webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Derivados de juegos
Sin suficientes valoraciones
49 Chs

49. KEKUATAN DUA SAUDARA ELEMEN BAYANGAN HITAM

Menjelang sore pun tiba, Panji dan Ganyu melihat seluruh buku yang sangat rapih maupun berantakkan, hingga dia mencari buku bacaan tentang sesuatu membuat Ganyu kebingungan,"Panji, ada apa di sini? Di tempat ini, banyak sekali buku bekas sampai buku baru?",ujarnya kepada Panji hingga menjawab,"aku sangat melihat semua buku yang ada disini dan membuatku senang dibandingkan pergi ke supermarket",ucapnya hingga pergi ke arah kanan melihat tumpukkan buku yang akan dibeli, namun salah satu toko tersebut melihat mereka berdua, Ganyu dan Panji yang bergandengan tangan kepadanya. Bahkan, salah satu jualan buku melihat wajah yang tidak asing lagi baginya hingga berkata,"aaah, kau yang... suka beli buku disini ya, sekarang sudah dewasa dan cantik",ujarnya yang kenal dengan Ganyu di Palasari.

"waah, kau tampak cantik sekali hari ini, gimana sehat?",ujar sang penjual yang murah senyum kepada Ganyu hingga menjawab,"aaah, sehat Paman",jawab Ganyu dengan sengan namun, Panji heran melihat percakapan antara penjual dengan Ganyu yang selalu melontarkan pembicaraannya hingga membuat Ganyu merasa senang mendengarnya,"Kenapa..... Kakak sangat senang dan kenal dengan penjual disini ya? Apakah Kakak pernah pergi kesini sebelumnya?",ucap Panji didalam hati yang hanya diam dan melihat buku-buku yang sangat menarik baginya untuk di baca.

"Hmmm, aku baru tau tentang buku yang ada di tempat ini, Panji",jawab Ganyu yang sudah mengetahui lingkungan Palasari dimana, dia sring membaca buku di tempat Panji, Panji bingung dan lemas dan berkata,"aku tidak tau, ataukah..... aku lupa untuk melihat ini..... melihat para penjual tidak mengenaliku Kakak",ujar Panji hingga sang penjual berkata,"kau juga kenal denganmu, tunggu dulu, kau selalu dekat dengan dia bukan, Panji? Aku ingat itu, kau di candain oleh perempuan dengan mata memerah berbunga putih tapi, aku lupa namanya kecuali ciri fisiknya",ucap Penjual yang tertawa sedikit karena, mengingat masa kecil mereka, Panji menangis karena, kelakukan Hu Tao yang sangat nakal kepada Panji hingga dirinya tidak sengaja menubruk Ganyu dari belakang. hingga sang penjual pun tertawa sedikit untuk mengingat kejadian tersebut,

"oh iya, aku ingat.... dia memang tomboy perempuan, iya kan?",ucap penjual tersenyum melihat rauk muka Panji mendatar, Ganyu pun sudah puas sambil melihat mereka berdua sedang asyik berbicara dan berkata,"yaaah terimakasih, tempat membaca",ujarnya sambil melihat mereka berdua sedang asyik berbicara. kemudian, dia mendekati Panji dan berkata,"yuk Panji, Kakak sudah puas ditempat ini"

"oh, satu lagi nak, untuk Panji dan kau",ujar sang penjual yang sedang memegang sebuah tiket mall yang misterius,"itu tiket gratis makanan untuk kalian, haaaah aku sudah menang banyak menggunting sebuah Koran tahun sekarang",ujar sang penjual laki-laki tersebut sambil memandangnya senyum kepadanya. Ganyu mengambil dua tiket tersebut hingga sang penjual berkata,"yaaah, selamat bersenang-senang, aku sedang sibuk untuk melakukan tugas di ruko buku ini",ujar sang penjual melihat pembeli sedang membelikan sebuah buku besarnya, Panji dan Ganyu pergi keluar setelah meredamkan amarah Panji. Lalu, mereka melihat isi tiket tersebut dan Ganyu berkata,"sampai hari ini habisnya Panji, aku kenal tempat ini",ujar Ganyu yang sangat tau tempat makanan dari tiket tersebut.

"haaah, seandainya, aku mengajak Kak Hu Tao tapi, tiketnya ada dua Kak",ucap Panji kepada Ganyu sambil pergi ke mall yang ada didepan matanya dan berkata,"yuk Panji, Kakak juga lapar kita kesana:,ujarnya sambil membawa Panji ke suatu ruko makanan gratis dari penjual buku bekas sampai baru. Panji merasa senang karena, dirinya uangnya kurang untuk pergi ke mall kemudian, dia menemukan restoran yang ada didepan mata Ganyu dan Panji,"waaah, inikan yang dikatakan sang penjual buku itu?",ujarnya hingga melihat Panji sedang melihat ke tiketnya lagi dan berkata,"iya Kak, aku mulai lapar",ujarnya dan Ganyu pergi ketempat tersebut sambil menemui kasa untuk menukar dua tiket tersebut dan sang kasa berkata,"selamat ya, kalian mendapat makanan gratis",ucapnya

"terimakasih",ujar Ganyu dan melihat sang pelayan melayani Ganyu dan Panji mencari tempat duduk untuknya, ketika mereka mendapatkan tempat duduk yang cocok dan menunggu pesanan. Lalu, sang pelayan membawakan makanan untuk mereka berdua, kemudian Ganyu melihat makanan besarnya yang merupakan sup dan daging ayam untuk Panji,"ini Nona dan Anak muda, silahkan menikmati",ujar sang pelayan hingga pergi membawa pesanan yang lainnya. Setelah menikmati makanan yang dimakan oleh mereka, Panji merasa senang sambil melahap daging ayam sementara Ganyu, hanya meminum sup wortel, kentang, dan tahu yang ada di dalamnya sudah habis, termasuk Panji yang udah menghabiskan daging ayam dengan nasi lalu, meminum susu vanilla di sampingnya sementara Ganyu meminum teh manis hangat dan berkata,"enak sekali, aku baru tau tempat restoran ini sangat mewah",ucap Ganyu yang sangat senang hingga berdiri setelah menghabiskan makanannya bersama Panji, hingga sang pelayan melihat mereka keluar dari restoran yang mendapat makanan gratis.

