webnovel

Pertemuan Pertama

Terlihat seorang pria dengan balutan jas keluar dari mobil mercy berwarna putih mulai melangkahkan kakinya memasuki sebuah restoran besar .Pria itu mencari-cari sosok gadis yang akan ditemuinya hari ini ,tatapannya mulai terhenti kearah wanita yang sedang teduduk manis sambil menatap kearah layar hpnya .

" Maaf saya membuat kamu menunggu lama"

Suara itu membuat wanita itu menegakkan kepalanya menatap kearah pria yang baru saja menghampirinya .

 

Wanita yang sangat terlihat feminim itu kemudian mulai berdiri dari posisi duduknya dan mulai mensejajarkan dirinya dengan Joan yang masih berdiri ia kemudian mengulurkan tangannya dan dibalas pula uluran tangan oleh Joan .

" Senang bertemu dengan anda pak Joan" Ucap Liza yang membuat Joan tersenyum kecil.

"Sepertinya lebih baik jika kita memakai bahasa informal dan jika boleh tolong panggil saya kakak saja " 

Liza mengangguk setuju " Oke kak Joan ,Ya sudah silahkan duduk ada beberapa hal yang harus saya bicarakan dengan kakak " 

Joan kemudian menuruti perintah Liza dan mulai mengikuti Liza yang sudah mulai kembali duduk .

Sedetik keheningan mulai terjadi ketika Joan mulai menatap Liza dengan tatapan yang tak dapat diartikan , seolah tahu apa yang dirasakan oleh Joan Liza kemudian mulai membuka suaranya memecah keheningan .

" Sebelumnya saya minta maaf jika saya sangat lancang meminta ini kepada kakak , tapi saya tak punya pilihan lain selain berharap kepada kakak " Ucap Liza yang membuat Joan kebingungan dan menyipitkan matanya .

" Apa kamu sangat berharap saya menikahi kamu dan membantu perusahaan keluarga kamu Liza ? "

Liza menggeleng pelan " Bukan kak , justru saya ingin bertemu karena saya ingin meminta kakak untuk menolak perjodohan ini .Saya sangat tahu kak jika saya yang menolak perjodohan ini  pernikahan ini akan tetap dilaksanakan , namun jika kak Joan yang menolak langsung maka pernikahan ini takkan terjadi kak" Ucap Liza yang membuat Joan menatapnya kecewa .

" Jujur saja saya kecewa karena kamu mengatakan hal ini pada pertemuan pertama kita , tadinya saya kesini karena ingin mengenal kamu lebih jauh .Dan untuk masalah penolakan perjodohan sepertinya saya tak akan membantu kamu karena saya juga punya alasan tersendiri yang membuat saya harus secepatnya menikahimu "Joan mulai mentajamkan tatapannya dan mendatarkan ekspresinya .

Liza mulai naik pitam melihat tatapan arogan pria dihadapannya itu " SAYA SUDAH PUNYA PACAR KAK "Liza mulai meninggikan suaranya dan menekankan pengucapan katanya .

" Hanya pacar kan , belum jadi suami .Saya tak akan membantu kamu dengan sebuah alibi yang sederhana itu "jawab Joan dengan santai.

" Apa kak Joan masih tetap dalam pendirian kakak untuk menikahi saya ?"

Joan mengangguk "Iya"

"Apa kak Joan tidak keberatan jika saya pada akhirnya menikahi kakak tanpa rasa cinta?"

Joan menggeleng pelan " Pernikahan bukan selamanya tentang cinta bisa saja karena nafsu ataupun rasa kesepian dalam diri seseorang yang sangat ingin dilepaskan "

Liza membuang napas panjang " Saya harap kak Joan tidak termasuk dua -duanya"

" Entah saya tak bisa memprediksi kedua hal itu , jika melihat wanita secantik dirimu tentu saja saya pasti akan masuk dalam kategori orang yang menikahimu karena nafsu ,namun disisi lain saya juga merupakan orang yang kesepian karena saya sangat sibuk dengan pekerjaan "

Liza tersenyum sinis mendengar ucapan jujur yang baru saja diutarakan oleh Joan .

" Saya tak menyangka bahwa seorang CEO yang terlihat berwibawa sepertimu ternyata merupakan seorang pria mata keranjang"

" Saya juga tak menyangka kalo seorang aktris yang dikenal oleh media sangat baik ternyata mempunyai mulut yang kasar , sepertinya saya harus mengajari kamu sopan santun sebelum kamu menjadi istri saya LIZA NATHALIA HOPE" Joan mulai menekankan setiap kata diakhir ucapannya itu .

Liza bergidik ngeri, ia menarik napasnya panjang lalu meminum segelas jus jeruk dingin untuk meredakan emosinya yang akan segera meledak .

Melihat kelakuan Liza , Joan tersenyum penuh kemenangan " Ayah saya sangat ingin segera memiliki seorang cucu saya harap kita berdua dapat memilikinya dalam waktu dekat "

Liza tertawa mengejek " hahahaha ,sepertinya haluanmu itu terlalu tinggi Kak Joan Arkan Rivenno sampai kapanpun saya tidak mungkin memiliki anak darimu .Sekalipun saya terpaksa harus menikah denganmu ,saya tidak akan pernah mau mengandung anak darimu "

" Pada kenyataannya apa yang tidak kau inginkan bisa jadi itu yang kau dapatkan , jangan sampai kamu menyesal disuatu hari nanti saat sudah memiliki anak dariku" Ancam Joan yang membuat Liza tak bergeming.