"Lo yakin kita bakal diterima sama Axel, Lik?"
Gerakan tangan Malik yang sudah akan membuka pintu di samping jok pengemudi langsung terhenti. Malik berpaling pada Abdul yang berdiri di seberang mobilnya. "Coba aja dulu kenapa, sih?!" sentak Malik.
Malik mendadak jadi kesal sendiri karena Abdul yang sudah dia ceritakan garis besar tentang kejadian di halte dan tujuannya menemui Axel sepanjang perjalanan menuju kantor mantan Lova itu terkesan selalu berusaha untuk menghalanginya.
Abdul melengos, lalu menghembuskan nafas pelan untuk melegakan dadanya yang sesak. Kembali berpaling pada Malik yang ternyata masih menatapnya. Abdul balas menatap Malik sejenak, lalu langsung masuk ke dalam mobil tanpa menunggu sahabatnya itu.
"Lo gak perlu sejauh ini kalau cuma mau mempersulit Axel balik sama Lova, Lik." ucap Abdul tanpa melihat Malik. Matanya menatap kosong ke arah depan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com