"Pfftt hahahaha baik, tiga hari lagi. Tidak ada penawaran, aku bisa mati disini jika kau terus menawar,"
"Baiklah. Kita bertemu di bar biasa jam tujuh,"
"Baiklah,"
"Oke. Aku tutup telfondnya,"
Finni memutuskan sambungan dengan santai dan melemparkan ponselnya ke samping. Tetapi Duke menatap Finni tajam.
"Apa? Undangan ke ring tinju?"
"Earl ada di laut lepas bukan?" Tanya Duke tidak jelas. Finni bingung. Tentu saja, Earl sendiri yang mengatakannya. Walaupun Finni tidak menggunakan speaker ponselnya, tetapi kamarnya sepi dan suara Earl akan terdengar jelas disana.
"Sejak kapan di laut lepas ponsel bisa menangkap sinyal? Dan sejernih itu? Tidak ada suara angin yang mengganggu?"
Degh
"Sesuatu terjadi?" Tanya Finni. Duke menggeleng tidak tahu. Ia dengan segera mengambil ponsel Finni dan mulai melacak keberadaan Earl.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com