"Liz, sudahlah, mungkin kau salah lihat," tukas Key dengan menarik tangan Liza.
"Tidak, Key, dia meledekku! Aku berani bersumpah dia tadi tersenyum menyeringai," cicitnya namun Ros masih diam dengan menjahit bonekanya.
Kedatangan guru menghentikan Liza. Kembali ke tempat duduknya dengan perasaan yang masih sama. Key menatap Ros dengan tatapan penuh tanda tanya, dia juga melihat sangat jelas bahwa Ros tersenyum dengan tatapan yang menakutkan bahkan jika membayangkan dia juga bergidik ngeri.
***
Rom datang dengan tersenyum bahagia. Entah apa yang tengah terjadi. Berbeda dengan Rold akhir-akhir ini dia merasa ada yang mengusik kehidupannya. Namun dia tidak tahu siapa itu.
Di tambah lagi, Orang tuanya terus memaksa dirinya kembali tinggal di London. Bahkan berbagai ancaman yang membuatnya sedikit merasa kesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com