webnovel

Part 31. Learning D'Lessons

.

.

Dilihatnya Rita mengikuti gerak gambar di layar dengan tabah. Sangat sangat tabah?

Ck…!

nyesel meminta mereka menemaninya melalui sessi kebidanan sampai pediatri.

Semuanya anteng menurut Olivia sedang ia salah tingkah sedari tadi.

Ayolah!

Menyaksikan sistem reproduksi dari alat reproduksi sampai konsepsi. Dan gambarannya  nyata bukan sekedar porno lagi. Meski edukasi tetep saja Olivia panas-dingin mengikutinya.

Dokter Reina selalu mengingatkannya untuk tidak menutup mata. Dia benar-benar tau bagian mana Olivia melewatkannya lalu memutar ulang. Semua yang di ruangan memberi tatapan membunuh padanya. Bahkan mbak Galuh mengangkat tangannya ke leher lalu menggerakkannya seolah ingin menyembelih…

Iihh!

Olivia harus mempunyai pengetahuan tentang ginekologi maupun obsiatri. Dan setelah sessi teori ini, Olivia harus punya pengalaman nyata sebagaimana seorang 'midwife'

Belum sampai Labor secara epidural, Olivia minta jeda.

"Ada pertanyaan Nona Laksana"

Huh!

Darimana asal Dokter Reina?

Maklum kalau lulusan luar negeri tapi Dokter Reina mah lulusan sini aja. Tapi segala tindakannya dengan prosedur internasional. Sebenarnya Olivia jadi nyaman menjadi pasien pribadinya. Tapi bukan sebagai binaannya yang 11  12 dengan perlakuan Andi.

Tasya, Laras, maupun Rita ternyata sekongkol dengan Tuan Muda itu.

Dengan sikap profesional sekaligus kekeluargaan tersebut mana mungkin Olivia mampu menghindar?

Yang ada Olivia malah semakin merasa terikat dan tak mau lepas. Aneh kan?

Ya… begitulah cinta!

"Sepertinya, Anda tidak sabar ke sessi selanjutnya! Atau langsung praktek barangkali..?!"

Olivia jadi gelagapan. Nggak nyadar  kalo senyum-senyum sendiri ndak jelas dan semua yang ada di ruangan kompak menatapnya horor. Olivia jadi garuk-garuk kepala yang nggak gatal.

"Memang .. memang ada kelebihan dan kekurangan Cesar dengan natural?"

"Penjelasan ada di video berikutnya.. jadi bisa Kita lanjut!"

Olivia mengangguk terpaksa. Daripada ndak cepet selesai kan?

Lagian semua nunggu keputusan darinya padahal Olivia bukan Boss.

Mendadak tenggorokannya kering dan perutnya lapar. Rita yang baik hati dan tidak sombong mengulurkan air mineral dan sekotak Snack. Baru minum dan mulai membuka camilan yang diurungkannya.

Bayangin kalo pemandangan di layar ada yang berdarah-darah. Kali ini ia menyaksikan persalinan secara epidural. Perutnya tidak jadi lapar jadinya. Mengingat suatu saat ia akan mengalaminya. Segera! Duh! Mendadak bawah perutnya terasa ngilu.

Teringat saat Andi memeluknya. Saat menciumnya. Dan saat..

"Nggak diragukan lagi kalau Tuan Muda berusaha putra-putrinya lahir dari persalinan natural.. tanpa induksi.. tanpa obat!"

Siapa yang nyeletuk? Itu suara Rita, kan?

Huh!

Menurutnya,

semua udah tau dari A sampai Z tentang Andi kecuali Olivia. Tambah 'gedheg' Olivia.

Olivia samar-samar mengingat-ingat bagaimana kepala bayi terlihat keluar dari jalan lahir tanpa blur apalagi edit. Hingga bagian memutuskan tali pusar dan mengurus plasenta.

"Boss Andi sudah menangani langsung, lho.. kelahiran Sekar!"

Tasya yang ngomong bikin Olivia tambah menciut. Sekar adalah sepupu Andi. Sepupunya Sheila juga. Wanita cantik yang dikiranya calon Andi dulu. Sampai sekarang sikap Sheila tetep jutek padanya. Tidak berubah  sejak pertemuan pertama mereka pada perayaan penobatan Andi.

Menurutnya Olivia lah yang merebut perhatian Andi dari Sheila. Semenjak ada Olivia, Sheila mulai dicuekin sama Andi. Tidak insentif mendengar curhatan Sheila lagi.

"Kenapa kamu tidak mencoba untuk curhat padanya?"

Andi mengatakannya sambil menciumi tengkuknya. Kan Olivia jadi risih…

Video call masih menyala dan pasti Sheila jadi berang melihatnya.

Andi tidak berhenti meski Olivia mengingatkannya malah makin menjadi. Lagi-lagi Olivia jadi melayang karena perlakuan Andi. Sambungan dengan Sheila ternyata dimatikan sepihak oleh Andi.

"Ups! Maaf Tuan Muda!"

"Apa Kami mengganggu?"

"Tentunya! Memang sengaja!"

"Kami hanya mengingatkan kalau Tuan Muda lupa!"

Tetiba ada interupsi dari para Women Warrior. Aktifitas Andi dan Olivia berhenti di tengah jalan. Meski awalnya dipaksa tapi Olivia kecewa juga kemesraannya dengan Andi jadi urung.

Tanpa basa-basi para pengawal pribadinya membenahi penampilannya yang  dalam keadaan hampir telanjang. Lalu membawanya keluar dari kapal tanpa memberikan kesempatan bicara.

Percuma juga Olivia bertanya dengan para 'penghianat' itu mereka tidak akan mengatakannya. Lebih baik Olivia tidur dan tidak memikirkan apapun. Selama beberapa hari Sultan Muda itu membuatnya tidak bisa tidur. Ada saja yang dilakukannya untuk membuatnya terjaga.

Eh?

Jangan berpikir bersama Andi telah melakukan hubungan intim layaknya suami-istri karena Andi masih memenuhi janjinya untuk tidak meminta haknya sebagai suami sebelum acara walimah.

Memang Andi menciumnya begitu dalam dan panas. Bahkan sempat melucuti pakaiannya tapi ada saja hal yang mengganggu kegiatan mereka berdua. Pernah papa maupun ibunda ratu menelepon di waktu yang 'tidak tepat'.

Memikirkannya, tau-tau Olivia telah mengenali dimana mobil yang membawanya pergi.

Rumah kenangan papa untuk mendiang mamanya tercinta.

Olivia sudah bisa menduga rumah ini yang akan ditinggalinya selama masa pingitan sebelum menikah. Adat yang diberlakukan yang sempat ditentang oleh Andi. Dan itu adalah masalahnya dan sebenarnya masalah Olivia juga karena baru tadi berpisah dengan Andi. Kerinduan itu sudah begitu mengganggu apalagi dalam sepekan ke depan tidak boleh ketemu.

Mendengar suaranya di telepon saja tidak boleh ketika diam-diam mereka mengambil kesempatan.

Yang dilakukan Olivia selama dipingit seperti saat ini, persiapan-persiapan sebelum menjadi istri seorang Andi. Dan Olivia diberi ramuan-ramuan jamu tradisional yang ia tolak mentah-mentah. Namun para warrior itu sangat tau mengelabuinya hingga jamu itu dikonsumsi olehnya. Dan mau tidak mau makan makanan menu sehat yang sudah disiapkan khusus untuknya.

Dengan pengawasan penuh tentunya