"Kakak, kita pergi kemana sekarang",ujar Panji kepada Ganyu yang melihat isi mall yang sangat berbeda dengan mall yang kemarin dan berkata,"waah, tambah besar ditempat ini",ucapnya kepada Panji

"iya, disini semua mall ada perubahan di mana-mana Kak",jawab Panji kepada Ganyu sambil melanjutkan jalan-jalannya namun, ketika mereka pergi mengelilingi mall tiba-tiba muncul dua orang yang mencurigakkan melihat Panji dan Ganyu yang sedang menikmati rasa senangnya di tempat tersebut. Mereka akan pergi dan mengawasinya dalam menggerak-gerik mereka ke suatu tempat, Mereka tetap bergerak dengan mengikuti mereka sampai tidak terlihat yang mencurigakkan dimana Panji dan Ganyu melihat mereka.

Mereka pun pergi ke lantai atas untuk melihat toko buku dan alat tulis dimana Panji mencoba melihat buku-buku catatan yang akan dibeli sampai pulpen, Ganyu heran melihat toko tersebut dan berkata,"Panji, kenapa nggak beli dari tempat tadi?",ujarnya yang melihat Panji melihat-lihat buku yang cakep untuk dibeli nanti dan dia menjawab,"itu.... buku bacaan bukan buku kosong Kak, untuk mencatat"

"ooh, ngomong-ngomong, buku catatanmu habis Panji?", ujar Ganyu yang melihat Panji sedang melihat buku catatan yang mau dibeli hingga menjawab,"iya, ada empat buku karena, buku itu bekas kelas dua Kak",ujar Panji kepada Ganyu yang baru mengetahuinya hingga Panji pergi lagi karena, harga tersebut belum didiskon dan diskon pembelian buku adalah besok.

"jadi, kita datang kesini besok?",ujar Ganyu kepada Panji dan dia menjawab,"iya, karena sekarang belum didiskon nanti besok kita akan datang kesini untuk membeli buku catatanku Kak",ujar Panji sambil pergi ke suatu tempat, namun dua orang tersebut melihat mereka dan mencoba untuk mengikutinya nsmun ketika mengikutinya, mereka kehilangan jejak sambil membuka penyamarannya dan berkata,"sial, dimana bocah itu?! Aku kesal sama dia",ujar Yin Shianou yang sangat marah karena, kalah dalam pertarungannya melawan Panji didalam kegelapan

"sudahlah, katanya dia akan datang kesini besok, maka dari itu, kita akan menghancurkan mall ini dan menangkap Panji dan seluruh warga yang ada di tempat ini",ujar Ren Jianying kepada sang Adiknya yang sangat marah kepada Panji hingga menjawab,"baiklah kak, aku mengerti dan percaya ucapan Kakak",ujarnya sambil menghilang dengan mengeluarkan asap hitam yang kecil.

Sementara itu, Panji dan Ganyu keluar dari Mall karena, sudah puas untuk mengelilingnya hingga mereka tidak kenal waktu bahwa, sekarang sudah menjelang malam ketika matahari mulai terbenam di atas kota. Panji berkata kepada Ganyu,"sudah jam setengah enam Kak",ujarnya

"setengah enam? Ini cepat sekali waktunya sekarang",ujar Ganyu yang baru mengetahui jam sekarang kemudian, mereka akan pulang dengan alat teleportasinya ke suatu rumah, kemudian mereka disambut dengan Hu Tao, Keqing, Chongyun, dan Xiao yang sedang melipat kedua tangannya ke depan sambil berkata,"kalian habis dari mana?",ujar Xiao

"kami berdua habis jalan-jalan Kak",jawab Panji kepada Xiao hingga dia pergi bersama Ganyu dengan memegang tangan, Xiao pun melihat dan berkata,"Akhirnya, dia sudah takdirnya bersama Ganyu, Panji",ujarnya melihat kedekatan Ganyu dan Panji tidak berhenti. Kemudian, dia akan mencoba pergi ke atas untuk mandi. Ganyu pun keluar dari kamar mandi hingga Panji mencium harum serbak bunga Qinxing dan berakata,"waaah, harum ini membuatku tergoda",ujarnya sambil membuka pintu dan Ganyu kaget melihat Panji yang mencium wangi Qinxing, lalu dia berkata dengan halus kepada Panji,"Panji, keluar dulu ya? Kakak lagi dibaju",ujarnya hingga Panji sadar dan pergi keluar kamar tidurnya. Kemudian, ketika Panji melihat Ganyu keluar, hingga Panji bersiap untuk mandi namun, Ganyu berkata lagi,"Panji, ini sabun punya Kakak dulu ya? Soalnya sabun punyamu sudah habis",ujarnya hingga Panji kaget dan berkata,"oh, iya Kak",Panji mengambil sabun tersebut, hingga Ganyu menunggu dia yang sedang mandi di kamar mandi.

Menjelang magrib tiba, Panji pulang dari sembahyang, hingga Ganyu melihatnya dan mendekatinya sambil berkata,"yuk kita melihat pemandangan di belakang halaman rumhamu, Panji",ujar Ganyu yang ingin melihat pemandangan indah dibelakang halaman rumah Panji. Kemudian, ketika mereka berada dibelakang halaman rumah. Mereka melihat cahaya bulan purnama di tempat tersebut dan berkata,"waaah, indah sekali Kak, ayo kita nyeberang ke sungai ini",ucap Panji yang akan pergi melintasi laut lingkaran tersebut. Ganyu terkejut, melihat Panji mampu membuat es di atas jembatan sungai yang besar yang terbuat dari es cryo, kemudian dia akan berjalan di atas jembatan tersebut dan berkata,"Kau punya kekuatan seperti itu Panji? Kakak baru tau kekuatanmu ini, Panji",ujarnya

"iya Kak, aku bisa menyeberangi sungai dengan kekuatanku",jawab Panji dengan sedikit ragu kepada Ganyu, kemudian dia melihat Ganyu berada di depan mata sambil duduk dan melihat keindahan malam hari di atas langit Bandung, Panji menunjuk sebuah bintang rasio di atasnya namun, Ganyu tidak lupa mengeluarkan cahaya Qillin di sampingnya dengan mutiara biru yang indah serta Qillin ditempat tersebut, mampu melihat bintang-bintang yang sangat banyak kemudian, Ganyu berkata,"waaah indah sekali Panji ditempat ini sama seperti tempat bukit Tianheng",ucapnya yang merasa kagum keindahan di malam hari.

