webnovel

Dia yang Paling Tahu Siapa Lu Mian

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Beberapa saat kemudian, Lu Mian dengan malas menarik kembali tatapannya yang semula menatap Lu Xinnuan. Tatapan matanya berubah menjadi dingin, terasing namun bersinar, tapi ia tidak peduli dengan Lu Xinnuan.

Di sisi lain, Ding Cai menarikkan kursi dan menyuruh Lu Mian duduk, "Lu Mian, bagaimana dengan saranku kapan hari?"

Mata aprikot Lu Mian terlihat kebingungan selama beberapa detik, "Biar aku yang memberikan pelajaran tambahan untukmu, atau kamu harus mengisi gambar di mading papan tulis kelas kita sore ini."

Lu Xinnuan yang mendengar ucapan Ding Cai pun sepertinya tertawa, menyuruh Lu Mian menggambar? Dia sudah tidak pernah menyentuh kuas selama lebih dari sepuluh tahun! Batinnya meremehkan Lu Mian.

Tetapi berbicara tentang hal ini, Sun Jiaying sepertinya memikirkan sesuatu, kemudian ia pun bertanya kepada muridnya, "Hiasan mading kelas kita sudah selesai?"

Sun Jiaying terlalu sibuk mempersiapkan pidato untuk rapat pertemuan dan tidak mengurus hal-hal sepele seperti itu.

"Guru Sun, semuanya sudah selesai." Jawab Lu Xinnuan sambil tersenyum.

"Aku lega jika kamu yang mengerjakan."

Di sisi lain, Su Jue mengambil naskah itu lalu melihatnya. Seketika ekspresi wajahnya berubah menjadi aneh, tapi ia hanya diam dan tidak mengatakan apapun.

Tubuh Ding Cai sedikit memutar di sana, kemudian ia membelakangi Sun Jiaying dan yang lainnya, tatapannya begitu membara saat menunggu jawaban Lu Mian.

Lu Mian pun tampak tidak berdaya.

"Begini saja, aku punya pilihan ketiga." Ding Cai melihat Lu Mian kesulitan, kemudian ia berkata lagi, "Jika ujian bulan ini kamu mendapatkan nilai di atas minimal dalam fisika, aku akan membiarkanmu belajar sendiri!"

Ding Cai baru saja selesai bicara, tanpa berpikir apapun. Lu Mian menggerakkan tangannya yang mengisyaratkan 'oke'.

Sudut mulut Lu Xinnuan lebih tertarik ke atas. Jika bukan karena di hadapan guru, ia pasti sudah menertawai Lu Mian. Seberapa banyak kemampuan Lu Mian, Lu Xinnuan yang paling tahu tentang hal itu.

Nilai Lu Mian di ambang batas rata-rata penerimaan siswa baru SMA Kunpeng, tapi nilai Lu Mian tetap saja sangat buruk. Tidak akan mungkin bagi Lu Mian untuk bisa mendapatkan nilai ujian fisika di atas 60.

Namun, mungkin akan ada kontras yang luar biasa pada saat itu terjadi...

-

Usai kelas sore selesai, akan ada rapat pertemuan kelas tiga dan penyambutan murid baru. Kedua acara berbeda tingkat kelas ini diadakan di dua auditorium tanpa penundaan waktu sedikitpun. Usai pertemuan, orang tua masing-masing kelas kembali ke kelas dan melanjutkan komunikasi dengan wali kelas secara detail.

Saat itu Lu Xinnuan menyambut kedua orang tuanya dengan hangat. Fu Man merasa sangat bangga ketika ia menyadari bahwa posisi duduknya lebih di depan dibandingkan dengan wali murid yang lain!

Fu Man juga secara khusus mengenakan gaun merah tua. Bisa dilihat bahwa ia benar-benar cantik saat masih muda dulu. Fu Man dari waktu ke waktu saling mengobrol dengan beberapa wali murid yang lain dan berkata dengan bangga.

"Putriku akan berpidato nanti!"

Orang tua di sekitarnya menjadi iri. Para wali murid di auditorium mengambil tempat duduk mereka satu per satu, tetapi di belakang panggung berantakan.

Sun Jiaying mendengar laporan dari ketua kelas dan meninggikan suaranya, "Di mana Sui Yuan? Ke mana dia bisa pergi?"

"Guru, kami sudah mencari di ruang kelas, kamar mandi, dan asrama. Dia tidak ada di sana... Ketika saya mengatur tempat duduk, saya baru menyadari dia tidak ada." Ucap ketua kelas dengan suara rendah, kemudian ia menambahkan, "Teman sebangkunya mengira dia sedang izin hari ini..."

Alasan utamanya adalah rasa keberadaan Sui Yuan terlalu lemah, dan para guru pun tidak menyadarinya.

Sun Jiaying menggelengkan kepalanya beberapa kali dan tidak peduli sedikitpun dengan persiapan pidato. Ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi keluarga Sui Yuan.

Tapi Sun Jiaying tiba-tiba teringat bahwa Sui Yuan adalah seorang yatim piatu dan tidak memiliki keluarga.

Sampai sekarang, Sun Jiaying tidak berani menyembunyikan dan tidak mampu menyembunyikan fakta ini. Ia segera melapor ke bagian pengurus acara, kemudian ketua tingkat kelas berkata dengan wajah tenang, "Untuk masalah ini, mungkin orang baik yang mendanai dia bisa tahu."

-

Ketika Kakek Su datang ke sekolah, banyak orang melihatnya.

Setelah mendengar hal ini, Lu Xinnuan dengan gembira bercanda dengan Su Jue, "Kakek Su masih mencintaimu, dia datang ke sini, loh!"

Lu Xinnuan berpikir jika ia mampu membuat Kakek Su melihatnya berbicara di atas panggung, ia pasti akan memiliki kesan yang lebih baik di mata Kakek Su.

Mendengar Lu Xinnuan berkata seperti itu, Su Jue pun langsung menoleh dengan kebingungan.

Berita menyebar dengan cepat, namun ternyata Kakek Su tidak datang ke auditorium, tetapi pergi ke kantor ketua tingkat kelas!