webnovel

five girl's spy squad

About the five women they unconsciously are destined to fight together ... and their presence in the world is only to protect this beautiful world. follow my IG: @wenvia063

Wenvia09 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
11 Chs

9. Who Is He?

AS, New Jersey City. 9 : 30 am

KRING! KRING! KRING!

Bunyi suara bel sepeda dipagi hari melengkapi suasana pagi yang indah. Bel sepeda itu berasal dari sepeda pengantar koran setiap hari senin dan rabu, pengantar koran itu mengayuh sepedanya perlahan dengan senyuman yang terpampang indah diwajahnya. Ketika sepeda itu sampai kepada penerima koran langganannya pengantar koran itu turun dan menandatangi wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi rodanya sembari menikmati indahnya pagi dari teras rumahnya di kota itu. "pagi omah!, koran hari topik kesukaan omah loh!!", ucap pengantar koran itu sumringah, "terimakasih grace.." ucap omah dengan suara serak khas miliknya kepada pengantar koran itu. Yap!, pengantar koran itu bernama grace dan gadis cantik itu sangat terkenal diantara banyak lansia di cluster itu. Cluster itu dikhususkan untuk para lansia, jatuhnya seperti panti jompo, namun terlihat sedikit lebih nyaman karena itu hanyalah sebuah claster, dan tidak ada yang menyebut tempat itu sebagai panti jompo yang mengerikan.

"grace kapan kamu menikah?", tanya omah tiba tiba kepada grace. Grace yang kaget dengan pertanyaan omah jadi tertawa renyah, tawanya yang terdengar sangat merdu dan manis senyumannya seolah membius omah untuk ikut tersenyum. "omah, grace kan masih kuliah...", jawab grace halus, grace bekerja paruh waktu selama kuliah. Hari rabu ini kelasnya berada di siang hari hingga menjelang sore. Di pagi hari dia bekerja sebagai pengantar koran di claster itu dan dimalam hari dia menjadi 'writer' dari sore menjelang malam. "nanti...ketika grace menikah.." UHUK UHUK, ucapan omah terjeda karena batuknya yang mengganggu, melihat itu grace mengambil air dari meja teras dan membantu omah untuk meminumnya, "grace harus mengundang omah ya" lanjut omah ketika sudah selesai dengan minumnya. Grace pun tersenyum dan berkata "pasti kok omah, omah tenang aja...tapi...", ucapannya berhenti membuat omah mengerutkan alisnya seperti mengisyaratkan 'tapi apa?'. "tidak ada pria yang mau dengan ku omahhh", lanjut grace dengan wajah sedihnya yang dibuat buat, membuat keduanya tertawa renyah bersama.

Itulah grace, dia tidak pernah menyombongkan kelebihannya. Banyak orang menyayanginya kalangan tua dan muda. Karena sifatnya yang lemah lembut dan penyayang.

UK, London City. 12 : 30

Canteen Campus.

Hari minggu ini kayla, hazel, dan olivia sudah janjian di kantin kampus untuk bertemu disana. Seperti yang sudah direncanakan sejak jauh jauh hari bahwa mereka akan berkumpul dikediaman Nerfisy, untuk membicarakan balas dendam kepada para pembully disekolahan mereka, mereka sengaja janjian dia dikantin kampus agar lebih cepat bertemu dan lebih simpel karena semuanya sudah tahu dimana kampus berada. "key, kamu yakin oliv tidak lupa denga janji temu hari ini?", tanya hazel khawatir karena sudah dari jam 12 siang mereka menunggu namun oliv, tetapi belum juga datang hingga detik ini, 'apa dia lupa' batin hazel. "tidak mungkin, aku sudah mengirim pesan padanya kemarin malam. Dan dia bilang 'ok'", bantah kayla. Hazel mengangguk dan kembali berfikir sejenak. "atau dia takut masuk sendiri key", ucap hazel lagi setelah berfikir panjang. Kayla yang mendengar penuturan hazel barusan mulai berfikir 'mengapa oliv harus takut masuk sendiri?' batinnya bingung. Melihat kayla yang malah melamun hazel kembali berkata "kan kampusnya sepi key, jarak dari gerbang ke kantin ini kan juga harus melewati dua lorong gedung". Kayla yang mendengar hal itu pun merasa bahwa perkataan hazel juga mungkin ada benarnya. "terus sekarang aku harus mengecek gerbang ya?", tanyanya kepada hazel meminta pendapat. Hazel pun mengangguk dan berkata, "yap!"."kamu tidak masalah tinggal disini sendiri?", tanya key lagi kepada hazel. Dan hazel mengangguk diiringi senyumannya yang cantik. Melihat itu pun key segera meninggalkan kantin menuju gerbang.