"wah! wah! Ternyata ada disini kalian berdua",ujar Keqing yang nada kesal kepada Panji dan Ganyu kemudian dia akan pergi menemui Ganyu dan Panji di atas jembatan es yang sangat kuat. Kemudian, dia berkata kepada Panji,"Panji, kenapa tidak mengajak aku pergi?",ujar Keqing dengan nada kesal kepadanya namun, Ganyu menjawab,"kau lupa ya, Panji mencoba mengajakmu pergi tapi, kau tidak mau untuk pergi ke toko buku Palasari",ucapnya

Keqing tersinggung mendengar ucapan Ganyu, kemudian dia berkata dengan nada tenang kepada Panji,"oh iya, kau benar Ganyu, aku ingat sekarang",ujarnya sambil melirik ke arah Panji dan berkata,"Panji, aah..... maafkan aku ya tadi. Soalnya Kakak sedang sibuk bekerja di tempat kantor kerja",ujar Keqing kepada Panji yang sedang bengong melihatnya dan kepala Panji memangkuknya kepada Keqing.

"ya sudah, nikmati saja malam bulan purnama ini, Keqing tempat ini indah sekali sama seperti gunung tianheng jika aku melihat ribuan bintang dilangit",ucap Ganyu kepada Keqing yang tersenyum dan menjawab,"iya, aku melihatnya beberapa bintang yang mencoba menemani aku dan kalian di saat menjelang malam ini",ucap Keqing dengan nada halus kepada Ganyu dan Panji sambil duduk di atas jembatan es Cryo milik Panji.

Mereka pun melihat pemandangan indah dimalam hari, bahkan melihat beribu bintang dimalam hari yang tidak bisa dihitung oleh mereka, untuk menghibur setelah melepaskan kerja di kantornya. Panji mengkhayal kepada Ganyu dan Keqing tentang rasis bintang di langit hingga mereka tertawa berseri-seri bersama-sama hingga Ganyu dan Keqing memeluk Panji di kedua samping sambil melihat bintang jatuh ke suatu tempat dan menghilang membuat Ganyu dan Keqing berkata didalam hati sambil ucapan permohonan tersebut.

Panji kaget melihat mereka baru tau tentang bintang jatuh dan menghilang kemudian, Ganyu dan Keqing telah usai berdoa,"Panji apa yang kau harapkan kepada aku dan Ganyu?",ucap Keqing yang ingin tau tentang doa yang akan dipanjatkan namun, Panji berkata,"aaaah, aku tidak tau Kak",jawabnya

"pasti dia menyembunyikan sesuatu didalam do'a itu, jangan bohonglah Panji, kau pura-pura tidak tau kan?",ucap Keqing mencoba canda kepada Panji hingga Panji menjawab,"aku tidak pernah berdoa apa-apa melihat bintang jatuh itu",ujarnya

"ayolah, kau selalu menyimpan sesuatu ketika kau berdoa tadi",ujar Keqing yang mencoba memeluk Panji dari belakang kemudian, Panji berkata,"benar, aku tidak berdo'a karena, aku telat untuk berdo'a",jawabnya

"Hmmm, bohong lagi, ayolah Panji, jangan menyimpan sesuatu dari Kakak",ucap Ganyu dengan nada lembut hingga Panji membuka suara,"Haaah, baiklah Kak, aku mengaku aku harap, Kak Ganyu dan Kak Keqing bisa menikah bersamaku",jawab dengan nada pelan kepada mereka berdua, membuat Keqing kaget mendengar ucapan harapan tersebut. Panji melihat wajah Ganyu tersenyum dengan wajah memerah kepadanya dan berkata,"Panji, kau mau menikah sama aku, nanti saja ya? Kau ini kecil-kecil harapannya begitu",ujar Ganyu dengan nada halus hingga Panji menjawab,"begitu ya? aku..... selalu ingin dekat sama Kakak, karena takdir",jawabnya

"Kau merasakannya Panji?",ujar Ganyu kepada Panji hingga menjawab,"iya, didalam buku catatan diariku Kak, agar aku ingat selamanya dan.... aku takut marah kalau Kakak.... membaca buku harianku",jawab dengan malu-malu kepada Ganyu

"Panji, jadi kau ingin nikah sekarang sama aku?",ucap Keqing dengan nada senyum kepada Panji sambil dia menjawab,"itu..... aaah..... rahasia Kak",jawabnya dengan jawab pelan kepada Keqing

Ganyu pun memeluk Panji sambil mengeluarkan mulut suara kepada Panji,"Panji, Kakak sudah tau, kalau kau sangat sayang sama aku dari dulu bahkan, ketika kau bertemu lagi dari dua bulan kemarin itu, membuat Kakak senang bisa bertemu kembali karena takdir yang menentunya. Kau selalu percaya dengan takdir itu dan selalu rahasia yang ada di muka bumi ini dan tempatku",ujar Ganyu sambil tersenyum kepada Panji, kemudian memeluknya dari belakang hingga Keqing pun tidak pernah melepaskannya dan tibalah mereka merasa puas untuk melihat keindahan dimalam hari tersebut. Panji, Ganyu, dan Keqing pergi kedalam rumah, hingga disambut oleh Hu Tao didepannya sambil berkata,"kalian habis dari mana?",ucapnya sambil menatap Panji dengan gaya sombongnya kepadanya,"kau habis dari mana Panji bersama duo cantik itu? kenapa..... kau tidak mengajak aku aja sih,Panji",ucapnya dengan gaya cantiknya kepada Panji

"aaah, itu..... Kakak tidak ada di Liyue dan aku mencari Kakak.Oh iya, besok bagian Kakak Hu Tao soalnya tadi, gak ada yang rame kalau Kakak Hu Tao pergi ke supermarket",ujar Panji kepada Hu Tao kemudian Hu Tao menjawab,"waaah, kau ingat itu, jadi besok yang boleh ikut adalah kau, aku, Ganyu, dan Keqing",ujarnya kepada mereka bertiga

