Lova keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamarnya sudah dengan mengenakan piyama dan wajah yang masih lembab, langsung berjalan menuju meja belajarnya. Mengeluarkan obat luar yang diberikan oleh dokter jaga UKS Senior High Global Cetta School untuk mengobati pelipis dan kepalanya yang tidak berani dia keluarkan dari kantong kecil di bagian depan backpacknya.
Lova berjalan ke arah meja riasnya, lalu duduk di kursinya. Mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan cermin. Lova menyibak poninya, memperhatikan luka bekas cakaran Ginny di sana. "Ini gak akan ninggalin bekas 'kan?" tanya Lova kepada dirinya sendiri.
Lova menahan poninya ke atas dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya dengan hati-hati menyentuh bagian bawah luka cakaran yang masih basah itu. "Kalau nanti ngebekas, kira-kira kelihatan gak, ya?" tanya Lova lagi pada dirinya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com