webnovel

Part 38. Mertuwi

.

Kuda putih yang diberi nama Sembrani itu berlarian sepanjang palisade dari kayu gelondongan utuh yang terpasang mengelilingi padang rumput. Sungai kecil membelah semak-semak yang Olivia ketahui berupa barisan  Pring ORI dan preh.

Olivia mengamati dengan seksama freepik maupun security fencing di sisi kanan dan kiri lingkaran lebih luas. Bentuknya sedemikian rupa untuk menangkal petir. Katanya berfungsi juga untuk pembangkit listrik tenaga Surya. Di dalamnya ada beberapa kluster tanaman dikelilingi in pound palisade.

Karst Barrier di sisi terluar.  Tidak terlihat rangkaian itu dari sini. Tapi bukit batu besar itu salah satu sisinya terlihat di sebelah barat daya sana. Hal yang baru ditemuinya begitu masuk mansion keluarga besar sebagai Nyonya Andi Kusuma. Maket yang ia pelajari saat di dalam Sangeran.

Papanya menunjukkan sisi-sisi mana yang dimaksud sebenarnya di mansion keluarga Andi itu berkaitan dengan pembelajaran yang sudah dilakukannya sewaktu di sangeran.

Sebagai besan di rumah keluarga Andi, papanya menemuinya khusus setelah acara ramah-tamah dengan pihak keluarga besar.

Olivia juga sudah ganti busana. Dari baju pengantin yang dilucuti Andi berganti  longdress berwarna pastel hijau tosca dengan Lace mirip ekor duyung. Sampai Sekar memintanya bila Olivia tidak berkenan memakainya. Katanya mirip Putri Elza yang terkena brain breeze.

Semua tertawa seolah menertawai Olivia yang keranjingan es krim. Hal memalukan saat kumpul  keluarga besar Andi. Setelah kepulangan para Pangombyong.  Merasakan ngilu luar biasa di mulutnya sampai terasa kaku untuk digerakkan dan kepalanya pening tiba-tiba. Sekar yang mengetahui gejala yang dialaminya memintanya untuk menjilati langit-langit mulutnya sendiri. Dan ajaibnya berhasil.

Olivia harus mengakui kecerdasan keponakan Andi itu di usianya yang baru menginjak lima tahun bulan depan.

Juga ketelitian bocah dengan sirup obat batuk yang diberikan baby sitter-nya.

"Itu ada EG dan DEG, Sus! Tidak boleh kata Mama!"

Beberapa hari dokter Raisa pernah mengeluh pasien anak dengan gagal ginjal akut yang mulai meresahkan.

Memang ada merk obat batuk tertentu yang diduga terkonfirmasi Etil Glikol ( EG) dan Dietil Glikol ( DEG). Zat tambahan pada obat dari jenis alkohol, sedikit kental, dan untuk menambah cita rasa manis dan disukai anak-anak. Biasanya digunakan sebagai pelarut. Oleh tubuh lebih cepat diserap selain oleh zat utamanya dan bisa juga oleh metabolite di hati yaitu

asam 2-hidroksietoksiasetat (HEAA).

Kemungkinan besar zat-zat tersebut diabsorpsi oleh tubuh dan menjadi toksin atau racun bagi tubuh yang mempengaruhi kesehatan ginjal pada anak.

Kasus yang pernah terjadi di Massengil, Amerika Serikat dan Haiti. Berikutnya wabah yang menelan banyak korban terjadi di Gambia, Afrika Barat.

Namun kajian tersebut belumlah final. Masih perlu penelitian lebih lanjut.

Tapi dampaknya sudah terasakan ketika anak-anak sedang sakit demam, batuk, dan pilek.

Dan Sekar menunjukkan gejala influenza. Olivia jadi merasa bersalah mengkonsumsi es krim di depannya. Padahal Sekar sebenarnya anaknya penurut. Olivia malah mengiming-imingi dan mencontohkan kebandelannya.

Serangan brain breeze jadi hukuman manis bagi Olivia.

"Pengawalan itu sungguh tidak ada artinya bila diri sendiri lalai!"

Papanya memperingatinya dengan kata-kata tersebut berulang kali.

Begitupun Olivia masih menjadi putri kesayangan yang harus dijaganya hingga akhir hayatnya meskipun sudah menjadi  istri seorang Andi Kusuma.

Papanya menyebut kelalaiannya itu apa saja. Yang berhasil membuat pengawalan khusus untuknya jadi porak poranda.

Terakhir, tembakan yang membuat Andi terluka adalah kelalaian Olivia yang paling fatal. Justru di saat Andi sedang berusaha menyelamatkannya.

Sungguh, di hari pertama menyandang status Nyonya Andi Kusuma, Olivia melakukan serangkaian kesalahan fatal.

Sekarang, ada hal yang membuat Olivia tak nyaman. Ketika ada yang sengaja mengekspos apa yang ada dari bawah kakinya.

Dengan tegas Olivia mengambil sikap. Menutup lensa kamera yang terarah padanya.

Hal yang tidak terlepas dari perhatian Andi.

On point' yang mengikuti mode pakaian bikini di pantai. Olivia memang tidak memakai one piece bikini, thong, atau g-string. Tapi pose maupun long shoot yang lazim dipakai untuk pemotretan bikini.

Hal besar yang ingin dia tunjukkan. Olivia akhirnya menghapus postingan yang membuat pandangan lelaki teralihkan tersebut.

Dari ponselnya. Mengabaikan seberapa effort untuk mengabadikan foto menawan itu. Postingan itu dihapus dari laman pribadinya. Jikapun ada akun lain yang memosting maka ia secara pribadi akan memintanya untuk diturunkan dari media.

Atas kesadaran Olivia sendiri.

Andi hanya diam dengan tatapan elang. Mengikuti setiap gerakan istrinya. Seketika Olivia berdesir. Wajahnya terasa memanas dengan pandangan intens dari suaminya.

"Pagar makan tanaman!"

Andi menyebut perilaku pengamanan yang merusak yang seharusnya diamankan. Tak lain yang di dalam pengamanannya. Maka Andi membentuk pengawal pribadi dari keluarga sendiri. Bagaimanapun keluarga adalah lingkungan terdekat. Dari keluarga lah semua kehidupan bermasyarakat bermula.

"Aku tidak ingin mempertaruhkan mu dengan apapun, Olivia! Kenyamanan tidak serta-merta ada! Meski dirimu tanpa diminta pun akan melakukannya"

Di balkon.

Langit senja di sisi kiri dan nanti ufuk mentari pagi di sebelah kanan sana.

Persis gambaran letak Gua Kahfi. Tidak sama persis katanya Andi. Namun suaminya itu yang mendesain sendiri tempat istimewa tersebut. Hanya letak balkon ini diperuntukkan khusus pemandangan indah di sesi Golden Hours. Dan Qodarullah unsur estetika ternyata terpenuhi.

"Satu hal yang aku minta padamu…

Jangan pernah mempertaruhkan apapun!

Hanya doa, doa, dan doa senjata kita dalam menghadapi apapun, Olivia!

Aku Mohon berdoalah untuk Kita…!"

Andi mengurungnya dengan kedua tangannya di sisi tubuh Olivia yang tengah duduk.

Posisi awkward

Dimana gerakan sedikit saja akan mampu membangkitkan gairah karena posisi mereka begitu intim .

Andi meminta pusat perhatian Olivia dengan cara yang tidak biasa. Maka mata Olivia fokus pada mata suaminya.

"Bagaimana, Olivia?

Bagaimana memaknai rasa ini dengan lebih baik?"