"pergi kemana Panji?"ucap Keqing kebingungan untuk pergi bersama mereka bertiga dan Panji menjawab,"kita ke mall, Kakak"

"ooh, boleh Panji aku senang pergi kesana",ujar Keqing yang merasa senang diajak oleh Panji kemudian, Hu Tao pun memegang kedua pundak Panji sambil berkata,"aku senang mendengar hal itu Panji",ujarnya sambil menepak pundak Panji

"duh Kakak",ujar Panji dengan nada kesal kepada Hu Tao yang selalu bercanda kepadanya, kemudian mereka akan pergi dan tidur untuk besok pergi ke mall. Sementara itu didunia kegelapan, organisasi Valkrein menunggu kedatangan dua orang yang mengikuti pergerakkan Panji dan Ganyu, Yen Jianying dan Yin Sihanou.

"ooh, kalian bagaimana.... apakah kalian mengikutinya dan apakah kalian tau jalan masuk untuk bisa masuk ketempat bumi, Rin Jianying?",ucap seorang laki-laki dengan mata yang serius menghadap mereka berdua dengan wajah lesu sambil berkata,"kami kehilangan jejak mereka",jawabnya dan membuat sang ketua Valkrein mencoba meredakkan amarahnya kepada mereka hingga berkata,"kalau begitu, aku perintahkan padamu hancurkan kota Bandung itu, sebagai peringatan bahwa pertempuran ini belum selesai",ujar ketua Valkrein kepada Ren Jianying dan Yin Sihanou. sang ketua melihat bumi yang indah,"aku..... akan menguasai planet itu, untuk menghancurkannya dan membuat koloni kita untuk bersiap melawan para archon itu",ujarnya dengan wajah senyuman yang tajam ke arah bumi yang indah didepannya kemudian, dia berpaling lagi menghadap mereka,"sekarang, kalian harus bisa menyerang kota bagaimana caranya",ujarnya kepada mereka berdua hingga Ren Jianying berkata,"baik tuan, akan aku laksanakan tugas ini",ujar Ren Jianying sambil pergi bersama Yin Sihanou untuk membalas kekalahan yang dialami oleh mereka berdua.

Ketika sampai di kota Bandung dengan malam yang sangat dingin, Yin Sihanou dan Ren Jianying mencoba mengeluarkan mantra, dimana Ren Jianying akan mengeluarkan serangan batu meteor hitam yang sangat mengerikan dan mencoba menyiapkan penyerangan tersebut. Sementara itu, Yin Sihanou pun ikut membaca mantra sama seperti Ren Jianying lakukan di suatu tempat. Bahkan, muncul cahaya hitam dan putih untuk melakukan rencana yang bersiap berperang melawan Panji dan kawan-kawannya untuk besok.

"malam yang indah bagiku, dengan dingin yang sunyi dimana, mereka akan mengejutkan sebuah serangan nanti di siang hari bahkan, cahaya hitam ini akan menyerap langit-langit biru malam ini dan nantinya akan mengubahnya menjadi bencana",ucap Ren Jianying yang merasa senang melihat cahaya hitam tersebut ke atas untuk melakukan serangan disiang hari esok. Kemudian, Ren Jianying pun melihat cahaya kegelapannya sudah menghilang kemudian, dia melihat cahaya yang dikeluarkan Yin Sihanou sudah mulai redup dan berkata,"apakah kau sudah siap untuk besok?",ujarnya

"iya Kakak, Aku siap untuk melaksanakan penyerangan nanti",jawab Yin Sihanou dengan rauk muka yang senyum dan tajam kepada Ren Jianying sambil berkata,"kita lihat saja nanti, mereka akan dikejutkan penyeranganku ini di esok siang nanti adikku",ujarnya kepada Yin Sihanou yang akan mengeluarkan ucapannya kepada sang Kakak,"iya, aku sudah menyiapkan segalanya tentang penyerangan ini, termasuk kurungan hitam di kota ini sehingga orang-orang akan terjebak didalam dunia kegelapan yang sangat mencekam bahkan, mereka akan mati selamanya akibat Kakak dan aku",jawab Yin Sihanou dengan menyiapkan segala bentuk penyerangan besok kepada mereka.

"ide yang bagus, tapi jangan gagal lagi dalam bertarung melawan mereka, negeri Teyvat",ucap Ren Jianying kepada Yin Sihanou kemudian, mereka menghilang setelah menyelesaikan rencana yang akan datang untuk menghadapi mereka.

Menjelang siang pun sudah dirasakkan oleh Hu Tao, Panji, Ganyu, dan Keqing untuk meninggalkan rumah, kemudian mereka akan pergi ke Mall, dimana Panji ingin membeli perlengkapan sekolah sambil jalan-jalan di dalam Mall besar yang membuat Hu Tao senang dan berkata,"Hmmmm, sudah lama aku kesana bersama kalian",ucapnya

"sudahlah, yuk kita pergi kesana sekarang",ujar Panji sambil mengeluarkan teleportasi ke Mall, hingga mereka melihat orang-orang sedang sibuk membeli barang-barang yang dibutuhkan, hingga Panji pun pergi ke Mall sambil naik ke lantai dua, dimana Panji ingin membeli perlengkapan tulis maupun perlengkapan sekolah lainnya yang dibutuhkannya, Hu Tao merasa kesal dan berkata,"jadi, tujuan mengajak aku kesini?",ujarnya dengan wajah bengong dan melihat buku-buku tulis maupun buku bacaan. Panji mencari buku tulis yang sedang di diskon hingga menemukannya bahkan, dia pun membelinya sebanyak satu ikat sebanyak lima buku bahkan, membeli pulpen sampai penggaris yang sudah rusak. Sementara Ganyu, Hu Tao, dan Keqing, hanya melihat Panji saja yang sedang membeli buku dan perlengkapan sekolah lainnya yang sedang di diskon yang membuat Hu Tao muak melihatnya dan mencoba untuk memberi tau sambil berkata,"kenapa kita pergi kesini?!!!",ujarnya dengan nada marah kepada Panji

