luka pada ikan parasite itu kembali tertutup seperti sedia kala.

Arva gemetar pada sesuatu yang menjadi ciptaanya sendiri, di dunianya sebelumnya dia tidak pernah menemui kejadian seperti ini, ikan itu kembali menerjang dan menyerang Arva, Arva berlari dan menghindar sebisa yang dia lakukan, ikan parasite menyerang dengan membabi buta, ruang perpustakaan itu seketika menjadi kacau, Arva terus berlari dan menghindar tapi keputusan dia ini memiliki maksud selama dia berlari dan menghindar dia mengambil beberapa bahan dan ramuan yang dia jadikan satu menjadi kimia yang lebih keras.

dia memutar badannya dan melempar ramuan itu tempat di wajah ikan parasite, ledakan kecil efek kimia terjadi, dengan cepat ikan itu meleleh, daging-daging parasite ikan itu berusaha mencari ikan lain untuk diperas, dengan cepat Arva langsung memotong daging tersebut dengan pisaunya, ikan parasite itu akhirnya kehabisan darah dan berhenti bergerak.

kaki Arva bergetar tubuhnya menjadi lemas, dia terduduk dengan nafas terengah-engah.

"APA YANG TERJADI TUAN ARVA....?!?!?"

datang Leina masuk ke dalam perpustakaan tua, dia melihat tempat itu menjadi kacau dengan Arva yang sedang duduk gemetar lemas, di hadapannya terlihat monster ikan, Leina mendekat dan memeriksa keadaan Arva, wajahnya pucat, keluar air mata di kedua matanya, seluruh tubuhnya gemetar.

Leina langsung berlari keluar memanggil Daka untuk membantu memindahkan Arva ke tempat lain, Daka masuk dan memopang Arva menuju kediaman Leina, sensai tubuh Arva yang gemetar terasakan oleh Daka menggambarkan betapa takutnya Arva saat ini.

di kediaman Leina, tepatnya di kamarnya, mereka membaringkan tubuh Arva di ranjang yang sama dulu dia terbaring.

"maaf.., padahal kita dalam keadaan seperti ini, aku..." kata Arva.

"apa yang kau bicarakan, sudah lah istirahat, soal desa serahkan kepada kami" kata Daka sambil mengambil selimut dari kulit hewan.

"Tuan Arva, tolong beristirahat dengan tenang, serahkan soal desa kepada kami" kata Leina.

Arva menuruti kata-kata mereka dan melemaskan tubuhnya, di dalam selimut yang diberikan oleh Daka, gemetar pada tubuhnya masih berlanjut, Leina dan Daka pergi meninggalkan Arva.

"Tuan Arva sudah mempercayakan soal ini kepada kita, Leina.., ayo kita kerahkan seluruh yang kita bisa" kata Daka.

Leina mengangukan kepalanya, dan latihan di lanjutkan.

sementara itu di daerah yang cukup jauh dari desa, Vrion dan yang lain sedang melanjutkan perjalanan, dengan kuda berlapis zirah perak Vrio memimpin pasukannya, terdengar suara langkah kaki kuda yang mendekati Vrion.

"tuan Vrion, ada suatu kendala di depan, terlihat ada barisan pasukan yang menghalangi jalan kita" kata Nana.

"pasukan dari kerajaan?" tanya Vrion.

"dari symbolnya, itu kerajaan Geaklubi" jawab Nana.

Vrion seketika menarik pedang dari sarung peraknya, dan mengangkat pedangnya ke langit, pedang itu terlihat oleh seluruh pasukan termasuk Nana.

"PASUKAN...!!!!, SERANG...!!!" teriak Vrion.

seluruh pasukan melaju kencang dengan mengikuti langkah kaki kuda Vrion, pasukan kerajaan Geaklubi membalas serangan mereka dengan tembakan panah, terjadi perang antar dua pasukan.

di depan mulut gua.

"Vrion..?, si serigala perak itu datang lebih cepat dari perkiraan ku.., sialan" kata Kalva.

Kalva memasuki gua dan sampai ke titik dia bisa melihat monster dominan yang tertidur di situ.

"walau belum saatnya apa boleh buat, aku tidak ingin dia merusak kesenangan ku" kata Kalva