Setelah pulang dari rumah Pak Abraham Gibran kembali ke apartemen. Memang laki-laki itu pulang dari rumah Pak Abraham cukup larut malam, tetapi hal itu karena saat selesai mengantar Gita dari toko buku Pak Abraham dan ibu Gita menahan Gibran untuk makan bersama. Kebaikan itu tentu tidak akan ditolak Gibran, orang tua yang membesarkan namanya sampai hari ini. Entah sampai kapan perasaan itu akan Gibran simpan, laki-laki itu juga tidak tahu harus berterus-terang apa agar segalanya tidak semakin rumit dan tidak semakin salah paham. Gibran juga tidak ingin kebaikan yang ia lakukan kepada Gita disalahartikan oleh Pak Abraham dan juga istrinya. Padahal kasih sayangnya kepada Gita memanglah tulus tidak dibuat-buat, dan sama sekali tidak direkayasa. Namun, sebagai adik, soal nantinya lebih atau tidak Gibran sendiripun tidak tahu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com