Axel mencium puncak kepala Lova beberapa kali membuat gadis itu terkekeh kecil dibuatnya. "Dateng kapan lo?" tanya Axel sambil menjatuhkan dagunya dari atas puncak kepala Lova. Memeluk gadis itu dengan perasaan luar biasa lega.
Lova melingkarkan kedua tangannya di pinggang Axel. Balas memeluk laki-laki itu tidak kalah erat. "Lova dateng dari sebelum pertandingan basketnya mulai, kok." jawab Lova. "Lova lihat Axel dari awal sampai akhir."
"Kenapa bohong sama gue, my Lov? Lo, tahu? Gue udah mikir gue sendirian lagi." aku Axel sambil menempelkan pipinya sebelah kanan di puncak kepala Lova.
"Maaf ..." kata Lova dengan suara lirih. "Lova mau kasih Axe surprise. Surprise, kan gak boleh dikasih tahu duluan." terang Lova sambil menjauhkan pipinya sebelah kanan yang menempel di dada Axel tanpa melepaskan pelukannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com