"Hari Selasa itu biasanya horor. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bertindak," kata Siti.
"Ih, ngeri banget deh."
"Sudahlah nggak usah dibahas perpanjang. Lama-lama malah akan jadi pusing saja. Ibu cuma yakin dan nggak mau terlalu banyak pikiran saja. Justru kalau banyak pikiran akan menjadikan tekanan batin saja."
"Iya, Bu," sahut Surya, Anes, dan Arga secara bersamaan. Mereka tidak sengaja berbicara secara bersamaan.
Kini Arga dan Anes melangkahkan kaki untuk kembali ke kamarnya. Langit masih terlihat petang, sehingga dia memilih untuk diam saja daripada harus memaksakan diri. Anes tahu betul bahwa segala sesuatu yang terjadi selama menyangkut dengan hak buruk. Tentunya Anes juga merasakan resah yang begitu amat mendalam.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com