Tapi ditengah tengah perjalanan kayla mendengar suara dari ruangan 'laboratory', seperti suara seseorang yang sedang berbincang. Tapi jika ada orang didalamnya, kenapa lampunya dimatikan. 'sepertinya ada yang tidak beres" batin kayla curiga. Key perlahan mendekati ruangan itu sampai memegang pintunya dan bersiap untuk membukanya. Namun, "KEYY!!!" teriak seorang gadis jauh dari belakang punggunggnya, membuatnya berhenti dari pergerakkannya dan berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya dan ternyata itu adalah oliv. Oliv berlari kecil menghampiri kayla dari kejauhan. "kau dari mana saja?!" tanya key khawatir, "aku baru saja sampai, sedang apa kau disini?" tanya oliv bingung, karena seharusnya hari ini mereka bertemu dikantin bukan di depan laboratorium, pikir oliv. "aku mencarimu, hazel sudah menunggu kita di kantin", jawab key cepat. "kalau begitu ayo kita kesana", ajak oliv kemudian. 'tunggu, oliv bilang dia baru datang. Tapi kenapa dia keluar dari arah toilet?'batin kayla curiga. "oliv", panggil key sarkastik. "ya?" jawab oliv. "kenapa kamu dari sana?", tanya key mengintrupsi oliv seraya menunjuk arah yang berlawanan dengannya. "ohh, itu...aku kan masuk lewat gerbang kedua, lagian kantin lebih dekat dengan pintu gerbang kedua kan?", jawab oliv tanpa ragu. Key kembali mengingat untuk apa dia berada didepan ruangan laboratorium, "tunggu sebentar, aku harus mengecek ruangan ini". Oliv yang bingung pun tak berkata apapun dan membiarkan key membuka pintu itu, ketika key membuka pintu itu dan menyalakan lampu ruangan, tak ada satupun orang disana membuat key berfikir bahwa tadi itu hanyalah halusinasinya saja. "ada apa?" tanya oliv kepada key karena melihat key yang melamun. "tidak ada apa apa, ayo!. kita harus cepat", oliv hanya mengangguk dan segera menuju kantin bersama key untuk menjemput hazel disana.

Suara dua orang yang sedang berlari dari kejauhan terdengar, hazel yang mendengar hal itu pun bangun dari duduk nya melihat siapa yang datang. Langkah kakinya semakin dekat tapi yang terlihat bukanlah olivia dan kayla, melainkan dua pria jangkung yang sedang berjalan memasuki kantin sembari tertawa renyah. Tetapi tawa mereka terhenti ketika melihat seorang gadis yang tak asing bagi mereka sedang sendirian di kantin kampus. Seketika hazel dan dua pria itu saling melempar tatapan bingung, hazel semakin bingung ketika kedua pria itu saling sikut menyikut seperti salah tingkah ketika melihat hazel disana. "eh, kita akan dapat masalah besar nih" ucap salah seorang pria sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal, "kenapa lagi?" tanya temannya bingung. Belum sempat pria itu menjelaskan apa yang terjadi, seorang laki laki dari luar kantin teriak kepada dua pria yang sedang berdiri berdekatan itu "Oyyyy!" tegurnya, seketika kedua pria itu berdiri tegang berdempetan seraya menutupi hazel dari pandangan pria yang baru saja datang itu. "kalian berdua kenapa?" tanya pria yang masih berdiri dibelakang kedua pria itu, hazel yang menyaksikan sedikit drama kecil itu hanya diam berdiri ditempatnya. "minggir!" tegas pria dibelakang mereka, dengan satu tangan memegang ponsel dan satu tangan lagi di saku celananya. Hazel yang mendengar suara itu menjadi tegang karena takut. Kedua pria yang menutupi hazel itu pun langsung memisahkan diri masing masing, dan kini terlihatlah hazel yang menatap dengan tatapan bingung juga takut melihat wajah tampan itu. Seketika melihat hazel yang membeku ditempat membuat pria itu mengeluarkan smirk andalannya, membuat hazel semakin merasa bingung juga takut. Karena sekarang dia hanya sendiri, hatinya merutuki diri sendiri karena tidak ikut dengan kayla mengecek gerbang tadi.

