webnovel

Tempat Tidurku Sangat Nyaman

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Suara Lu Mian menutup pintu datang dari lantai atas, ketiga orang yang ada di ruang tamu itu mengalihkan pandangan mereka setelah mendengar suara pintu itu.

Kemudian Fu Man duduk kembali di sofa dengan perasaan gelisah dan merasa bersalah.

"Dia pasti salah paham lagi padaku…" Fu Man mengganti topik pembicaraan dengan mengeluh, hal ini juga tidak luput dari pandangan Lu Zhizhai.

"Ini karena salahmu!" Lu Zhizhai menoleh ke arah Fu Man dan menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa kamu tadi tidak melakukan apapun? Ketika Lu Mian baru saja diselamatkan, kamu bilang kamu sibuk dengan pekerjaan. Tidak masalah jika kamu tidak kembali, tapi karena sekarang kamu kembali, kenapa kamu tidak pergi ke acara pertemuan dia? Kenapa kamu malah membuat dia mendengar ucapan kita? Nanti apa yang dia pikirkan tentang kita?"

"Jangan mencari-cari masalah, dia sudah bilang, tidak perlu orang tua di pertemuannya."

Fu Man marah dengan ucapan Lu Zhizhai yang marah padanya itu, tapi ia tidak mendengarkan keseluruhan ucapan Lu Zhizhai pada kalimat 'jangan mencari-cari masalah' itu.

"Mudah sekali ucapanmu! Kamu telah jauh dari rumah selama bertahun-tahun, dan kamu tidak dapat menghasilkan banyak uang. Kamu hanya jalan-jalan di luar sana, tapi sok bertanggung jawab mencari uang. urusan keluarga, hubungan antara kerabat, pendidikan dan merawat anak-anak. Lalu kamu, urusan apa yang kamu pedulikan?"

"Sekarang Lu Mian sudah kembali, apa kamu tahu seberapa besar tekanan yang harus aku hadapi? Sedangkan kamu? Pulang ke rumah tidak mengucapkan sepatah kata memihak siapapun, tapi kamu malah merebut dan akan hadir di pertemuan Nuan Nuan, kenapa kamu merebut posisiku?"

"Cukup, aku tidak ingin berdebat denganmu."

Inilah alasan mengapa Lu Zhizhai tidak ingin pulang. Hampir setiap hal sepele mampu membuat Fu Man membesarkan masalah dan akhirnya bertengkar dengannya.

Dan isi pertengkaran itu semuanya hanyalah omong kosong. Lu Zhizhai sangat jengkel saat mendengar Fu Man yang selalu membesar-besarkan masalah. Lu Zhizhai sudah lama mengatakan ingin cerai kepada Fu Man, namun Lu Man tidak menginginkannya.

Hati Lu Xinnuan sangat kesal saat melihat orang tuanya bertengkar lagi. Kemudian ia melihat ke arah kamar atas dengan kesal. Pertengkaran di antara kedua orang tuanya semakin besar. Ia tidak ingin kondisi keluarganya bertambah buruk lagi...

-

Ketika Lu Mian baru masuk ke kamar, ia pun melihat ada pesan masuk dari Zero.

Zero: [Kak Mian, apakah kamu bisa menjawab telepon?]

Jari-jari satu tangan Lu Mian bergerak sangat cepat membalas pesan, dan satu tangannya yang lain menjatuhkan tas sekolahnya, [Aku sedang di rumah Lu.]

Zero: [Memusingkan, kenapa masih belum pindah?]

Lu Mian menghentikan kegiatannya sejenak, kemudian tatapannya tertuju pada kamarnya yang gelap sambil berpikir. Kemudian Lu Mian pun membalas, [Kamarku dan tempat tidurku masih cukup nyaman.]

Zero berhenti sejenak, ia berpikir dan akhirnya mengerti maksud Lu Mian. Sepertinya Lu Mian sedang menunggu sesuatu. Tapi hal itu bagus juga, karena Kak Mian sedang diawasi, Kak Mian tidak perlu menonjolkan diri sebelum pihak lain mundur adalah cara yang paling aman. Pikir Zero.

Zero: [Tempat tidur yang disesuaikan untukmu akan segera datang.]

Mian: [Terima kasih.]

Zero: [Ngomong-ngomong, saham terakhir sudah naik selama dua hari terakhir. Kapan akan dikeluarkan? Banyak orang dalam grup bertanya-tanya.]

Ada banyak liku-liku di pasar saham, tetapi jika ditotal akhir pasti ada poin inti, yaitu membuat perbedaan harga.

Membeli saham dengan harga rendah, tunggu sampai harga satuan saham naik, lalu menjualnya saat harganya naik sampai batas tertentu. Perbedaan harga itu adalah uang yang kita dapatkan.

Misalnya, jika kamu membeli saham seharga 1 Yuan, maka akan naik menjadi 2 Yuan keesokan harinya, dan kamu dapat menghasilkan 1 Yuan dengan menjualnya saat ini. Jika naik menjadi 4 Yuan pada hari ketiga, kamu bisa mendapatkan 3 Yuan saat kamu menjualnya.

Oleh karena itu, ini adalah cara paling ideal untuk membeli dengan harga terendah dan menjual dengan harga tertinggi. Dan ini juga merupakan tujuan yang dikejar oleh para analis keuangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang hidup mereka.

Kemudian Lu Mian dengan ringan menulis apa yang ia pikirkan di atas kertas.

-

Di ruang kelas 3 (1), pagi-pagi sekali Su Jue duduk di kursinya sambil menatap ponselnya dalam waktu yang cukup lama.

Teman sekamarnya Xie Huiyang mencondongkan kepalanya dan bertanya, "Tuan Muda Su, apakah kamu masih mempelajari saham?"