"eeeh, sudahlah Hu Tao",ujar Ganyu yang berusaha menenangkannya,"yuk beli buku saja Panji, Hu Tao biarin saja cemburu. Tenang saja, dia bersama Keqing yang akan menemaninya",tambahnya kepada Panji yang sedang mencari buku yang akan di pakai kesekolah besok

Panji pergi ke dalam hingga membelikan sebuah pulpen karena sudah habis untuk menulis sampai mengerjakkan UAS (ujian akhir semester) Lalu, dia membelikan satu dus puluhan pulpen didalamnya agar tidak boros uang. Sementara Ganyu hanya mondar-mandir dimana dia melihat orang-orang sedang membeli sesuatu selain pulpen sampai asesoris, mereka akan membelikan tempat pensil ataupun pulpen yang terbuat dari kain sampai besi hitam, kemudian membeli sebuah tas tipis untuk mengumpulkan dokumen maupun kegunaan lainnya dalam suatu pekerjaan. Panji pun melihat Ganyu yang hanya melihat barang-barang yang ada disamping serta membeli sesuatu hal yang penting baginya hingga berkata,"yuk Kak aku sudah membeli pulpennya di sini, sekarang kita keluar dari ini kak",ujarnya kepada Ganyu hingga mengikutinya kemana Panji pergi.

Setelah keluar dari toko buku yang serba diskon, Hu Tao dan Keqing melihat karnaval yang indah dibawah, bahkan Panji pun ikut melihatnya sambil berkata,"waaah, indah sekali bukan Kak Hu Tao?",ucap Panji kepada Hu Tao dengan rauk muka cemburu karena, tidak ada yang menyenangkan. Hingga mendekatinya sambil mencubit dengan gaya leluconnya dan berkata,"Hmmmmm, aku ingin jalan-jalan sama kamu! Kamu malah membeli buku di sini!!!!!",ujarnya dengan nada kesal kepada Panji

"iya! iya Kak! Aku membeli buku catatan dulu, yuk sekarang kita pergi kesana sekarang",ujar Panji yang tidak tahan dicubit oleh Hu Tao, kemudian dia bersama Ganyu dan Keqing akan mengikutinya kemana dia pergi jalan-jalan untuk bermain bersamanya, Hu Tao tampak senang kemudian, mereka melihat taman bermain sama seperti yang dia lihat, bahkan dia akan mengajak Panji ke suatu tempat tersebut sampai puas. Ganyu dan Keqing melihat mereka setelah memuaskan permainannya di tempat area bermain, kemudian mereka akan pergi keluar dari supermarket hingga Hu Tao berkata,"aaah, ternyata ada perubahan di dalamnya Panji",ujar Hu Tao kepada Panji yang merasa senang,"disana ada perubahan rupanya",tambahnya

"iya Kak, dibandingkan dulu kan? permainannya hanya sedikit sekarang sudah berjuta-juta permainan disana itu",ucapnya kepada Hu Tao

Kesenangan Hu Tao semakin bertambah, sambil memegang pundak Panji dengan hal aneh yang dilakukan olehnya, namun disisi lain Ren Jianying melihat mereka berempat, dengan rauk senyum yang merasa ingin menyerang, dirinya menghilang. Kemudian, Ren Jianying akan mengeluarkan serangan yang lebih mengerikan, awan hitam akan menyelimuti kota Bandung yang membuat seluruh masyarakat terkejut melihatnya dan berkata,"waaah, sebentar lagi mau hujan",ucapnya hingga mereka menggunakan payung hujan. Ren Jianying akan mengeluarkan mantra yang akan merusak kota dengan mengeluarkan serangan batu meteor hitam dan menimpa mereka.

"aaaah, mereka akan merasakkan sakit dan tidak kuasa lagi melihat seranganku ini, sebagai peringatanku untuk membalas dendamku kepada mereka",ujar Ren Jianying kepada mereka, selain itu muncul angin putting beliung yang dikeluarkan Yin Sihanou yang berubah menjadi ular yang merupakan hewannya. Dia turun dari atas kepala ular sambil melihat aparat kepolisian setempat akan mengepungnya sambil menyodong pistol maupun senjata lainnya untuk menembak Yin Sihanou namun, dia mengeluarkan sihir tersebut berupa jarum-jarum yang tak terlihat hingga mengeluarkan angin dari tangan kanannya dan mereka terjatuh tidak berdaya melawan dia,"Hah, aku suka tempat ini, kekacauanku dan kekacauan kota ini sebagai bayarannya kepada mereka yang telah mengalahkanku",ujarnya sambil melihat orang-orang panik yang berhamburan hingga menghadapi hujan meteor yang sangat besar dan bahkan, mereka menganggap isu kiamat. Mereka tergesa-gesa untuk mencari perlindungan dari serangan meteor, bahkan dia terkena serangan tersebut membuat Panji, Ganyu, Keqing, dan Hu Tao heran serangan meteor hitam tersebut,"dia.... Ren Jianying",ujar Panji dengan nada serius ke arah Ren Jianying bahkan, dia melihat mereka berempat untuk memeranginya.

Ren Jianying melihatnya sambil menyerang mereka berempat dengan mengeluarkan meteor hitamnya ke arahnya selain ke arah warga yang tidak bersalah kepada dirinya, Hu Tao kebingungan dan berusaha menahan dari serangan tersebut sementara Keqing berusaha untuk mundur namun, dia dapat serangan dari arah samping kanan berupa jarum yang tak terlihat hingga berusaha menghindar darinya. Kemudian, dia mencari pelaku yang sebenarnya, yang ternyata Yin Sihanou yang melakukannya membuat Keqing terkejut dan berusaha menghindar karena, hewan yang berbisa mengeluarkan jarum yang tidak terlihat yang membuat Yin Sihanou senang melihat Keqing merasa sulit untuk bertarung dengannya walaupun dia menggunakan seragan jarum yang tidak terlihat didalam mulutnya ke arahnya.

