Satu minggu telah berlalu. Namun, Surya masih saja merasakan debaran di harinya mengenai kejadian memetik kangkung. Tiap kali jalan ataupun main di tempat umum, seperti contoh di lapangan, taman, ataupun sawah selalu saja membuatnya bingung dan takut. Dia takut ketika suatu saat tiba-tiba keburukannya terbongkar di hadapan teman-temannya. Selama ini, Surya masih bersikap mencoba untuk tenang. Padahal sih jantung dan batinnya tidak tenang. Namun, tidak ada cara lain selain diam dan menerima kenyataan sekaligus terus menerus bersandiwara di hadapan orang lain.
"Sur, kamu ini kenapa sih? Aku perhatikan akhir-akhir ini sering bengong. Lagi banyak masalah ya?" Tanya Toni duduk di sampingnya.
Hari-hari biasa pun terasa hampa. Dia main bersama teman-temannya pun hanya bersandiwara pura-pura bahagia di depan mereka untuk menyesuaikan keadaan. Padahal sebenarnya banyak luka yang sedang dirinya tutupi. Ditambah lagi yang membuatnya takut berasal dari aibnya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com