webnovel

Part 46. Komitmen

.

.

Benarkah?!

Andi hampir tidak percaya apa yang baru saja dikemukakan bumil dalam dekapannya.

"Kamu tahu?

Ini momen penting untukku ketika akan menjadi seorang ayah!"

Andi merenggangkan pelukannya dan mengusap perut Olivia yang mulai membukit. Sudah dua bulan jalan. Hampir tiga bulan.

Syukurlah tidak ada kendala yang berarti dari eksternal. Kecuali teror yang ditujukan untuk Andi. Jelas Andi tidak ingin anggota keluarganya dilibatkan dalam intrik kekuasaan. Itulah sebabnya Andi ingin meninggalkan kerajaan bisnis ini dan memulai hidup menjadi orang biasa saja.

Andi berjongkok dan menatap lekat perut istrinya.

"Tentu Aku ingin mengikuti tiap perkembangannya..!"

Andi menciuminya lalu mendekapnya. Rutinitas baru Andi memang bercengkerama dengan bayinya. Seringnya Olivia tidak bisa mendengarnya karena Andi melakukannya saat dirinya tidur.

Olivia melepaskan diri tapi segera menarik suaminya untuk berdiri dan memeluknya balik. Olivia yang sempat terisak meredam tangisnya di dada Andi.

Sudah sepantasnya sebagai bagian dari kehidupan Andi akan mendukung suaminya itu. Perpisahan ini hanya sebentar saja. Yang harus mereka lalui demi kehidupan masa depan yang lebih baik. Bukan melulu berupa kekayaan dan kekuasaan. Merasa cukup malah lebih dari sekadar kuasa dan harta. Tapi lebih mementingkan kedamaian. Dan hal itu memerlukan suatu langkah pasti. Diperlukan pengorbanan.

Sungguh!

Olivia ingin meneguhkan langkah suaminya.

Tentu saja!

Pelukan Olivia makin erat. Seolah enggan melepasnya. Malam ini kebersamaan dengan Andi sebelum keberangkatannya. Tiga bulan itu terlalu lama. Apalagi pasutri baru dan akan menjadi ortu baru. Olivia sebenarnya ingin ikut. Tapi  keluarga besarnya tidak ada yang menyetujui termasuk suami tercintanya. Harus maklum dengan kondisinya yang sedang berbadan dua.

Andi mencium dan menghirup dalam-dalam perpaduan wangi shampo buah tin dan zaitun pada legam rambut istrinya.

Saat ini wangi istrinya yang bisa meredakan gejolak di perutnya layaknya ibu-ibu yang sedang morning sickness.

Syukurlah yang mengalami muntah malah si ayah.. Betapa berat dengan ambang emosi yang sedang goyah disertai menurunnya selera makan yang dialami si ibu. Belum lagi perubahan di dalam tubuhnya. Setidaknya muntah-muntah yang dialaminya sedikit meringankan beban istrinya.

"Kamu pergi kan untuk kepentingan Kami juga… Keluarga Kita!"

Olivia mendongak dengan puppy eyes -nya. Mencoba merangkul tengkuk Andi yang menundukkan kepalanya. Menyambut ciuman darinya.

Andi mengikuti alur yang ditunjukkan Olivia. Dimana kedua tangan Olivia mengunci kepalanya. Dan Andi memilih mengusap-usap punggung istrinya agar membuatnya nyaman. Katanya seluruh tubuh istrinya terasa cepat lelah dan pegal-pegal.

Bukannya nyaman gerakan Olivia malah makin gelisah. Membisikkan nama suaminya berkali-kali.

"Sayang!"

Andi memperingati tapi Olivia makin menjadi. Olivia mencium bahkan menghisap.

Jujur!

Andi yang merasa diuntungkan dengan perubahan istrinya ini. Tidak perlu meminta. Justru Olivia yang menginginkannya terlebih dulu. Mengingat anjuran dokter kandungan mengenai hubungan intim di usia trimester pertama dan setelahnya itu riskan.

