webnovel

Seberapa Hebatnya Sang Dewa?

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Bibir Lu Mian terlihat mengerut. Ia menundukkan kepala, lalu buru-buru meninggalkan ruang tamu. Sesampainya di kamar, Lu Mian bersandar di pintu dan mengeluarkan ponselnya, lalu mengirim pesan teks kepada seseorang.

[Sekarang aku mengerti kamu.]

[Benar, kan? Lebih baik tidak pulang. Ngomong-ngomong, apa kamu ke sekolah hari Senin? Aku merindukanmu...]

[Pergi.]

Lu Mian mengunci pintu kamar. Ia menyibukkan diri dari siang sampai malam. Ia tidak tahu kapan Lu Xinnuan pulang, ia juga tidak mengerti apa yang sudah dikatakan Lu Xinnuan kepada Fu Man.

Lu Mian hanya tahu bahwa Fu Man berjalan beberapa kali di depan pintu kamarnya, namun pada akhirnya Fu Man tidak mengetuk pintu. Lu Mian pun mengabaikannya, dan terus mengutak-atik komputernya. Sepertinya saat sedang sibuk mampu membuat perasaan yang tidak seharusnya di hati Lu Mian bisa menghilang sedikit demi sedikit.

Ketika Lu Mian mendongak, hari sudah gelap, kamarnya pun sepenuhnya gelap. Kamar tidur Lu Mian terlihat begitu berat, ditambah dengan warna coklat gelap dari tirai kedap cahaya. Barang-barang tempat tidur yang berwarna abu-abu, bahkan perabot lainnya pun berwarna coklat gelap.

Lu Mian dengan malas meninggalkan kursi untuk menyalakan lampu depan, lampu layar komputer, menjadi satu-satunya cahaya di kamar gelap ini.

Satu tangannya menyentuh dagu dengan tatapannya fokus pada layar. Grafik saham di layar itu terlihat rumit dan berantakan, namun Lu Mian sangat tertarik. Tangan kanan Lu Mian sepertinya agak bosan, jadi ia mulai memutar-mutar pena lagi di antara jari-jarinya. Seperti semakin cepat kerja otaknya, semakin cepat pula putaran pena di tangannya.

Setelah serangkaian curah pendapat, Lu Mian menulis serangkaian kode saham di kertas putih. Wajahnya terlihat tenang dan nyaman. Ditambah lagi, ia sedikit menikmatinya, dan sepertinya ia menyukai proses menyimpulkan seperti ini.

Kemudian Lu Mian mengirim pesan teks ke Zero.

Mian: [Hari ini beli saham ini.]

Zero: [Masih dua juta Yuan?]

Mian: [Iya.]

Zero segera menindaklanjuti. Setelah pemrosesan dengan benar, seperti biasa, ia mengirim pesan di grup obrolan mereka.

Zero: [Berita baru dari sang dewa besar, dia membeli saham di bawah ini!]

Kemudian tampilan screenshot tertera di bawahnya.

Berita itu langsung meledak di grup.

[Dewa datang! Waw! Aku akan mengikutinya!]

[Sejak aku masuk grup ini, aku telah menemukan cara untuk menjadi kaya! Dewa, terimalah aku!]

[Ikuti kata dewa membeli saham, jangan pernah khawatir tentang saham menurun!]

[Sahabat, dewa menunjukkan kepada kita jalan adalah hal yang baik, tetapi dia selalu menekankan untuk mengikuti secara rasional. Saham kita tidak akan mungkin terjun bebas!]

[Benar, dewa sendiri tidak pernah membeli terlalu banyak!]

Segala macam komentar berdatangan, dan semua teman yang melihat berita di grup semuanya membeli saham tersebut. Jika orang tersebut punya uang, mereka mampu membeli lebih banyak, dan bagi orang-orang yang mempunyai sedikit uang bisa membeli semampunya saja.

Sebenarnya, Zero selalu kebingungan. Bisa dibilang, ia sudah lama mengikuti Kak Mian. Tapi ia tidak pernah mengerti pemikiran gadis itu. Pemikirannya benar-benar Cerdas, bijak, dan rasional.

Kak Mian dapat secara akurat menghitung saham dengan pertumbuhan yang baik setiap saat. Setiap kali hanya membeli 2 juta saham, dan ia tidak pernah membeli lebih banyak dari itu. Setiap kali juga ia akan menyebarkan informasi berharga ini ke dalam grup.

Zero berpikir, mungkin Kak Mian khawatir menjadi target orang lain, sehingga ia menjadi sangat sederhana.

Di dalam grup saham. Seorang anggota grup bernama 'Yu Jue', setelah menerima berita tersebut. Kemudian ia pun langsung masuk ke aplikasi pasar saham dan membeli 500.000 Yuan saham.

Setelah membeli saham tersebut, pria itu menahan tangannya di belakang kepalanya sambil tersenyum.

Ada seorang pelayan menyerahkan secangkir es cola dan berkata dengan rasa ingin tahu, "Tuan Muda Jue, apa ada hal yang menggembirakan?"

Su Jue melambaikan tangannya sembari berkata, "Dua hari lagi akan tahu hasilnya."

Tanpa sengaja Su Jue masuk ke grup tersebut, awalnya ia mengira grup saham hanya obrolan basa-basi dan mengobrol sembarangan. Namun ia tidak menyangka menemukan hal membahagiakan di sini.

Terakhir kali, ia mencoba membeli saham seharga 200.000 Yuan atas tuntunan si dewa itu. Dua 200.000 Yuan baginya hanyalah uang saku dua bulan. Meski kalah dan kehilangan uang tersebut, ia juga tidak akan menyesal.

Namun yang membuatnya terkejut adalah, setelah dua hari, ia mampu menghasilkan 11 juta Yuan bersih. Orang tua dan tetua memujinya karena penilaiannya terhadap saham ini. Sungguh menakjubkan!

Su Jue sangat menantikan seseorang yang disebut dewa ini. Entah apakah si dewa itu setiap bertindak selalu hebat atau tidak.