webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
398 Chs

Pak Handoko

Kanaya sedang bersiap mengenakan baju lengan panjang berwarna abu-abu tua dan celana jeans berwarna hitam panjang sampai ke pergelangan kaki. Perempuan itu mematut di cermin dengan riasan wajah apa adanya dengan bedak tipis dan riasan lipstik juga tipis sudah membuat perempuan itu lebih cantik dan bersih. Seperti biasa rambut panjang lurus nya dikuncir sedikit tinggi. Kanaya mengangkat sudut bibirnya untuk tersenyum, setelah merasa puas dengan apa yang dikenakannya meskipun hanya sederhana, Kanaya memutuskan untuk segera pergi ke tempat dimana yang Toni pilihkan.

Setelah merasa sudah siap Kanaya mengambil tas yang berisikan dompet dan handphone miliknya. Lalu ia melangkah keluar dan mengunci pintu rumahnya. Saat membalikkan tubuh ia melihat seseorang yang berdiri tegap dan tersenyum kearahnya. Kedua mata Kanaya melotot tak percaya, detak jantungnya tiba-tiba berdebar tak karuan, ekspresi wajahnya-pun juga mendadak berubah ketakutan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com