Kevin merenggangkan pelukannya dan beralih merangkul Naumi, sesaat kemudian dia mengambil handphone nya dan menelfon seseorang.
"Ando, apa kamu sudah stand by? Langsung kesini!" Kevin bicara dengan seseorang
Naumi tidak berani bertanya tentang sesuatu yang bukan urusannya.
Sementara elang yang lagi asik mengobrol dengan soni dan serly di kantin dalam sekolah mendengar ada kehebohan dilapangan upacara bendera akhirnya tak tahan juga untuk mengetahui apa yang terjadi dan akhirnya mereka segera ikutan bergerak menuju lapangan.
Mereka terlambat dan hanya melihat sebuah helikopter yang sudah memutarkan baling-balingnya tanda siap landas. Mereka penasaran siapa yang barusan turun dari helikopter...
Soni melihat salah satu siswi yang bernama tita dan menanyakan ada keributan apa yang terjadi barusan, tita menjawab jika tadi ada tuan Kevin yang datang terus mengajak Naumi pergi pakai mobil warna putih.
Mendengar keterangan tita, elang mengepalkan tangannya menandakan ada kecemburuan yang sedang ditahannya. Elang ikut menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Tita bercerita dari mulai tuan Kevin turun dari helikopter terus dia memeluk Naumi lalu akhirnya menarik Naumi masuk mobilnya. Elang tambah geram karena mengira tuan Kevin membawa paksa Naumi.
Serly yang dari tadi sekarang jadi ikut cemas karena sahabatnya tiada kabar tetapi untuk meyakinkan dirinya serly mengambil handphone dan mencoba menghubungi Naumi namun yang menjawab malah operator seluler.
Serly mengangkat kedua bahunya memandang elang dan soni tanda dia tak bisa menghubungi Naumi. Akhirnya mereka hanya bisa berpasrah karena nggak bisa mendapatkan kabar dari Naumi
Waktu itu
"Naumi, aku mau mengajak mu ke suatu tempat" kata Kevin.
tidak lama berselang sebuah mobil berwarna putih mendekati mereka dan Kevin mengajak Naumi untuk ikut dengannya, tetapi Naumi mengatakan jika dia bawa motor yang ada di parkiran.
Kevin pun kembali menelfon seseorang
"bintang cepat kesini" gak lama seseorang berpenampilan Ala bodyguard datang dari arah helikopter parkir
"bawa motor ini kerumah Alya!" _Kevin
"baik boss" Kevin meminta kunci motor Naumi dan menyerahkan nya kepada salah seorang pengawalnya yang bernama bintang.
Lalu Kevin menarik tangan Naumi masuk kedalam mobil.
"Ando mana yang saya pesan? " tanya Kevin
"ada dinakas sebelah kanan boss" jawab ando
Kevin mengambil paper bag yang ada di nakas mobil dan memberikannya sama Naumi.
"apa ini?" tanya Naumi
"nanti kamu ganti baju, aku mau mengajak mu ke suatu tempat" kata Kevin.
Naumi menerima paper bag yang berisi pakaian baru dari Kevin.
Naumi sebenarnya merasa risih karna seumur hidupnya dia belum pernah yang namanya 1 mobil dengan seseorang yang baru dikenal tetapi sudah memperlakukan nya seperti seorang putri.
" vin..." panggil Naumi
Kevin menoleh sama Naumi dan berbisik
"yop ada apa gadis ku" tanya Kevin
"apa kamu nggak merasa ada sesuatu yang aneh?" tanya Naumi
"apanya yang aneh Naumi" jawab kevin dengan lembut sekali malah Kevin sampai menatap mata Naumi menunggu jawaban balik dari Naumi.
"yaaa buat aku kamu itu sedikit aneh lhooo, kita baru bertemu sekitar 4 kali kaan? Pertama di rumah alya, kedua acara perpisahan, ketiga kau menyandra nomor ujianku dan sekarang, tapi yang kamu lakukan terhadap ku terlalu berlebihan viiin" Naumi mengatakan apa yang menjadi pikirannya
"aku takut kalau ini hanya mimpi dan ketika bangun rasanya sangat sakit" tambah Naumi
"mmm hhhhuf" Kevin mengambil nafas panjang lalu menggenggam tangan Naumi lalu menciumnya, setelah itu tak dilepasas lagi tangan Naumi dari atas pahanya.
