webnovel

Apa Dia Sedang Memberimu Isyarat?

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Semua gadis wajahnya pasti akan memerah dan jantungnya berdetak lebih cepat saat melihat suguhan seperti ini di depan mereka. Apalagi pria yang ada di depan Lu Mian sekarang adalah pria tampan yang bertubuh tinggi dan sikapnya yang lemah lembut.

Namun berbeda dengan Lu Mian, ia tampaknya biasa saja. Ia hanya merasa bahwa ia datang di waktu yang tidak tepat, tapi ia tidak merasa canggung. Tatapan mata Lu Mian yang jernih ini menatap pria di depannya sambil tersenyum tipis, kemudian berkata dengan nada datar, "Tuan Xiao, apa aku boleh meminjam sumpit?"

Meminjam sumpit? Batin Xiao Qimo, kemudian ia pun mendengus, lalu merapatkan jubah mandinya.

Lu Mian mungkin tidak berpikir apapun tentang Xiao Qimo, ia hanya melihat Xiao Qimo dengan ekspresi wajahnya sejak tadi terlihat datar.

Karena melihat sikap Lu Mian yang seperti itu, Xiao Qimo pun mengambil kesimpulan bahwa percuma saja dirinya menunjukkan pesonanya di depan gadis ini.

Xiao Qimo penasaran apa saja yang sudah gadis ini masak, ia juga bertanya-tanya bagaimana bisa Lu Mian tidak memiliki sumpit satu pun di rumahnya, padahal di setiap rumah biasanya selalu tersedia sumpit.

"Tunggu sebentar." Xiao Qimo berbalik dengan tenang dan berjalan menuju sebuah ruang, kemudian ia menoleh lagi setelah dua langkah dan berkata, "Masuklah!"

"Tidak perlu." Lu Mian berdiri di depan pintu, kemudian dengan sembarangan melihat dekorasi rumah Xiao Qimo, yang ia lihat hanyalah dekorasi rumah dengan perabot dan dinding berwarna abu-abu dan putih yang terlihat kalem. Ia lebih menyukai rumah dengan dekorasi yang seperti ini, karena menurutnya rumah dengan pemandangan yang seperti ini terlihat jauh lebih tenang dan nyaman.

Sepertinya ada suara berisik dari ruang tamu, Lu Mian tidak mendengarnya dengan jelas, namun ia tidak merasa penasaran. Dengan segera, Lu Mian melihat Xiao Qimo datang sambil membawa sepasang sumpit berwarna hitam berjalan menuju arah pintu. Kemudian Lu Mian mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Setelah itu Xiao Qimo melihat Lu Mian berbalik ke pintu rumah yang ada di sebelah rumahnya. Ketika Lu Mian hendak memasuki pintu, tiba-tiba ia bertanya kepada Lu Mian dengan suara yang dingin, "Lu Mian, apa kamu tahu di mana orang misterius itu?"

"Apa?" Tatapan mata Lu Mian jelas tertuju pada Xiao Qimo dengan sedikit kebingungan.

"Orang misterius yang menyelamatkanmu, kode nomor 13."

Lu Mian menoleh, kemudian ia menyeringai dan perlahan membuka mulutnya, "Kalian yang mencari orang misterius itu, memangnya ada hubungannya denganku?"

Setelah selesai bicara, Lu Mian langsung masuk ke dalam rumahnya.

Dasar gadis tidak punya hati nurani! Xiao Qimo mengumpat dengan tidak anggun di dalam hatinya, namun ia tidak mampu membaca masalah apapun di wajah Lu Mian.

Apa Lu Mian benar-benar tidak tahu keberadaan orang misterius itu? Apa mungkin orang misterius itu menghubungi Lu Mian lagi? Tanya Xiao Qimo dalam hati.

Tidak lama kemudian Ye Jinwen juga bergegas keluar dari ruang makan, ia melihat ke kanan dan ke kiri namun ia tidak melihat siapapun di luar rumah. Kemudian ia berkata dengan kesal, "Kakak Ketujuh, kita hanya punya dua pasang sumpit. Kamu memberikannya kepada Lu Mian, lalu kita makan pakai apa?"

Pertanyaan dari Ye Jinwen ini adalah pertanyaan yang sederhana. Namun Xiao Qimo hanya menatap Ye Jinwen sejenak, kemudian ia berjalan menuju ruang tamu dengan tenang. Lalu ia pun duduk dan mengambil satu-satunya sumpit yang ada di meja.

Ye Jinwen hanya bisa mengumpat dalam hati. Sialan Kakak Ketujuh! Dasar bangsat! Kakak Ketujuh sialan!

Meskipun demikian Ye Jinwen hanya mengumpat, ia sangat ketakutan dan tidak berani bicara secara langsung. Ia hanya bisa menunggu Xiao Qimo selesai makan, kemudian mencuci sumpit itu dan menggunakannya untuk makan.

Ye Jinwen diam-diam melirik ke arah pria yang sedang makan dengan anggun di depannya. Saat itu ia melihat Xiao Qimo sedang makan ikan, menyumpit daging ikan, lalu menaruhnya ke mangkuk nasinya. Xiao Qimo makan dengan santai dan penuh kesabaran.

Xiao Qimo berhati-hati dan sabar dalam memilih duri ikan, tindakannya itu seperti dokter yang profesional dalam memilah duri dan daging, terlihat fokus dan tenang.

Duri ikan tersusun rapi di satu sisi, ia menjaga piring tetap bersih dan rapi. Mungkin itu karena penyakit terobsesi ditambah dengan mysophobia pada diri Xiao Qimo.

Tetapi pria yang terlihat sangat lembut, tenang dan gentleman ini memiliki sikap yang berubah-ubah dan memiliki identitas yang mampu membuat orang lain ketakutan. Penampilan Xiao Qimo terlihat tenang, namun sifat aslinya sangat licik.

Sama seperti kejadian barusan, Xiao Qimo berjalan keluar dengan hanya memakai jubah mandi dan membuka pintu untuk Lu Mian. Padahal sebenarnya ia bisa saja menyuruh Ye Jinwen untuk membukakan pintu.

Ye Jinwen menatap Xiao Qimo dengan wajahnya yang imut sembari berkata, "Oh iya Kakak Ketujuh, bagaimana cara kita mulai bertindak kepada Lu Mian?"

"Pernahkah kamu memikirkan kenapa dia datang ke sini untu meminjam sumpit?" Tanya Xiao Qimo dengan pelan dan tenang.

"Aku tidak memikirkannya. Sumpit berati... pasangan sehidup semati? Apa dia sedang memberimu isyarat?"

Xiao Qimo merasa bahwa penjelasan ini sangat menarik, seketika raut wajah dan tatapan Xiao Qimo berubah. Tampak adanya kegembiraan di dalamnya.