Lova duduk terdiam di kursi belajarnya sambil menatap kosong pada layar ponselnya yang gelap. Biasanya akan ada telepon atau video call, paling tidak pesan singkat masuk dari Axel. Namun malam ini sedang tidak biasanya. Atau mungkin ... malam tanpa telepon, video call dan pesan singkat Axel akan berlanjut ke malam-malam selanjutnya.
Lova tersenyum hambar. Meletakkan lagi ponselnya, lalu melipat kedua tangannya di atas meja. Lova menjatuhkan kepala di atasnya dengan posisi menghadap ke samping. Ke arah dua figura foto yang berdiri berjejeran di atas meja nakasnya.
Fotonya bersama Alex dan Kevin yang sudah lebih dulu ada di sana, lalu foto barunya bersama Axel di tribun lapangan basket saat acara pekan olahraga waktu itu. Lova mengusap wajah Axel dengan telunjuknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com