Metha melotot kaget, membalas tatapan Mahendra penuh tanda tanya. Ia membutuhkan penjelasan yang lebih detail!
Tidak mungkin orang tuanya seperti itu!
Mungkin Mahendara salah paham, atau salah orang! Insting Metha berkata, Metha tak ingin berpikiran yang tidak-tidak terlebih dahulu. Metha amat sangat yakin bahwa orang tuanya bukanlah orang yang jahat!
"Kau tak percaya?" tanya Mahendra sinis seolah membaca apa yang ada di dalam pikiran Metha barusan.
Metha menggeleng-gelengkan kepalanya cukup untuk menjawab pertanyaan barusan.
"Baik, mungkin jika kau memberikan sebgaina bukti kau masih tak akan percaya. Jadi aku akan membiarkan kedua orang tuamu saja yang menjelaskna semuanya." Senyuma miring kembali tercetak di wajah Mahendra.
Pria itu melepaskan cengkeramannya, kemudian menghempaskan wajah Metha cukup kasar sampai membuat dia langsung menunduk.
Metha mendesis ngilu, gigi- gigi, dagu, serta rahangnya begitu terasa sakit kala berbenturan dengan dadanya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com