Nampan yang ada di tangan Lova seketika terlepas, jatuh bebas mengenai kedua kakinya ketika kursi di depannya itu berbalik padanya dan menampakkan wajah sosok laki-laki yang baru saja semalam dia pikirkan. Axelle Adelio Cetta.
Lova membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya sekarang. Bahkan rasa sakit tidak Lova rasakan pada kedua kakinya. "Hemp!" Lova langsung menahan nafas dan membekap mulutnya yang hampir saja menjerit keras ketika melihat Axel yang masih duduk di kursi Kepala Sekolah itu sedang tersenyum lebar.
Pelan-pelan Lova menghembuskan nafasnya agar tidak sampai terdengar oleh Axel yang kini sedang meniup, lalu menyeruput teh buatannya. Lova menurunkan kedua tangannya. Kaki kanannya sudah akan mengambil langkah ke belakang, namun satu kata singkat bernada pujian yang keluar dengan lancar dari mulut laki-laki yang sedang menatapnya dari balik cangkir itu, berhasil menghentikannya lebih dulu.
"Enak."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com