"sial, aku sulit untuk melawan ular seperti itu",ujar Keqing didalam hati dan mencoba menghindar dan melakukan serangan electronya hingga mengeluarkan elemen tersebut, serta tampak seperti bayangan electro yang digunakannya,"waaah! Kau juga mengeluarkan bayangan itu rupanya, baik.... aku akan membuktikkan kekuatan bayangan anginku kepadamu, anak muda",ujarnya sambil membaca mantra hingga bersiap untuk mengeluarkan elemen anemo ke arahnya hingga muncul angin yang berhembus dengan menggambarkan bayangan angin yang tipis serta tak terlihat serangan sambitan tersebut. Keqing mulai merasakkan angin yang lemah lembut, hingga muncul angin yang besar disetiap sampingnya, kemudian dia berlari untuk menghindar dari serangan tersebut kemudian, dia akan bersiap menyerangnya dengan pedang sebagai penangkis serangan sambitan bayangan angin, hingga dia maju kedepan dan bersiap menerima pukulan untuknya.

Sementara itu, Panji bersama Hu Tao dan Ganyu sedang bertarung melawan Ren Jianying sendirian, namun dia mencoba mengeluarkan serangan mengerikan daripada sebelumnya,"dengar ya bocil Qillin dan kalian berdua, aku akan membalas kekalahan kalian disaat pertempuran kemarin",ujarnya hingga Hu Tao berkata,"Hah, balas dendam hanya bisa bicara omong kosong", ujarnya sambil menghajar Ren Jianying namun, dia melihat ke atas berupa batu-batu besar yang akan menimpa Hu Tao hingga dirinya mampu menghindar dengan mundur kebelakang dengan cepat. Panji dan Ganyu terkejut melihatnya dan berkata,"batu besar itu.... bukanlah batu biasa melainkan.....",ujar Panji yang terkejut melihatnya, sebuah batu besar yang akan muncul dan berubah menjadi makhluk yang ganas tampak seperti makhluk kepunyaan Morax. Hu Tao terkejut dan berkata,"dia...",ucap dalam satu kata melihat makhluk ganas tersebut.

"lihatlah! Aku punya dua makhluk yang terbuat batu marmer hitam, kau tidak bisa untuk menghancurkannya bocah api kecil",ujar Ren Jianying yang menganggap Hu Tao adalah bocah api kecil yang membuatnya marah dan berkata,"apa katamu!!!!!",ucapnya dengan nada marah

"Hah! Kau tidak akan bisa mengalahkan makhluk ganasku ini, maka dari itu..... serang dia!!!",ucap Ren Jianying menyuruh dua makhluk batu tersebut mengeluarkan serangan mengerikan kepada Hu Tao yang gugup untuk bertarung bahkan, dia siap menyerangnya dengan sambitan api di tombaknya. Kemudian, Ren Jianying menghadap Panji dan Ganyu sambil berkata,"sekarang, kalian yang akan bertarung denganku, walaupun aku sendirian",ucapnya dengan tatapan serius kepada mereka berdua, kemudian Panji dan Ganyu melihat kedua matanya sangat serius hingga menyiapkan anak panahnya untuk menyerangnya.

Dengan mengeluarkan batu meteor lagi, Panji melepaskan anak panahnya ke arah atas hingga seluruh batu hitamnya membeku dan pecah ketika menghantam aspal-aspal abu-abu tua, kemudian Ren Jianying berkata,"ooh, hanya segitu seranganmu bocah Qillin, baiklah, aku akan..... menyerang kalian dengan ini",ujar Ren Jianying yang mencoba mengeluarkan batang batu sebagai serangan berelemen Geo, dengan menggunakan kedua telapak tangannya kebawah dan muncul serangan beberapa batang tanah berwarna hitam untuk menyerang mereka berdua. Ganyu dan Panji mewaspadainya dengan kemunculan serangan tersebut dan mendarat dengan aman,"Kakak, sepertinya dia mengeluarkan serangan dahsyat",ujar Panji kepada Ganyu

"iya Panji, Kakak sudah tau. Dia menggunakan Catalyst untuk mengeluarkan serangan yang sangat berbahaya",ucap Ganyu dengan tatapan yang sangat serius, kemudian, dia melihat batu-batu meteor hitam yang sangat keras baginya lalu, buku catalyst milik Ren Jianying mulai mengeluarkan serangan besar kearahnya termasuk Panji. Mantra didalam hati, Panji dan Ganyu melihatnya lalu, Ren Jianying mengeluarkan kata-katanya berupa serangan paling berbahaya dan mematikan sambil berkata ketika telah membaca mantranya,"sekarang! rasakan seranganku ini!!!"ucap Ren Jianying yang berteriak keras ke arah mereka, hingga muncul serangan batu-batu besar dari langit untuk menimpa mereka berdua membuat Ganyu gugup unuk bertarung dengannya, Panji pun mengeluarkan bola Qillinnya hingga tak lama kemudian turunlah hijan-hujan batu besar yang akan menimpa mereka.

Sementara itu, Keqing tidak bisa bertarung karena serangan jarum yang tak terlihat oleh ular putih yang sangat berbisa, Yin Sihanou merasa senang melihat Keqing yang sudah tidak berdaya dan berkata,"kau sudah kalah melawanku, Keqing. Sekarang, aku akan membunuhmu",ucap Yin Sihanou yang melihat Keqing lemah bertarung sambil mengeluarkan serangan terakhirnya, garisan pedang tajam bersisik ke arah Keqing yang membuatnya kaget bahkan, bersiap menerima serangan dengan bayangan angin yang berbentuk pisau untuk menyerangnya. Namun, ketika serangan tersebut sangat dekat, muncul serangan menghindar dengan berelemen angin membuat Yin Sihanou terkejut melihatnya. Keqing pun membuka kedua matanya yang ternyata, Xiao yang mencoba melindunginya dengan tombak angin yang sangat besar mampu menyapu pisau yang dikeluarkan olehnya.

"kau!!!!",ujar Yin Sihanou yang sangat kesal karenanya, lalu Xiao mencoba untuk menyerang dengan tombak anemonya ke arah Yin Sihanou namun, dia berkata,"jangan ikut campur kau, orang aneh!!!",ucapnya namun, Xiao tidak mau mendengar ucapannya sambil mengejarnya. Sementara itu, Keqing yang lemah sambil melihat pertarungan tersebut antara Xiao dengan Yin Sihanou yang mencoba mundur kebelakang. Disisi lain, Hu Tao mulai kewelahan untuk bertarung namun, serangan makhluk mencoba mencakarnya dengan cepat hingga dirinya membalasnya dengan tombaknya hingga salah satu makhluk tersebut mulai menyerang dengan cakarnya lagi hingga mengenai kaki kiri dan Hu Tao terjatuh.