Naumi merasa ada sensasi yang sangat aneh merambat hangat ke seluruh tubuhnya, Naumi memejamkan mata menikmati sensasi yang tak pernah dirasakannya itu rasa hatinya begitu bahagia atau ada rasa yang lain yang Naumi sendiri tak mengerti sebab detak jantungnya terasa makin kencang sejak tangannya berada diatas paha Kevin, Naumi merasa ini nggak benar sesaat kemudian dia beristighfar
"astagfirullah vin, tanganku masak ditarok di pahamu?" dengan polosnya Naumi berucap seperti itu sehingga Kevin gugup lalu melepaskan genggaman tangan Naumi dengan wajah merah karena malu. Dalam hati Kevin bicara 'gadis ini memang terlalu berterus terang'
Ando cengengesan sambil memegang kendali setir melihat bossnya yang selama ini beku seperti es bisa meleleh ditangan gadis kecil putih abu-abu.
"bulan ini gajimu dipotong 5 persen" jawab sang CEO dingin karena melihat sekilas dari kaca sopir itu cengengesan
"lho kenapa gaji pengawalmu dipotong? Bukankah itu tidak adil? Lain kali pak ando jangan cengengesan sendirian ya tapi ajak aku juga biar entar boss mu ini memecatku dari hidupnya" kata Naumi yang langsung membuat gelak tawa ando dan Naumi
Merasa dia dipojokkan sendiri akhirnya Kevin malah membuat keputusan
"ok ok karena mood saya lagi baik bulan depan kamu dapat bonus 10 persen" ujar Kevin dengan sikap boss nya
"waah ternyata tuan pak ando baik hati" kata Naumi sambil menggigit bibirnya bagian bawah yang sengaja menggoda Kevin.
Kevin langsung berwajah merah dan memalingkan mukanya kearah jendela mobil. Naumi sengaja menggodanya dan terus senyum senyum sendiri membayangkan Kevin yang salah tingkah.
"ando minggirkan mobil" perintah Kevin
"baik boss" jawab ando
Dan ketika mobil sudah berhenti Kevin menyuruh ando memasang semua penyekat jendela mobil, Naumi ketakutan karena dia berpikiran Kevin akan berbuat jahat padanya
Setelah memastikan semua tertutup, Kemudian kevim menyuruh Naumi mengganti baju sekolahnya dengan pakaian yang sudah disiapkan Kevin.
Naumi bernafas lega "astagfirullah aku sudah salah faham"
Naumi mengamati baju yang disiapkan oleh Kevin dan memakainya, terlihat cantik di tubuh Naumi
Atasan biru dengan celana gucci longgar dengan gaya rok model A sepertinya sangat sesuai dengan selera Naumi yang tidak suka pakaian ketat.
Naumi keluar dari mobil dan memanggil Kevin lalu mengatakan jika dia telah selesai ganti baju. Kevin mengamati Naumi yang terlihat cantik dengan pakaiannya, bentuk tubuhnya yang ramping dengan lengan baju sedikit panjang membuat Kevin langsung memuji kecantikan alami gadis putih abu-abu itu
Mereka melanjutkan perjalanan memasuki daerah perkebunan sawit. Naumi melihat Kevin mengeluarkan handphone nya dan menelfon seseorang.
"rudi, kami hampir sampai, siapkan makan siangnya" kata Kevin berwibawa
"apa aku boleh bertanya kemana kita sekarang?" tanya Naumi
"sabarya, sebentar lagi kita sampai" jawab Kevin sambil tersenyum
Mereka akhirnya sampai di sebuah pabrik sawit yang berukuran raksasa, mobil mereka masuk pintu gerbang pabrik yang dijaga 2 orang satpam, satpam tersebut nampak memberikan hormat kepada Kevin.
Mobil Kevin terus masuk hingga sampai sebuah kantor yang cukup besar terdiri dari 2 lantai. Mobil berhenti didepan lobi kantor dan mereka masuk.
Naumi hanya diam mengikuti Kevin dari samping, sesekali Kevin melirik Naumi sambil tersenyum. Tak lama mereka berhenti disebuah ruangan dan dipintu itu ada tanda nama 'DIRUT UTAMA' KEVIN WILLIAMS
Naumi berhenti sejenak melihat nama yang terpampang besar di depan pintu tersebut. Kevin melihat Naumi bingung akhirnya menarik tangannya untuk masuk ke dalam.