Perlahan tapi pasti pria itu memasukan tangan satunya beserta handphone kedalam saku dan mulai berjalan memasuki kantin menghampiri hazel yang berdiri dikejauhan. Dikantin itu sama sekali tidak ada orang karena hari ini adalah hari libur, pria itu semakin mengikis jarak diantara mereka. 'hazel! Mundur lahh, mengapa tubuhku tidak bergerak?!' batin hazel memanas, saat ini dia sama sekali tidak bisa mengendalikan dirinya. Pria itu kini sudah berdiri sangat dekat dengannya. "hai, akhirnya kita bisa ketemu My Hazel", seketika jantungnya seperti berhenti berdetak selama dua detik ketika mendengar dengan apa pria yang tidak dikenal ini memanggilnya. Hazel hanya diam sampai akhirnya dia mendongakkan kepalanya agar bisa menatap pria jangkung yang berada didepannya ini. Pria itu tersenyum sangat manis saat itu, 'aduh, mengapa dia tersenyum seperti itu kearahku' batin hazel bingung. "kamu siapa?" tanya hazel bingung, "aku?" tanya pria itu balik bertanya. "I'm Yours", seketika seperti ada angin kencang yang menerpanya. Kenapa laki laki ini membuatnya hampir jantungan begini. "maksud kamu apa?" tanya hazel yang masih tidak mengerti. Kini pria didepannya itu tertawa renyah menampilkan lesung pipinya, membuatnya terlihat semakin manis. 'hazel sadar, sadarrr'batinnya panik. "ternyata profesor memiliki putri yang sempurna", hazel mengerutkan alisnya, dirinya tidak mengerti apa yang sedang berusaha pria ini katakan. "pintar tentang segalanya, kecuali satu hal" lanjutnya, "apa itu?", seketika hazel merutuki dirinya lagi karena malah asal bertanya kepada pria aneh ini. "its okay, kamu tak perlu tahu. Karena kalau tahu nanti kata sempurna nya hilang", belum sempat hazel mengerti apa yang sedang pria ini katakan. Salah satu temannya memanggil pria didepannya itu "boss!, kita harus cepat", pria itu membalikkan badannya dan menaikkan dagunya seolah bertanya 'ada apa?' . "alex, udah nelfon lagi", seketika pria itu mengisyarakat kepada kedua temannya untuk menunggunya diluar.

Kini pria itu semakin mengikis jarak diantara mereka, hazel melangkah mundur dan pinggangnya nyaris mengenai meja kantin. Namun, dengan cepat pria itu merangkul pinggang hazel menggunakan satu tangannya. Kini sudah tidak ada jarak diantara mereka, pria itu mendekatkan wajahnya ketelinga hazel.

"Cedrick Parker" , bisiknya ditelinga hazel. Kini pria itu sudah melepaskan rangkulannya. Cedrick mengelus kepala hazel sebentar mengacak acak rambut pendek indah berwarna hitam pekat milik hazel sembari tersenyum manis, hazel hanya menatap manik mata 'caramel' milik cedrick. Berusaha untuk menormalkan detak jantungnya, tak lama cedrick meninggalkan hazel yang masih membeku.

Kayla dan olivia hampir memasuki kantin, saat ketiga orang laki laki melewati mereka dan cedrick menampilkan 'smirk' nya sembari menatap kayla dan oliv yang berjalan dibelakang kayla. Kayla hanya menatap bingung sembari berjalan menuju kantin untuk menemui hazel, saat memasuki kantin kayla dan oliv melihat hazel yang sedang berdiri sembari menatap kosong ke arah pintu masuk kantin. Kayla dan oliv berlari kecil menghampiri hazel, "hazel" panggil kayla, namun hazel sama sekali tidak merespon mereka. PAK! Oliv memuluk bahu hazel untuk menyadarkannya, "AUU, sakit oliv!" sadarnya, punggunggnya kini panas karena pukulan dari oliv. "lagian kamu melamun, ini oliv sudah disini. Ayo kita berangkat sebelum sore", tukas kayla cepat, hazel hanya mengangguk dan mereka segera meninggalkan kampus menuju kediaman Nerfisy.

****************

Saat ini kayla, hazel, dan olivia. Sedang dalam perjalanan menuju kediaman Nerfisy atau bisa juga dibilang rumah kayla, mereka menyusuri trotoar bersama sama menikmati pergerakan kota disiang hari. Yap!, mereka memilih untuk berjalan kaki karena rumah kayla tidak terlalu jauh dari kampus. Lagi pula orang orang dinegara ini sudah terbiasa berjalan kaki, mereka berjalan santai menyusuri jalan sembari berbincang bincang ringan.

****************

Jesycha masih mencari cara agar bisa kabur dari orang kurang ajar suruhan abangnya ini, "jesyyy, ayo dong...kita juga tak ingin ini terjadi kan, jadi bagaimana kalau kita bikin kesepakatan". Ucap salah seorang bodyguardnya, "apa kesepakatannya??!!!" tanyanya cepat, seraya meninggikan suaranya. "kita akan membebaskan kamu, tapi kamu harus muasin kita berlima", jawab boyguardnya. "kalian GILA!, kalau sampai King tahu soal ini. Kalian semua akan MATI!", bentak jesycha. Kini ia sangat geram karena tingkah bajingan bajingan ini . "MASIH ADA TEMPAT UNTUK SATU ORANG?!!!" teriak seorang gadis dari belakang kelima bodyguard itu sembari menyandar dengan santai ke tembok gang itu.

*****************

*****************

sorry, to all who have been waiting for this story. I've been in a bad mood lately, but I'll try to be more consistent. sorry if the chapter this time is only up a little.

oh yes, are you curious about some parts ?. try to guess the answer and write it in the comments column, who knows your answer is correct;)

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Creation is hard, cheer me up!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

LOVE YOU ALL;)

Wenvia09creators' thoughts