Lova dengan cepat berpaling ke samping kirinya ketika suara berat itu muncul. Langsung mengulas senyum canggung pada Bima. Ya Tuhan! Kenapa dia bisa melupakan keberadaan Bima? Lova melengos sambil berkomat-kamit merutuki kebodohannya.
"Lo kenapa, Va?" tanya Bima yang sudah dibuat sangat heran dan penasaran dengan tingkah Lova sedari tadi. Bima menumpukan lengan kirinya di atas meja sambil sedikit memajukan kepalanya mencoba melihat wajah gadis itu.
"Hah?!" Lova reflek berseru sambil langsung menoleh ke arah Bima. "Apa, Bim?"
Kening Bima mengerut dalam. Bima menatap Lova lekat-lekat. "Lo kenapa? Kok, jadi kaget gitu?" tanya Bima memperjelas pertanyaannya yang sebelumnya.
"Aku? Oh ... itu-- aku gak apa-apa kok, Bim." Lova nyengir lebar.
"Beneran? Gue lihat dari lo aneh banget."
Lova tersenyum. Dan tak lupa menganggukan kepalanya juga. Lova mengalihkan pandangannya pada ponsel dan kembali mengetikkan pesan balasan untuk Axel yang tadi sempat terhenti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com