webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
398 Chs

Terungkap

Kanaya masih menunggu angkutan umum untuk pulang. Sambil menunggu yang di tunggunya, ia menikmati udara sore yang cukup segar. Banyak kendaraan berlalu lalang di jalan raya yang nampak lebih ramai dari biasanya.

"Nay," sapa Rani dengan menupuk pundaknya.

"Hai, kamu cari taxi ya?" Tebak Kanaya.

"Ayo hari ini ikut denganku."

"Kemana?"

"Ke toko baju."

Kanaya langsung terdiam. Memikirkanya saja tidak, apalagi membeli barang sejenis itu.

"Aku, hari ini ada perlu, Ran." Kanaya berusaha menolak secara halus. Kanaya tidak berbohong, ia ingin datang ke rumah bude-nya sore. Namun, sebenarnya ia bisa menundanya, tapi karena ia juga tidak ingin berbelanja semacam barang yang Rani sebut. Membuatnya tidak menyetujuinya saja.

"Iyakah? Padahal aku hari ini butuh teman pergi. Apakah kepergianmu tidak bisa di undur?"

"Maaf, Ran. Lain waktu ya."

"Padahal, aku mau cari baju untuk acara Mbak Gita besok."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com