webnovel

Penggoda Akhirnya Tergoda

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat tangan pria itu tergantung di udara, ia melihat gadis yang tadinya tidur meringkuk dengan nyenyak itu tiba-tiba membuka matanya. Pupil hitam dan bola mata putih bersih itu menatap Xiao Qimo dengan tatapan yang dingin. Tidak terlihat bahwa wanita ini baru saja bangun.

Oh, aku tertipu. Dasar penipu kecil! Batin Xiao Qimo.

Xiao Qimo sedikitpun tidak merasa canggung. Tatapan matanya yang gelap tertuju pada wajah Lu Mian, lalu tiba-tiba tubuhnya sedikit condong ke depan. Kemudian ia pun mendekati Lu Mian dengan senyuman di bibirnya. Perlahan ia mendekati samping telinga gadis itu dan berhenti setelah jaraknya hanya beberapa senti.

Xiao Qimo melihat bulu mata gadis itu tampak gemetar, dan tenggorokannya bergulir beberapa kali, dan ia perlahan berkata dengan suaranya yang rendah, "Pelan-pelan, ini sangat sakit."

Suara magnet dengan gelombang rendah itu masuk satu per satu ke gendang telinga gadis itu, dan terdengar ada nada rayuan di dalamnya. Pria dengan wajah yang seperti itu, gerakan seperti itu, tidak akan ada gadis yang bisa menahannya.

Lu Mian membeku sejenak. Detak jantungnya berdetak lebih cepat daripada sebelumnya. Secara otomatis gadis itu langsung menghalangi serangan pria menawan ini.

Tidak hanya itu, Lu Mian juga masih mempertahankan posisi duduknya yang santai. Dan tampak ada beberapa rambutnya yang selembut sutra itu jatuh dari kepalanya. Kemudian ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya. Tahi lalat merah yang ada di tulang rawan telinganya terlihat dengan jelas, semakin terlihat menarik dan seksi di kulitnya yang putih.

Xiao Qimo hanya bisa terdiam. Ia membeku sejenak. Penggoda akhirnya tergoda. Ketika melihat tahi lalat itu, Xiao Qimo memiliki keinginan yang kuat untuk menaklukkannya...

Tidak lama kemudian terdengar nada tenang dari gadis itu, "Kekuatanmu terlalu lemah." Dan dari nada suaranya itu terdengar bahwa Lu Mian adalah pemenangnya.

Setelah itu, Lu Mian pun melepas sabuk pengaman, dan di bawah tatapan Xiao Qimo, ia dengan santai turun dari mobil begitu saja, "Pergilah, tidak sampai jumpa!"

Oh, kekuatan yang lemah? Batin Xiao Qimo. Jari-jari Xiao Qimo dengan lembut menyentuh pipinya sendiri, ujung jarinya menyentuh bingkai kacamata. Ia duduk kembali dengan tegak sambil tersenyum, kemudian perlahan ia mengemudikan pergi dan mobilnya dari sana.

Meskipun demikian, mereka berdua pasti akan bertemu lagi. Kemudian Lu Mian turun dari mobil dan ketika ia baru saja berjalan dua langkah. Ia sudah ditarik ke pintu oleh seseorang dengan kekuatan yang lumayan buas.

Lu Mian mengerutkan alisnya yang indah, lalu tinjunya siap menghantam. Setelah menyadari yang menariknya adalah Ibunya, ia menarik kembali tinjunya.

Fu Man terlihat sangat marah, bahkan ia tidak peduli jika ada pelayan di sekitarnya, ia menyeret pergelangan tangan Lu Mian ke sisi gedung sambil berjalan dengan kesal.

"Setelah ini, jangan sembarangan berhubungan dengan orang lain!"

Fu Man melihat Lu Mian turun dari mobil hitam dengan merek mobil yang tidak diketahui. Bahkan ia juga asing dengan plat nomor mobil itu. Fu Man berpikir bahwa Lu Mian memasuki mobil milik orang yang tidak dikenal, atau sampah masyarakat baru yang tidak punya reputasi.

Fu Man selalu mengedepankan reputasi, meski ia tidak dekat dengan Lu Mian, ia tidak ingin Lu Mian berhubungan atau masuk ke dalam arus orang yang tidak baik. Kemudian Fu Man menarik Lu Mian sampai ke sisi gedung.

Sebelum memasuki pintu, Fu Man meledakkan amarahnya yang berbahaya, "Apa yang kamu lakukan hari ini? Kamu pergi ke pesta yang diadakan keluarga Su untuk mengacau di sana? Apa kamu tidak rela melihat Adikmu senang?"

Fu Man memikirkan tentang pesan teks yang dikirimkan Lu Xinnuan padanya tadi. Lu Xinnuan berkata, Lu Mian juga pergi ke keluarga Su. Seketika otaknya terasa panas saat membaca pesan teks itu.

"Cepat juga dia." Lu Mian terkekeh sambil mengejek dengan sangat kasar.

"Kamu sedang mengejek siapa!" Ujar Fu Man dengan kesal. Lalu ia mengeluarkan ponselnya dan membacakan teks untuk Lu Mian, "Nuan Nuan memberitahuku, tapi apa yang kamu katakan untuk Adikmu, apakah kamu bermaksud untuk menyindirnya?"

Kemudian Lu Mian melirik pada layar ponsel itu, dan isi pesan di layar tersebut adalah [Apa Ibu menyuruh Kakak datang ke keluarga Su? Dia sedikit ada konflik dengan Su Jue. Tapi Ibu jangan khawatir, aku akan menjaga Kakak.]

Setelah membaca pesan itu, Lu Mian sendiri merasa bahwa dirinya tidak bisa dibandingkan dengan Lu Xinnuan, bahkan sejak kecil ia selalu merasa demikian.

Setelah itu, Lu Mian mematikan layar ponsel di depannya dan berencana naik ke lantai atas.

"Lu Mian, lihat dirimu. Berkacalah pada Xinnuan. Aku bukannya memihak padanya, tapi apa yang sudah kamu lakukan, mana ada yang lebih baik dari Xinnuan? Aku memang seharusnya memihak padanya, kamu tidak akan dirugikan sedikitpun!"

Sampai pada kalimat terakhir, Fu Man terdengar seperti memohon kepada Lu Mian, "Lu Mian, aku tidak mengharapkanmu berbakti kepadaku, aku hanya berharap kamu tidak menyeret serta Adikmu dalam kelakuanmu. Dia adalah yang paling menjanjikan dalam keluarga. Kamu lebih baik sekolah dengan benar, mengerti?