webnovel

FIREFLIES : first love

Simon merasa tak pernah merasakan cinta sekalipun dirinya telah banyak berpacaran dan tak jarang berhubungan intim dengan wanita bahkan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Ia selalu merasa hampa dan tak mengerti apa itu cinta ? kasih sayang ? mungkin tak hanya sebatas itu. Ia menjadi dingin dan tak berperasaan. Ia telah mati rasa. Namun semua berubah saat seorang pemuda yang adalah adik tingkatnya datang untuk memintanya menjadi model majalah kampus. Pemuda tinggi dengan rambut cepak yang suka sekali membawa kamera ternyata adalah anggota club jurnalistik. Di balik lensa kamera itu, hatinya berdebar. Mungkinkah ia sedang jatuh cinta ? Pada lelaki juga ?!!! "YANG BENAR SAJA !!" "sebaiknya kau terima saja jati dirimu sebenarnya~" "Pergi atau sepatu ini akan masuk ke mulutmu !"

JieRamaDhan · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
165 Chs

142

Mata mereka bertemu, saling mengikat satu sama lain, menyelami manik mata masing-masing. Keduanya sama-sama ingin mencari tahu kebenaran hati yang tersembunyi. Mata adalah jendela kejujuran, dimana siapapun tak akan dapat sempurna menyembunyikan suatu kebohongan karena itu dapat dengan mudah terpancar lewat sorot mata.

Begitu pula dengan yang sedang Simon lakukan.

Pernyataan Ashley mengenai 'Kekasih' cukup menggelitik benaknya. Sedikit banyak mengalirkan darah semakin cepat melewati pembuluh-pembuluh kapiler. Jantungnya berdetak cepat sementara wajahnya semakin memanas. Simon ingin menertawai dirinya yang tampak lemah saat ini. Bukankah dia sendiri yang selalu mewanti-wanti agar tak terlalu percaya pada orang lain? Ketika kau berharap pada manusia, maka hatimu bisa disebut lemah, kau akan mudah terpengaruh, mudah terbuai pada setiap perkataan yang tak memiliki jaminan. Menjadi lemah bukan pilihan Simon, apalagi berharap pada sesuatu yang tak memiliki kepastian.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com