webnovel

Apa Dia Kejang-kejang?

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

Suara dingin seperti di musim semi itu terdengar dari belakang kelas. Suaranya itu terdengar dingin, asing dan malas. Di bulan September yang masih gerah seperti ini, suara itu malah membuat orang lain menggigil kedinginan.

Para murid yang berada di luar dan di dalam kelas seketika langsung tercengang. Beberapa orang memang ada yang seperti ini, mereka tidak suka berbicara. Namun begitu mereka berbicara, mereka tidak bisa diabaikan begitu saja. Xiao Qimo adalah orang seperti itu, begitu pula Lu Mian.

Ketua kelas dan anggota komite disiplin saja tidak mampu mengendalikan para murid yang lain hanya dengan satu kata saja seperti yang dilakukan Lu Mian, gadis yang bahkan jarang masuk sekolah.

Para murid laki-laki yang berada di kelas merasa bahwa mereka harus memiliki reputasi yang baik di depan Lu Mian. Sehingga mereka menggerakkan tangan untuk mengusir para murid laki-laki dari kelas lain yang ada di luar, para murid laki-laki dari kelas lain itu pergi dengan enggan dan patah hati.

Sedangkan Lu Mian yang telah berujar dengan kata yang sangat sederhana itu tidak memperhatikan mereka lagi. Ia meneruskan membaca kalimat romantis pada buku tebal itu dengan serius.

Para murid laki-laki tampak begitu semangat, sedangkan para murid perempuan saling berbisik. Salah satunya adalah seorang gadis yang tatapan matanya tampak cerah melihat Lu Mian dalam waktu yang cukup lama, kemudian ia baru menghadap depan.

Lu Mian tidak mengetahui apa yang mereka lakukan dan ia sama sekali tidak peduli. Saat Lu Mian mengangkat mata, ia kebetulan melihat anak laki-laki yang sedang melihatnya di meja depannya sambil tersenyum padanya.

Bocah gendut itu dengan cepat memperkenalkan dirinya, "Halo, Lu Mian, aku Guo Zihao teman meja depanmu. Kamu bisa memanggilku Hao gendut."

Lu Mian tertegun sejenak, sedangkan anak lainnya yang bertubuh kurus tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya, kemudian memperkenalkan diri, "Halo, Lu Mian. Aku Yuan Hao teman meja depanmu. Kamu bisa memanggilku Hao kurus."

Hao gemuk, hao kurus, ehm... Panggilan ini… Batin Lu Mian.

"Lu Mian, jika kamu ada yang tidak mengerti, kamu bisa bertanya padaku!"

"Ya, ya, aku juga bisa meminjamkan pekerjaan rumah atau menjelaskan pelajaran padamu!"

Jari-jari putih Lu Mian membalik halaman buku, dan sudut mulutnya memunculkan senyuman nakal dan jahat, "Baiklah!"

Tidak jauh dari mereka, ada seorang gadis yang tampak cerdas juga mendengar percakapan mereka. Kemudian gadis itu dengan sangat tidak senang menggebrak meja, "Jangan banyak bicara, ini sudah masuk!"

Gadis itu adalah Bai Fangfei sang ketua kelas, jadi normal saja jika ia mendisiplinkan murid yang lain di kelas ini. Tapi semua murid yang ada di kelas ini mampu mendengar kemarahan pada bicaranya barusan. Jadi, sebenarnya ada masalah apa lagi dengannya? Batin para murid yang lain.

Guo Zihao dengan cepat mengeluarkan buku pelajaran dari atas meja Lu Mian, kemudian ia membalikkan halaman untuk Lu Mian. Setelah itu ia menegakkan buku itu supaya memblokir buku Lu Mian.

Yuan Hao mencoba menumpuk buku-buku di meja Lu Mian supaya terlihat lebih tinggi. Dua orang ini memberi isyarat yang sepertinya mengatakan bahwa dengan seperti ini tidak mudah ditemukan oleh guru.

Lu Mian pun mengangguk. Tindakan kedua pemuda itu memang ada gunanya. Meskipun beberapa guru tidak terlalu suka dengan Lu Mian, namun saat pelajaran Lu Mian juga bisa dengan santai melewatinya.

Waktu istirahat tiba. Lu Mian hendak pergi ke kamar mandi, namun ia tiba-tiba dihentikan lagi oleh Ding Cai.

Di Kantor Guru Fisika. Kali ini suasana di dalam kantor tidak sepi. Lu Xinnuan dan Su Jue sedang menghafal pidato mereka. Sun Jiaying selaku wali kelas mereka sedang duduk di samping mereka dengan wajah gembira dan memberikan beberapa nasihat dari waktu ke waktu.

"Xin Nuan, kalimat 'Tidak ada yang terbaik, hanya ada lebih baik, saya bisa melakukannya, kamu juga bisa, kita semua bisa melakukannya!', jangan terlalu tertutup, buat lebih seru!"

Lu Xinnuan tersenyum, kemudian mempelajari nadanya.

"Tidak ada yang terbaik, hanya ada lebih baik, saya bisa melakukannya, kamu juga bisa..."

Lu Xinnuan baru membaca setengahnya, pintu di luar kantor tiba-tiba dibuka oleh seseorang. Seketika Lu Xinnuan berhenti bicara.

Lu Xinnuan melihat seorang guru bertubuh tinggi kurus berkacamata masuk, diikuti oleh Lu Mian yang rambutnya sedikit acak-acakan dan seragam sekolahnya yang longgar.

Lu Xinnuan pun tersenyum dengan suasana hati semakin lebih baik, dan dengan suaranya yang lebih tinggi ia berkata, "Dalam dua tahun terakhir di SMA ini, saya telah memenangkan banyak penghargaan, tetapi saya tidak pernah berhenti membuat kemajuan diri. Saya percaya bahwa tidak ada yang terbaik, hanya lebih baik, saya dapat melakukannya, kamu juga bisa, kita semua bisa melakukannya!"

Lu Mian pun menatap Lu Xinnuan karena gaya membaca puisi yang nyaring itu. Dan seketika Lu Mian pun merasa bingung. Apakah Lu Xinnuan sedang kejang-kejang? Batinnya kebingungan.