webnovel

chapter 10 bertemu lisa lagi

Toko hewan Vladimar di kota Arte adalah toko hewan terbesar dan paling lengkap, bahkan terkenal hingga kerajaan lain.

Toko ini berlokasi di persimpangan area kelas menengah dan kelas atas kota Arte, dengan bangunan berlantai 10 dengan kubah kaca yang sangat mencolok.

Di depan pintu tergantung nama toko hewan Vladimar dengan gaya tulisan kekaisaran Aramia yang terkenal di kalangan atas kota Arte.

Lantai 1-3 toko ini menjual hewan hewan biasa, lanTai 4-7 menjual hewan tier 1, lantai 8-9 menjual hewan tier 2.

Di lantai 5 Ridho melihat hewan berwarna putih seperti sugar glider tapi dengan tanduk di kepala dan sayap di siku tangannya.

Di kristal kaca hewan itu ada kertas yang menjelaskan nama dan kekuatan hewan tersebut.

[Paradoksia tier 1

Hewan ini sangat jinak dan lucu, sering ditemui di hutan kerajaan Nadia. Kekuatan hewan ini adalah dapat memberikan berkah terhadap kekuatan dan perlindungan, hewan ini juga dapat dijadikan mata mata.

Evaluasi : sangat cocok untuk anak anak.

Harga : 1500 koin emas/ 500 kristal berkualitas rendah.]

Seorang pegawai pria membawakan ular bersisik emas kepada Ridho, "tuan ini adalah ular pesananmu".

"Hm kamu bisa menyerahkannya ke pelayanku, juga aku tertarik dengan hewan ini, ini, ini, dan juga ini", Ridho menyuruh pegawai itu menaruh ular tersebut ke tangan pelayan yang memgikutinya dan juga membeli 4 hewan tier 1 lagi.

"Juga apakah kamu memiliki hewan bertipe tumbuhan?". (Ridho)

"Ah itu kami memiliki beberapa, ada benih little Treant, bunga harpie, pohon darah, pemakan elemen, dan juga kayu terbang", pegawai itu menghitung beberapa koleksi hewan tumbuhan mereka dengan jarinya.

"Hm ternyata sangat sedikit ya hewan bertipe tumbuhan?", Ridho bertanya tertarik sebab toko hewan di sini hanya memiliki sedikit monster/hewan tumbuhan.

"Itu karena tuan hewan hewan itu dijaga oleh para Elf di hutan suci mereka, serta hewan bertipe tumbuhan tidak terlalu populer", pegawai itu menjawab dengan jujur.

Memang Ridho membaca bahwa para Elf di hutan suci sangat menjaga habitat mereka, jadi hewan/monster bertipe tumbuhan sangat jarang beredar di luar hutan suci.

Tapi dia tidak menyangka bahwa toko ini memiliki little treant yang hanya tumbuh di hutan elf, walau ini memiliki nama treant namun bukan berarti seperti pohon treant yang di legenda, karena pohon ini hanya bisa menguat sampai tier 1 puncak dan tingginya sepinggang manusia, tidak bisa berjalan seperti treant dan hanya memiliki cakupan jarak serang yang sempit.

Beberapa hewan/monster bertipe tumbuhan kurang populer karena mereka hanya bisa bercokol di tanah dan kurang lucu, hanya beberapa orang tua kaya atau paman-bibi kaya yang menyukai tumbuhan yang mau membelinya untuk koleksi mereka.

"Aku juga beli itu", Ridho membeli tanpa ragu.

Di mata pegawai dia melihat bahwa orang di depannya sangat kaya!, Hewan tumbuhan umumnya lebih mahal daripada hewan normal harganya bahkan bisa 3x lipat di kelas yang sama, bukan tidak mungkin harganya bisa 10x lipat dari hewan kelas yang sama tergantung kelangkaan dan kesusahan mendapatkannya.

"Baik tuan", pegawai itu langsung berlari untuk mengambil hewan yang dibutuhkan.

"Hm bukankah kamu tuan Ridho?", Seorang gadis muda cantik berambut pirang dengan mata hijau laut menghampiri Ridho.

Ridho menoleh dan melihat bahwa dia bertemu dengan Lisa.

"Nona Lisa, kita bertemu lagi", Ridho memiliki beberapa kesan tentang gadis di depannya.

"Apakah tuan Ridho membeli hewan peliharaan magis? Untuk wanita yang kamu sukai", Lisa bertanya dengan menyelidik, hewan magis tier 1 sangat populer di kalangan gadis gadis dan juga para pria sering membelinya sebagai hadiah untuk menunjukkan cinta mereka ke gadis yang mereka sukai.

