Lova yang sedang duduk dengan kedua kaki dilipat ke samping di atas sofa dengan siku tangan kanan di tumpukan di atas lengan sofa lagi-lagi menghela nafas berat. Niat hati ingin menonton TV, justru menjadi kebalikannya. TV yang menontonnya yang sedang melamun.
Lelah. Lova perlahan menjatuhkan kepalanya ke belakang, di atas sandaran sofa. Menatap kosong pada langit-langit kamarnya. Perkataan Axel tadi siang berputar-putar terus di kepalanya. Membuatnya merasa bersalah saja. Raut wajah Lova menjadi cemberut. Ingin menangis saja rasanya. Lova menutup wajahnya dengan satu tangan.
Tok … tok … tok …
Lova langsung mengangkat kepalanya sambil menjauhkan tangannya ketika mendengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya.
Tok … tok … tok …
"Kakak cantik? Ini, Sakhi."
Tok … tok … tok …
"Kakak cantik …"
Lova tersenyum kecil. "Masuk aja, sayang?!"
Cklek!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com