"Baiklah, mana obatnya?!"
Daniel dan Dalbert saling berpelukan melihat orang yang paling mereka sayangi mau meminum obatnya kembali. Mereka tahu bahaya yang akan mengancam orang yang paling mereka sayangi ketika tidak minum obat.
Setelah Adam menghabiskan obatnya Dalbert baru menyadari akan kekesalannya pada anak angkatnya Daniel. Dengan cepat dia mengcekik pria yang terkenal Jomblo itu dengan sikunya dan memukul kepala pri itu dengan tertawa.
"Kena kau yah, anak nakal!" cicitnya dengan terus memukuli anak sahabatnya yang sudah dia anggap.anaknya sendiri.
"Ampun, Dad!"
"Diam, atau ku ingin kau menikmati aroma ketiakku!" godanya dengan mendekatkan ketiaknya pada hidung mancung Daniel.
Adam dan istrinya tertawa terbahak melihat kelakuan pria dewasa yang kelakuannya seperti anak kecil.
"Kak Martien menghubungiku!" Adam mengangkat ponselnya.
"Anak itu, bawa sini!" Dalbert melepas Daniel dan berjalan mendekat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com