"Haaaah, kedua makhluk itu",ucapan tersebut di kagetkan serangan kedua makhluk yang berusaha mencakarnya membuat Hu Tao kaget melihatnya namun, tiba-tiba saja muncul serangan yang tak terduga, dengan gerakkan baling-baling yang berterbangan sangat cepat dan mengeluarkan api di ujungnya. Hu Tao melihatnya lalu, kedua makhluk ganas tersebut mundur kebelakang lalu, baling-baling mengenai mereka hingga Hu Tao melihat kebelakang, Xiang Ling. Xiang Ling berkata,"ooh, jadi ini yang kau lawan",ujarnya dengan senyuman yang percaya diri sambil menghadap kedepan.

"Xiang.... Ling?",ucap Hu Tao yang terkejut melihatnya, Xiang Ling berada disamping sambil siaga dengan tombak yang dipegang, kemudian dia bersama Hu Tao bersiap untuk melawan mereka,"baik, sekarang kita seimbang dua lawan dua, api lawan tanah, sudah cukup untuk dilumpuhkan",ujar Hu Tao yang sangat percaya diri untuk bertarung hingga melihat kedua makhluk tersebut mulai berlari ke arahnya. Xiang Ling dan Hu Tao mulai bertarung dengan tombaknya.

Sementara itu, Panji dan Ganyu berada di dalam perisai dimana mereka menghadapi nuansa kegelapan yang mengerikan baginya,"serangan batu hitam meteor akan menjadi hitam yang tak terlihat oleh kita",ujar Panji kepada Ganyu lalu, Ganyu mendengar suara langkah kaki yang mengerikan tepat didepan mata,"aaah, kalian menggunakan pelindung sebagai penyerangan terakhir",ujar Ren Jianying kepada Ganyu dan Panji,"semua daerah ini akan menjadi milikku"

"tidak akan!",ujar Panji dengan marah kepada Ren Jianying,"tempat ini adalah kelahiranku, dan kau membunuh orang-orang yang tidak bersalah",ujar Panji dengan tegas karenanya

"Hmmm, aku tidak peduli tentang orang lain apalagi kau bocil Qillin, aku inginkan tempat ini adalah sumber daya untuk menyerang daerahmu",ujar Ren Jianying sambil menghadap Ganyu yang rauk mukanya serius dan marah,"Hmmm, kelihatannya, kau bukan adeptus rupanya",ucap lagi ke arah Ganyu sambil menghadap Panji dan berkata,"tapi,kau adalah adeptusnya..... aku dengar dari ketua bahwa kau adalah setengah manusia dan setengah adeptus",ujarnya walaupun Panji bukanlah keturunan Adeptus melainkan warisan kekuatan saja yang dia dapat,"kalau begitu bocil, kau akan mati ditanganku!!!!",lanjutnya sambil mengeluarkan serangan mengerikan, serangan bola-bola tanah yang sangat besar didepan mata Panji namun, Panji bersiap melepaskan satu anak panahnya kedepan hingga batu besarnya mulai membeku dan meledak seketika. Ren Jianying merasakkan rasa sakit di bagian telinganya hingga keluarlah salju dimana batu yang dikeluarkan olehnya meleleh akibat serangan Panji.

"aaah, apa yang kau lakukan?",ucap Ren Jianying sambil berdiri dan berkata,"dia menggunakan elemen cryo dan hijau itu membuatku takut haaah, bocil Qillin",ucapnya sambil mengeluarkan serangan terakhirnya dimana, dia tidak bisa menggunakan serangan sendirian. Lalu, Xiao dan Keqing mencoba mengejar Yin Sihanou yang mencoba mundur dan berada di samping kemudian, mereka akan mengeluarkan serangan terakhirnya. Mereka akan menyatukkan kekuatannya, Angin dan tanah hingga mereka akan mengeluarkan catalystnya,"apa yang terjadi ini?",ujar Xiang Ling datang bersama Hu Tao yang sedang melihat kekuatan Ren Jianying dan Yin Sihanou yang siap mengeluarkan serangan yang mengerikan, mereka melihat cahaya kegelapan mulai menyelimuti hingga seluruh kota akan hilang karena kegelapannya membuat Xiao dan lainnya menghadapinya

"inilah kekuatan kami! Kami akan menyerangmu",ujar Renjianying kepada mereka,"kalian tidak bisa berbuat apa-apa dan kalian di dalam kegelapan selamanya",tambahnya hingga Yin Sihanou mulai menyerang ke arah mereka hingga Keqing berkata,"semuanya, kita harus kuat. Pasti, dia yang akan mengeluarkan jarum tak terlihat",ujarnya

Panji hanya diam saja dan tiba-tiba saja, mereka merasakkan sakitnya oleh serangan jarum yang tak terlihat, kemudian Xiang Ling berkata dengan merasakkan sakitnya di bagian tubuh akibat serangan Yin Sihanou. Xiao tidak bisa bertahan akibatnya termasuk Hu Tao dan Keqing yang mulai lemas dan seketika tidak bisa bertahan akibat racun yang dibuat Yin Sihanou. Panji dan Ganyu melihatnya dan tiba-tiba saja, Yin Sihanou berkata,"kalian akan aku bunuh!!!",ujarnya dan muncul cahaya berelemen anemo bersama dengan elemen Geo dimana, Mereka merasakkan gempa bumi di bawah kakinya.

