webnovel

Part 35. Panggih

.

.

Olivia mencium asta ibunda ratu ketika duta cucuk lampah yang berdandan sangar menjemput untuk saatnya dia bertemu dengan sang pangeran hatinya.

Puncak acara yang digelar hari ini adalah pertemuan Olivia dengan Andi yang telah sah dalam hukum agama maupun negara menjadi suaminya.

Ibunda ratu memberi tanda pada duta cucuk lampah yang bertingkah pethakilan. Dan karakternya dibikin ngedan. Salah satu Punakawan bertubuh gempal dan mengenakan kuluk dengan mondolan di depan. Olivia mengenalnya sebagai tokoh Semar yang diperankan oleh budhe Sum. Yang masih terhitung saudara. Datang menyusul duta cucuk lampah yang berwujud barongan itu agar bersegera menjalankan tugasnya.

Ibunda ratu mempersiapkan mempelai wanita bersama pagar ayu dan Domas mengiringkannya ke lokasi acara. Tanpanya karena beliaunya menunggu di pondokan dahulu sampai hadir pada acara sungkeman nantinya.

Diet ketat yang dijalankan Olivia lumayan menunjukkan hasil.

Memang siapa yang tidak ingin tampil sempurna di hadapan…?

Ehem!

Mulai fitness yang menjaga kesehatan panggulnya sampai menu sehat untuk kesuburan. Olivia maklum dengan posisi Andi yang seorang pewaris kerajaan bisnis

cuman gitu amat, sih?

Biasanya dia bisa makan apapun yang dia mau sehabis olahraga. Pengaturan sepihak ini membuatnya merasa paling merana di dunia.

Meskipun es krim favoritnya diperbolehkan setelah sempat menjalani tonsilektomi tapi di sisi lain dokter Reina melarangnya makan ini-itu. Jangan sampai tonsilitis jadi limfoma kalo tidak dijaga makannya. Bagaimanapun Olivia telah kehilangan pasukan tempur yang menjadi pengawal ketahanan tubuhnya pada garda terdepan. Olivia harus selalu ingat kerelaan bagian tubuhnya tersebut untuk dikorbankan demi keberlangsungan penghidupan yang lebih baik untuk kesehatan dirinya seluruhnya. Mendoa agar pengawalnya yang telah gugur tersebut mendahuluinya masuk surga.

Pengaruh pita suaranya yang makin berat dan serak setelah tindakan operasi pengangkatan tonsil merupakan peringatan yang selalu didengungkan oleh dokter Reina padanya.

Sempurna!

Bahkan freckles yang biasanya muncul karena pengaruh sinar matahari pun tidak ada!

Tentu saja Andi menyempatkan memandangi wajah yang malu-malu di depan sana. Yang baru keluar dari sangeran. Ketika pihak keluarga mempelai wanita menerima sanggan dari masing-masing pengiring mempelai pria berjumlah ratusan.

Andi datang setelah srah-tinampen dirinya pada keluarga pengantin wanita selesai. Diiringi para pengawalnya yang ngedan. Mereka merias diri dan menari dengan karakter garong. Sama seperti karakter duta cucuk lampah ditambah Punakawan yang bertindak layaknya komandan pasukan.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil mengingat keluhan pengawal pribadi istrinya itu. Yang mampu mengatasi kebandelannya dengan sedikit trik darinya. List menu sehat yang sesuai dengan selera gadisnya. Tapi para koki amatir sekelas chef profesional sekaligus pengawal pribadi Olivia mampu memasak makanan yang harus dimakannya sesuai dengan seleranya. Dan itu sangat mudah sebawel apapun Olivia.

Dengan sigap dan penuh semangat, Andi melemparkan gantal ke dahi pada lemparan pertama dimana lemparan gadisnya justru terarah ke jantungnya. Untuk lemparan kedua dan ketiga tepat mengarah ke dada pengantin wanitanya sedangkan dirinya tidak menghindar ketika dibalas dengan lemparan di dahi. Dan yang keempat darinya dan lemparan ketiga dari Olivia pas di lutut masing-masing kedua pengantin secara bersamaan. Disambut riuh yang hadir karena keduanya seperti memiliki dendam yang harus terbalaskan.

Yang merasa puas atas lemparan kedua mempelai itu justru para penata rias dan Dodo.

