"Axe?"
Axel masih tak membuka suaranya, namun tetap menuruti perintah Lova. Duduk di atas kursi belajar gadis itu.
Lova tersenyum kecil. "Ini, Lova bikinin Axe teh peppermint, diminum dulu." Lova menyerahkan cangkir pada Axel yang langsung diterima oleh laki-laki itu.
Axel lebih dulu meniup sebelum menyeruput pelan-pelan teh peppermintnya yang masih panas itu sambil memperhatikan Lova yang sedang membongkar kotak P3K. Gadis itu berdiri berlawanan arah, di sampingnya.
Lova melirik ke arah Axel sekilas.
Axel meletakkan tehnya di atas meja belajar Lova ketika gadis itu sudah berdiri di hadapannya, siap mengobati lukanya. Keningnya mengerut ketika melihat Lova hanya terdiam memperhatikan ke arah dadanya. Axel menunduk.
"Kenapa?" tanya Axel singkat sambil memegang dada dan mengangkat kepalanya. Axel menatap Lova dengan tatapan tidak mengerti.
Lova menaikkan pandangannya pada wajah Axel. "Axe ke rumah Lova naik apa?"
"Motor. Kenapa?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com