"mereka akan mengeluarkan serangan gabungan Kak",ucap Panji yang melihat mereka berdua telah memiliki kekuatan elemen yang berbeda hingga mereka memendengar suara tanah yang akan pecah ke arah Keqing, Xiang Ling, Hu Tao, dan Xiao untuk dikuburkan membuat Panji marah dan bersiap untuk menyerangnya namun, Ganyu mencoba menenangkannya sambil memegang satu pundak kanan dan berkata,"Panji, sebaiknya kita bergabung dengan kekuatan panah untuk melawan kita",ujarnya didalam telinga Panji yang sedang serius, hingga serangan yang dikeluarkannya tidak jadi. Lalu, jarum yang tak terlihat mulai dikeluarkan olehnya, Panji mendengar suara yang mengerikan tepat didepan mata hingga Yin Sihanou berkata,"ooh, dia sudah tewas rupanya. bagaimana keadaan mereka, Kakak?",ucap Yin Sihanou namun, wajah Ren Jianying tampak berubah yang awalnya senang berubah menjadi serius dan berkata,"tidak, dia seharusnya. mereka mati karena, seranganku! Bagaimana bisa?",ujarnya namun, cahaya kegelapan mulai surut ketika Panji dan Ganyu telah berhasil memandamkannya dan seluruh kota pun telah kembali pulih karenanya.

"apa?! Kegelapanku... hilang",ujar Ren Jianying yang melihat kota-kota didepan mata kemudian, mendengar suara laki-laki tepat disampingnya dan berkata,"ini sudah berakhir, Ren Jianying",ujarnya hingga Ren Jianying yang terkejut melihat Zhongli yang telah menyelamatkan Xiao, Hu Tao, dan Xiang Ling dari reruntuhan tanah yang terbelah dan terjebak didalam tanahnya seperti kuburan.

"tidak mungkin, dia.....",ucapannya terpotong oleh Zhongli dan menjawab,"iya kau telah gagal untuk membunuh mereka walaupun mereka tidak sadar karena keracunan yang dilakukan adikmu"

Ren Jianying tampak kesal karena gagal dalam penyerangannya, namun cahaya biru mulai muncul dibelakangnya, dia melihat anak panah Panji dan Ganyu siap dilepaskan ke arahnya yang membuatnya terkejut dan berusaha berlindung dengan tangan kosong. anak panah dilepaskan, Ren Jianying dan Yin Sihanou mencoba untuk mundur dengan alat teleportasinya dan menghilang begitu saja. Anak panah tersebut menancapkan ke tanah dan tidak terjadi apa-apa ketika meleset, membuat Panji marah melihatnya.

"Haah, dia sudah pergi",ujar Zhongli sambil melihat Hu Tao dan lainnya sadar dan bangun dari racun tersebut, Panji merasa tidak senang karena Ren Jianying ingin menguasai tanah kelahirannya selain membalas kekalahan kemarin. Ganyu berusaha menenangkan Panji dan berkata,"sudah Panji, mereka sudah mundur. yuk dimana belanja punyamu?",ujarnya kepada Panji hingga dia menjawab,"ooh, disana"

Panji mengambil kantong belanja alat tulis dan mengambilnya sambil menemui Ganyu dan lainnya, Zhongli melihat Panji sedang membawa belanaja miliknya kemudian, dia mendekatinya dan berkata,"aaah, terimakasih Paman",ujarnya

"iya sama-sama, Panji. kalian berdua sudah mengeluarkan serangan anak panah cryo ke arah mereka",ujarnya

"tentu, tapi meleset",jawab Panji kepada Zhongli

"kemungkinan, mereka tidak akan bisa menguasai daerah ini karenamu Panji. Bahkan, dua penjahat itu adalah Kakak beradik yang beda elemen, bahkan mereka adalah orang-orang Liyue",ujar Zhongli kepada Panji

"dia..... orang Liyue?",ujarnya dengan terkejut mendengar jawaban Zhongli

"iya, mereka adalah kelompok perampok beberapa tahun yang lalu Panji, hingga sudah menjadi anggota Valkrein",jawab Zhongli

"Hmmmm, mereka jahat juga rupanya, tapi mereka pergi kemana Zhongli",ujar Hu Tao

"entahlah, mungkin..... dia pergi kesuatu tempat yang tidak terlihat oleh kita",jawab Zhongli sambil berbalik arah melihat kondisi kota kacau balau namun, pemerintah mampu membereskannya dengan cepat,"kota-kota ini hampir sama dengan jatuhnya Khaenri'ah akibat teknologi, tapi kota ini hancur oleh mereka. Aku harap mereka berdua tidak ada di tempat ini lagi",ujar Zhongli dengan nada pelan sambil pergi sendirian

Panji pun kebingungan sambil mengangkat barang-barang yang dibeli untuk keperluan sekolah, Ganyu melihat Xiao dan lainnya sadar dan menceritakan tentang mereka yang telah mengetahui penyerangan yang dilakukan Ren Jianying dan Yin Sihanou.

"jadi Kakak tau dari awan hitam dan ledakkan di kota?",ujar Panji kepada Xiao hingga menjawab,"iya Panji kau bertarung dengannya dan kau menggunakan kekuatan pemanah yang mengerikan jika kau bersatu dengan Ganyu dan lebih dari itu",ucap Xiao dengan mata serius kepada Panji dan berkata,"apakah kau menyukainya Panji?"

Panji terkejut mendengarnya dan menjawab,"lebih dari itu.... Kakak, Kak Ganyu.... sudah dari dulu Kak Xiao",jawabnya dengan kaku kepada Xiao sambil melanjutkan perjalanannya ke rumah Panji

Sesampainya dirumah, Panji membelikan buku album foto sambil menyimpan semua foto miliknya dan bersama Ganyu sejak kecil, lalu Ganyu datang ke kamar Panji dan melihatnya sambil berkata,"Panji, kau sedang merapihkan apa?",ujarnya dengan nada lemah lembut hingga melihat kepala Panji menengok ke arahnya dan menjawab,"aku sedang merapihkan foto Kakak dan aku di album kenangan",jawabnya

"sudah membereskan semua buku Panji?",ujar Ganyu kepada Panji

"sudah Kak",jawab Panji dengan singkat,"aku sudah merapihkan sampul buku cokelat dan..... yah, aku menyiapkan kaos kaki dan topi upacaraku nanti, satu minggu lagi Kak",tambahnya kepada Ganyu yang rauk muka senyum kepadanya dan berkata,"Kakak senang melihatmu selalu disiplin dan pertahankanlah belajarmu Panji",ujarnya

"iya, aku akan pertahankan ilmuku Kak",ujar Panji senang dan semangat membuat Ganyu ikut senang sambil melihat foto kenangan mereka sejak kecil

***