Namun Olivia menunjukkan kebalikannya. Apalagi mereka berdua akan terpisah jarak dan waktu. Mending Andi mengabulkan keinginan istrinya karena tidak ada yang dirugikan bila mereka melakukannya dengan penuh kehati-hatian.

Agenda Andi ke Pabrik kertas tertua yang sudah berumur satu abad di luar kota.  Bukan cuma urusan perusahaan yang sedang diperjuangkannya tapi juga usaha merintis bisnis keluarga kecilnya nanti.

Olivia telah menyetujui. Mereka telah mendiskusikannya dengan serius sebelum memutuskan masa depan yang akan mereka lalui. Kepergian Andi merupakan awal dari realisasi rencana yang telah mereka berdua sepakati. Sedang keluarga termasuk ibunda ratu hanya mendukung mereka.

Hanya Dodo yang masih terang-terangan menolak keputusan CEO muda tersebut. Dengan berbagai cara, putra sulung keluarga Atmaja itu mengembalikan apa-apa yang dilimpahkan padanya. Termasuk fasilitas sebagai seorang CEO baru.

"Baris Pendhem sudah menunggumu di depan!"

Andi terlihat tidak suka dengan instruksi dari Kangmasnya itu.

Dodo tau tapi tidak peduli. Yang dipedulikannya adalah keselamatan Andi. Meskipun Baris Pendhem sempat dibuat bingung dengan sikap kedua putra Keluarga Atmaja tersebut. Satu pihak menyuruh menjaga keselamatan putra sulung tapi pihak lain menugaskan keamanan bagi putra kedua.

Untunglah Andi sudah melimpahkan kuasa padanya. Dengan tanda stempel khusus pada cincin yang dikenakan jari kelingking kanannya. Jadi Dodo lebih dipercayai dan lebih dituruti oleh Baris Pendhem.

Pagi-pagi Andi juga punya rutinitas baru dengan mengajak Olivia jalan-jalan dan melakukan senam hamil yang diajarkan instruktur berpengalaman. Dokter Raisa dan Women Warriors lainnya ikut dalam kegiatan kali ini. Sekaligus melepas keberangkatan Andi.

"Kakangmas tau sebenarnya siapa yang lebih berhak mendapatkan pengamanan… lebih!"

Andi menekankan sesuatu pada kata-katanya bikin Dodo makin jengah.

Keputusan Andi begitu beresiko. Bahkan Andi ingin menanggungnya sendirian. Dodo tidak mau Andi menempuh bahaya lagi.  Tapi menyerahkan kewenangan pada orang yang salah resikonya lebih besar. Dan Dodo mulai memahami apa yang dijaga oleh Adik lelaki satu-satunya itu.  Segalanya telah diperhitungkan oleh kebijakannya yang tidak pernah diragukannya.

Hanya firasat yang dikemukakan ibunda ratu lumayan mengusik ketenangan hingga Dodo memutuskan membersamai adik sekaligus rajanya itu kemanapun langkahnya pergi.

Dan Andi tidak serta-merta meninggalkan keluarganya begitu saja. Terutama istrinya. Andi sering bolak-balik hanya untuk setor muka pada istrinya. Entah apa yang dilakukan hanya mereka yang tahu. Pulang malam dalam keadaan letih. Lalu pergi di pagi hari dengan roman berseri-seri. Membuat Dodo ingin menyegerakan pernikahannya dengan Rita. Sahabat karibnya Olivia.

Keyakinannya makin menguat setelah Dodo dan Rita bersama. Dengan bantuan Andi dan Olivia mereka berdua bisa saling mengenal dan saling memahami satu sama lain.

Kesepakatan untuk mengawali pernikahan itu penting. Couple Goals kesayangan Dodo lagi-lagi memuluskan persiapan apapun menuju gerbang yang paling menentukan bagi hubungan seorang wanita dengan pria yang semula bukan siapa-siapa menjadi satu dalam kebersamaan.

***

Bab pertama di tahun 2023 Masehi .

Semoga bisa menyelesaikan cerita ini.

Meskipun tidak mau segera move-on dari kisah ini.

Tapi cerita ini harus tamat kan?

Yun_Wcreators' thoughts