webnovel

Seragam Biru Putih yang Melesat Pergi

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Di..." Ekspresi Ye Jinwen sangat aneh. Ia ingat posisi di mana sinyalnya baru saja menyala, "Di perumahan milikmu itu!"

Xiao Qimo berpikir dengan seksama. Kemudian ia bangkit dari sofa dan mengambil jasnya. Setelah itu ia dengan lembut membelai kacamatanya sembari berkata, "Kita pergi."

-

Lu Mian membutuhkan waktu tiga menit untuk mengetahui keberadaan Sui Yuan, yang jauh lebih efisien daripada hanya sekelompok orang yang memeriksa kamera pemantau sekolah di ruang pemantauan.

"Bar Meteor itu berjarak dua kilometer dari sekolah." Lu Mian memberikan jawabannya secara langsung.

Su Jue dan Lu Xinnuan yang sedang diberi pelajaran oleh Kakek Su itu seketika langsung terkejut. Ketika mereka melihat ke belakang, Lu Mian telah menyingkirkan semuanya. Lu Mian berdiri di sana dengan sikapnya yang dingin, dengan hanya dengan menggunakan satu ponsel di tangan.

Dalam waktu tiga menit yang singkat ini hanya cukup bagi mereka untuk mengucapkan beberapa kata saja.

"Kamu sudah menemukannya?" Tanya Su Jue dengan kaget.

Lu Xinnuan juga membuka mulutnya, ia tidak menyangka Lu Mian bisa melakukan ini semua. Saat melihat Lu Mian, ia merasa bahwa Lu Mian adalah orang yang sangat misterius.

"Bagaimana caramu menemukannya? Apakah kamu yakin Sui Yuan ada di sana?" Tanya Lu Xinnuan dengan ragu.

Lu Mian malas berbicara omong kosong dengan mereka berdua. Kemudian ia pun melambaikan tangannya ke arah Kakek Su, setelah itu ia pun keluar dari sekolah.

"Mian Mian memang hebat. Kalian berdua cari dia!" Kakek Su tidak bisa mengikuti, sehingga ia hanya bisa dengan sabar bertanya, "Mian Mian, perhatikan keselamatan! Su Jue, dasar anak nakal, cepat susul cari anaknya sana!"

Lu Xinnuan sangat kesal di dalam hatinya. Ia menekan emosinya dan memanggil 'Kakek Su' dengan manis, ia mencoba untuk mencegah perintah Kakek Su.

Kakek Su malas mengurusi Lu Xinnuan, sehingga ia pun berkata dengan asal saja.

"Kakek Su, kenapa Kakek menyuruh Su Jue menyusul Mian Mian? Dia akan berpidato setelah ini..."

"Apa gunanya hal yang tidak penting seperti itu?" Kakek Su tidak setuju dengan ucapan Lu Xinnuan, dan ia mendesak Su Jue untuk pergi.

Lu Xinnuan merasa sangat malu. Ia membuka mulutnya dan ia ingin mengatakan sesuatu kepada Su Jue, tetapi Su Jue malah tidak melihatnya dan langsung pergi untuk mencari Sui Yuan.

Lu Xinnuan memandang Su Jue yang telah pergi menjauh, kemudian ia melihat ke arah auditorium penyambutan dan auditorium rapat pertemuan kelas tiga yang ramai dengan tatapan yang pahit.

Ironis sekali! Batin Lu Xinnuan.

Selama ini Lu Xinnuan memiliki cinta yang besar dari orang tuanya. Suatu kehormatan baginya bisa mendapatkan kesempatan untuk memberikan pidato di atas panggung. Ia sangat percaya diri dan auranya yang sangat mendominasi. Ia pikir hari ini adalah kesempatan besar untuknya, dan ia tidak ingin semua harapannya itu dihancurkan oleh Lu Mian.

Lu Mian sama sekali tidak pergi ke pintu masuk utama sekolah, karena ada satpam yang harus mengecek kartu identitas siswa dan juga mengecek izin dari guru. Lu Mian langsung melompat masuk ke dalam area sekolah melalui dinding yang ada di belakang. 

Di pojok tidak jauh dari tembok belakang, ada motor kendaraan berwarna hitam seperti warna ponselnya. Penampilan motor itu keren yang sedikit memancarkan kilau dingin.

Lu Mian menyalakan ponselnya, ia melihat layar ponselnya hanya dalam waktu sekejap saja, dan motor itu tiba-tiba sudah menyala. Kemudian ia pun langsung menggunakan motor itu dan melaju dalam kecepatan yang sangat tinggi, sekilas terlihat seperti lewat begitu saja dan hanya menyisakan seorang yang memakai seragam sekolah warna biru dan putih. Dan tiba-tiba Su Jue keluar, ia melihat Lu Mian menggunakan motor tersebut namun ia tidak menyusul Lu Mian.

-

Dengan seragam biru dan putih yang melekat di tubuh Lu Mian melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi di sepanjang jalan. Sehingga dapat menyebabkan perhatian dan teriakan orang yang lewat.

Wow! Keren sekali! Cool!

Pada akhirnya Lu Mian menemukan Sui Yuan di jalur gelap bar. Kemudian ia pun turun dari motor sambil menyipitkan matanya saat melepas helmnya.

Rambut Lu Mian yang pendek dan lentur itu dengan santai berkibar karena tertiup angin. Lu Mian berdiri di sana dengan tenang, tetapi dengan semangat membunuh yang mampu menghancurkan dunia.

Di sana juga ada beberapa gangster kecil di gang, dengan niat buruk. Mereka menengok ke belakang dan melihat Lu Mian. Tiba-tiba, kelompok gangster itu tampak begitu bersemangat.

"Wow, gadis ini datang tepat pada waktunya!"

"Dan lagi, dia siswi SMA!"

"Hari ini ada dua siswi SMA, kita jadi orang yang beruntung nih..."

Terdengar suara ejekan yang sangat keras dan menjijikkan.

Seketika Lu Mian melempar helm yang tadi ia kenakan dan helm itu pun langsung mendarat di kaca spion motor. Selangkah demi selangkah, Lu Mian pergi ke arah keberadaan Sui Yuan.

Saat itu Sui Yuan merasa sangat ketakutan dengan tatapan matanya terlihat seperti orang bodoh, ia merasa otaknya sudah kosong. Sui Yuan hanya bisa duduk di tanah, tidak bisa bergerak, dan tidak bisa berbicara. Hanya ada bayangan tipis Lu Mian di depan matanya. Seperti dewi yang datang menyelamatkannya.