"Tidak, aku hanya ingin memelihara beberapa hewan, kamu tahu membaca novel dan minum teh benar benar membosankan", Ridho tidak berbohong dia memang ingin membeli beberapa hewan magis untuk menghilangkan kebosanan terutama hewan magis yang populer berbentuk kucing bersayap.

Tapi ketika dia datang dia mengetahui bahwa kucing bersayap telah habis dijual dan kemungkinan akan ada lagi di musim depan, untungnya dia melihat lihat dulu dan cukup menyukai dengan ular bersisik emas serta beberapa hewan yang dia lihat.

"Ternyata begitu, kukira kamu mau memberikannya kepada wanita seperti countess Maria", Lisa bernapas lega.

"Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?", Ridho agak tertarik

Lisa agak kaget dan panik, "eh eh tidak aku hanya asal sebut saja, dan aku berpikir bukankah pria sepertimu seperti pria kebanyakan yang mengincar countess".

Ridho tertawa geli mendengarnya, dia tidak menyangka bahwa dirinya dikira mengejar wanita lesbi.

"Tidak, aku dan countess tidak saling menyukai dan dia agak berbeda". Baik Ridho dan Lisa tahu apa maksud perkataan itu.

"Baguslah-eh maksudku", Lisa memerah karena keceplosan dan berusaha memikirkan alasan dari perkataannya.

"Apa kamu menyukai aku nona Lisa?", Ridho bertanya dengan pandangan yang tajam.

Ditatap seperti itu membuat Lisa memerah dan jantungnya berdetak kencang, "mmm apa kamu bebas hari ini? Aku dengar ada restoran baru di jalan sirian".

Lisa mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, tetapi perkataannya seperti dia mengakui bahwa dia menyukai pria di depannya dan mengajaknya kencan.

Hehehe countess agak benar gadis ini masih kecil dan agak berapi api....Ridho mengomentari Lisa.

"Tentu saja, aku bebas. Bagaimana kalau sekarang", Ridho tidak bisa tidak menolak ajakan gadis cantik di depannya.

Siapa sih yang tidak suka makan dengan gadis cantik.

"Sungguh...maksudku aku menantikannya", Lisa bersemangat ajakannya untuk makan diterima.

Si pelayan tersenyum senang melihat tuannya didekati gadis cantik terutama gadis seperti Lisa yang berasal dari keluarga terkenal di kota.

"Tuan aku sudah membawakannya, total pembelianmu sekitar 25.350 koin emas", pegawai itu datang dengan beberapa pegawai yang membawa kandang.

"Baiklah", Ridho menyerahkan 26 kartu emas kepada pegawai, dia tidak menyangka hanya membeli beberapa hewan tier 1 dapat menyaingi harga 1 herbal kelas epic.

"Kembalianmu adalah 650 koin emas, tunggu sebentar", pegawai itu menerima kartu emas dari Ridho dan pergi ke belakang.

"Kalian serahkan itu ke pelayanku", pegawai itu menyerahkan kandang hewan dan beberapa hewan tumbuhan ke pelayan Ridho.

Setelah selesai dalam urusan membeli hewan-hewan ini dia pergi dengan Lisa ke restoran yang dikatakan.

"Jadi ini tempatnya?", Ridho menatap papan nama bertuliskan :

Witch Hunt

Menyediakan menu menu bertema sihir.

Lisa mengangguk.

"Ayo masuk"

Ridho mengikuti Lisa, mereka memesan meja VIP dengan menu ayam panggang lirotice, sup kaki kodok, es krim bola mata, dan minuman esensi peri.

"Tidak buruk, rasanya menyegarkan", Ridho berkomentar.

"Tentu saja yang memiliki restoran ini adalah temanku, dia berlatih seni sihir gourmet", Lisa berkata dengan bangga.

"Hebat", Ridho memuji keterampilan teman Lisa yang belum pernah dia lihat.

"Tuan Ridho bolehkah aku bertanya sesuatu?", Lisa menghentikan kegiatan makannya dan menatap Ridho dengan lekat.

"Apa itu?", Ridho sebenarnya sudah tahu apa yang ingin ditanyakan oleh gadis di depannya.

"Aku sepertinya menyukaimu, setiap malam sejak pertama kali kita bertemu aku selalu memikirkan mu", Lisa berkata dengan malu malu.

"Aku tersanjung mendengar perkataanmu tetapi kita tidak bisa bersama maaf", Ridho langsung menolak.

Sebenarnya dia sangat menyukai gadis di depannya, sangat murni dan karma baik mengalir deras tetapi dia tidak memiliki rasa cinta kepada Lisa.

Mendengar jawaban Ridho, Lisa cukup tenang walau dia agak kecewa.

"Baiklah tapi apakah kita bisa berteman?"

"Tentu saja, untuk berteman dengan orang sepertimu siapapun akan suka".

Di saat pembicaraan mereka ada seseorang yang datang menganggunya.