Ketidakpuasan pengantin wanita dilampiaskan saat mencium tangan suaminya sebagai tanda bhakti dengan gigitan dengan kedua bibirnya. Tidak terlihat reaksi berlebihan dari Andi tapi terlihat suaminya sedikit gugup dan wajahnya memerah. Dilanjutkan pada ritual incak endhog. Sengaja meratakan pecahan telurnya dan menggelitik kaki. Padahal Andi berusaha menginjak telur dengan begitu hati-hati. Tapi sebagai seorang pemimpin harus bisa mengatasinya dengan menahan tangan Olivia dan menarik ke arahnya. Untuk merengkuhnya kemudian mencium puncak kepalanya.

Tasya yang mendampingi ritual lumayan diuntungkan dengan kesigapan couple goals favoritnya itu.

Jelas, Olivia tau makna dari ritual tersebut ketika bawah perutnya mendadak terasa ngilu. Dan Andi membuatnya nyaman dengan pelukan yang dirindukannya.

Pranata Acara sampai tersedak-sedak memperingatkan keduanya yang seolah mengindahkan para tamu undangan.

"Kau ingin mempermalukan diri di hadapan para tamu?"

Raden Ngabehi Widagdo dalam waktu singkat sudah berganti busana. Dari karakter barong ke karakter Punakawan bernama Petruk. Sesuai dengan postur tubuhnya yang tinggi, Petruk. Bersama Gareng, Bagong, lalu terakhir Semar bergabung dan mengingatkannya kalau sepasang pengantin tidak sedang berdua saja. Mereka harus menyelesaikan ritual pernikahan mereka berdua terlebih dulu.

Semar memberi isyarat pada para Women Warriors yang berperan jadi ksatria yang tengah menyamar dan berpakaian compang-camping.

Andi meringis sedang Olivia memilih menyembunyikan mukanya di pelukan suaminya.

Dengan begitu teganya para pengawal pribadi kedua pihak itu memisahkan mereka berdua secara paksa.

Secuplik drama yang dijadikan bahan guyonan untuk pranata cara dan para tetua. Kalau tidak para tetua yang memulai maka pranata cara juga tidak bakal berani.

Dengan susah payah para pengawal pribadi memisahkan malah ritual berikutnya memberikan kesempatan sepasang pengantin bermesraan lagi.

Ritual pondhongan digunakan Andi erat memeluk kedua betisnya.

Mang Asep dari pihak keluarga wanita yang bertugas mendampingi Sultan Muda itu dengan senang hati membebaskan diri dari tugas. Mang Asep memilih menggamit bahu kanan Andi yang sepenuhnya memanggul Olivia. Sepupu sekaligus keponakan tersayangnya yang sedang dipanggul itu keturunan seorang guru dari pihak ayah. Baik dari kakeknya dan papanya. Dan kedudukan Bathara Guru lebih tinggi dari seorang Sultan.

Andi memondhong Olivia dipandu Mang Asep dari gapura bleketepe menuju panggungan. Lumayan jauh hingga Andi leluasa mencubit pelan bagian dalam paha istrinya dan membuatnya merona.

Olivia tidak terpengaruh dengan pendampingan dari Mang Asep yang hanya cengar-cengir menyindir.

Olivia lebih sibuk mengendalikan tangan Andi yang berkeliaran dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya menarik dan meremas cuping telinga Andi sebelah kiri dan kadang meremas tengkuk Andi agar berhenti jahilnya. Tidak menyadari kalau tindakannya malah undangan bagi suami.

Saat menurunkan istrinya dari pondhongan Andi pun memeluknya erat hingga Olivia harus menahan dan mendorong kuat tubuh suaminya dengan kedua tangannya. Iya, kalau tidak mau mereka lupa diri diantara tatapan ratusan pasang mata. Deheman yang mengingatkan keduanya jadi sering terdengar sampai keduanya yang bergandengan mesra duduk di kursi pelaminan.

Selanjutnya, papa Olivia didampingi budhenya menjemput besan yakni mertua Olivia yang didampingi paman Andi, ayahnya Sheila. Mereka menuju panggung untuk mengadakan ritual sungkeman.

Suasana haru menyelimuti terlebih ketika Andi minta restu pada Ibundanya dan papanya Olivia. Begitupun saat Olivia minta restu pada papanya dan ibunda ratu. Semua yang hadir ikut berurai air mata.

Selesai menunggu pihak keluarga inti mendoakan sepasang pengantin giliran kerabat dekat kedua mempelai memberikan ucapan selamat dan doa. Mas Sena juga Mbk Ajeng dan mbak Galuh dengan calon suami mengawali dari pihak kerabat keluarga. Sheila yang sempat ijin tidak dapat datang memberikan kejutan dengan kedatangannya bersama ibunya.

*****