webnovel

Tamu Tuan Su

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Orang-orang yang berkerumun itu pun langsung menoleh dan menatap ke arah sumber suara. Mereka melihat pria tua yang berambut abu-abu datang dengan bantuan seorang pelayan.

Seperti yang kita semua tahu, Tuan Pemimpin dari keluarga Su yang sangat dihormati ini jarang terlihat di depan umum. Sebenarnya, Tuan Su bukanlah orang yang sangat tua, tetapi ia telah mengalami banyak permasalahan dalam hidupnya sehingga membuatnya cepat tua dan kondisinya juga menjadi lemah.

Semua orang yang ada di sana memberi jalan pada Tuan Su dengan sikap hormat. Su Jue dengan cepat menyambut Tuan Su dan membantunya.

Tatapan mata Lu Xinnuan pun berubah menjadi lebih tajam daripada sebelumnya. Kemudian ia pun langsung beralih ke sisi lain Tuan Su. Tapi Tuan Su menyingkirkan mereka.

Setelah itu Tuan Su langsung menuju ke arah Lu Mian. Lalu menunjukkan senyum ramah dan mengumumkan kepada semua orang, "Aku sendiri yang mengundang gadis ini. Siapa yang berani mengatakan sesuatu?"

Para tamu yang hadir seketika langsung terkejut, mereka semua mulai berbisik satu sama lain.

Bahkan Tuan Su yang memiliki kekuasaan besar di kota Wu melindungi seorang gadis kecil yang telah memukuli cucunya sendiri, bagaimana mungkin? Batin para tamu undangan yang hadir

Lu Xingtang dan Lu Xinnuan juga tampak sangat terkejut. Perkataan Tuan Su seperti menampar dengan keras tepat di wajah mereka.

Tuan Su secara pribadi mengundang Lu Mian ke pesta ini?

Bahkan saya saja tidak mendapatkan perlakuan seperti ini. Terkadang sulit bagiku untuk bertemu dengan pria tua itu. Lalu mengapa Lu Mian bisa mendapatkannya?

"Mian Mian, ikut denganku." Tuan Su mendorong orang-orang yang berkerumun sambil mengajak Lu Mian ke paviliun.

"Ayah, jangan pergi. Semua orang sedang menunggumu."

"Ada yang harus aku lakukan, kalian makanlah!" Ucap Tuan Su yang menolak dengan tegas.

Apa? Apa yang baru saja Tuan Su katakan?

"Kakek!" Su Jue juga mengikutinya. Kali ini ia merasa sudah dirugikan dan dipermalukan. Dalam hati ia merasa sangat tertekan. Ia merasa tidak senang saat Kakeknya meninggalkan banyak tamu hanya untuk Lu Mian.

Lu Xinnuan dengan lembut menariknya, "Su Jue, jangan marah pada Lu Mian. Dia tidak bermaksud untuk…"

Su Jue tidak setuju dengan ucapan Lu Xinnuan kepadanya, bahkan ia menjadi lebih marah. Su Jue mendekat dan hanya ingin menghentikan Lu Mian, namun ia malah dijatuhkan ke tanah dengan kedua tangannya yang ditahan. Dan bahkan, Lu Mian berkata bahwa apa yang ia lakukan itu tidak disengaja!

"Baiklah, semuanya, ayo kembali ke halaman depan." Su Sheng menatap putranya, lalu menyuruh para tamu untuk kembali ke aula depan.

Kali ini Tuan rumah pesta tidak ikut berpartisipasi dalam acara kali ini, para tamu yang datang pun mengenakan gaun resmi. Mereka ingin memuji Tuan Su, namun kini mereka hanya bisa merasa malu.

Lu Xinnuan melihat ke arah punggung Tuan Su dan Lu Mian yang semakin menjauh. Ia memegang lukisan di tangannya dan dalam hati ia merasa sangat dengan kesal.

Selama ini Lu Xinnuan sangat menantikan waktu untuk bisa bertemu dengan Tuan Su dan diakui oleh Tuan Su. Sehingga untuk menghadiri acara pesta kali ini ia memakai riasan wajah yang cantik. Gaun yang ia pakai, dan lukisan yang ia bawa semuanya telah disiapkan dengan hati-hati.

Tapi sekarang ia bahkan tidak punya kesempatan untuk berbicara sedikitpun dengan Kakek Su. Dan justru sebaliknya, Lu Mian malah menjadi tamu kehormatan.

Kenapa keadaan bisa menjadi seperti ini? Seharusnya aku yang berada di samping kakek Su… Batin Lu Xinnuan.

Di paviliun, angin musim gugur bertiup dengan lembut, dan bercampur dengan aroma tumbuhan osmanthus. Di atas meja batu terdepat permainan weiqi dengan batu hitam dan putih yang kontras. Lu Mian melirik ke arah permainan itu sejenak, kemudian ia pun duduk.

Su Qinghe tidak marah karena cucunya baru saja diintimidasi. Namun justru sebaliknya, ia meminta maaf, "Su Jue memiliki temperamen yang buruk. Aku akan memberinya pelajaran nanti malam!"

"Punya cucu laki-laki memang menyenangkan." Suara gadis itu terdengar jahat dan sombong.

Hanya Lu Mian yang berani berbicara dengan Su Qinghe seperti ini!

Kemudian Su Qinghe pun tersenyum dan menatap Lu Mian dengan hati-hati. Setelah beberapa saat terdiam, ia pun bertanya, "Bagaimana kabarmu?"

"Baik."

"Apakah kamu tidur dengan nyenyak?"

"Baik juga." Lalu Lu Mian menambahkan dengan tegas, "Makan dengan baik!"

Tuan Su terdiam lagi. Pembicaraan ini terasa kosong dan hambar. Kemudian Tuan Su pun menggelengkan kepala tanpa daya.

Setelah suasana hening selama beberapa saat, Tuan Su pun bergumam, "Mian Mian, aku tidak tahu tentang penculikan itu dan baru saja tahu belakangan ini. Jika aku tahu lebih awal, mungkin…"

"Anda sudah melakukan yang terbaik, aku tahu." Lu Mian mengangkat kepalanya dan menjalankan bidak weiqi yang berada di atas meja batu. Kemudian ia terkekeh polos, "Tidak ada yang bisa dilakukan. Anggap saja ini seperti mengumpulkan pengalaman hidup."

"Kamu ini…" Su Qinghe tidak tahu apa yang sedang dikhawatirkannya saat ini, sehingga ia mengabaikan perasaannya itu. Kemudian ia pun mengeluarkan flashdisk dari dalam sakunya, lalu menyodorkan flashdisk itu ke arah Lu Mian.

"Ini berisi informasi tentang kasus penculikan yang telah aku kumpulkan dalam dua tahun terakhir. Aku tahu bahwa kamu ke sini hari ini untuk ini. Ambillah."

Lu Mian menjatuhkan bidak weiqi di tangannya, lalu mengambil flashdisk itu.

"Titik terakhir para tawanan yang hilang adalah di SMA Kunpeng. Jika kamu memiliki informasi baru, segera beritahu aku. Mungkin kita bisa menemukan sarang mereka yang sebenarnya dengan mengikuti jalan!"

"Baiklah terima kasih." Setelah itu Lu Mian pun bangkit dan meletakkan tanda bulat seukuran telapak tangan di atas meja batu.

"Aku datang ke sini hari ini untuk mengembalikannya padamu."

"Ini…" Tuan Su terdiam sesaat, "Cepat ambil. Jika ke depannya bertemu orang Jin Jiang, ini akan melindungi hidupmu!"