"Sepertinya perawat ini tunarungu, dari tadi hanya diam membisu," bisiknya pada suster yang berada disampingnya. Namun, terdengar oleh wanita yang masih enggan berbalik. "sungguh kasihan yah, bahkan kulitnya saja tidak seputih kita. Lihatlah sus, bahkan badanya kecil apa dia juga kekurangan gizi? Aku heran apa yang dia makan?" cicitnya dengan terus berkomentar mengajak bicara suster di sampingnya. Namun hanya dibalas dengan anggukan kepala dan suster itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan tersenyum canggung.
Gadis itu berbalik, matanya membulat sempurna wajahnya merah menahan amarah.
"Kau ini laki-laki apa perempuan, hah?!" geramnya dengan berbalik mengepalalkan kedua tangan dengan nafas yang naik turun.
"Ah, bagaimana dia lulus? Bahkan dia Tunanetra tidak bisa melihat ketampananku," ucapnya dengan merapikan rambutnya yang sama sekali tidak berantakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com