Diketuknya tombol nonaktif mode pesawat, membuat ponselnya lantas bergetar terus menerus. Ada puluhan pesan singkat yang masuk dari papa dan mama. Eh mengembangkan bibirnya hanya karena pesan singkat itu, yang menandakan bahwa kedua orang tuanya begitu memperhatikan nya. Tapi dirinya yang diperhatikan, malah seakan tidak peduli itu.
"Papa minta aku cepat pulang," ujar Eiryl membuat Alga menoleh ke arahnya.
Agam yang baru saja datang lantas memprotes Eiryl. "Lha, gue baru dateng, kok lo malah cabut sih?!"
"Gue udah dari pagi diculik sama Alga," jawab Eiryl menyenggol lelakinya. la tersenyum. seolah berterima kasih atas harinya yang indah ini.
Tidak lama kemudian ponsel yang berada di genggamannya berdering. Ada nama papa di layarnya. Eiryl segera menggeser ikon hijau ke atas.
"lya, pa?"
"Kamu di mana?" Nada protektif terdengar begitu saja di telinga Eiryl. la paham papanya sedang cemas.
"Aku sama Alga di Kota Tua," jawab Eiryl jujur.
"Eiryl-"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com