"Tapi … apa kau butuh semalaman untuk membuat mahkota bunga itu?"
Pertanyaan Cecil itu membuat Eric membeku di pelukan gadis itu.
Cecil … tahu.
"Cecil, semalam aku …"
"Jangan coba-coba berbohong padaku atau aku benar-benar akan marah," Cecil mengingatkannya. "Aku baru tidur ketika Troy tiba tadi, jadi suasana hatiku sedang buruk karena aku kurang tidur."
Eric tak bisa menahan erangan menyesalnya di bahu Cecil. "Maafkan aku, Cecil …"
Cecil menghela napas.
"Aku tak bermaksud membohongimu atau menyembunyikan semua ini darimu, aku hanya tak ingin kau khawatir, Cecil," ungkap Eric.
"Aku tahu niatanmu, karena itu aku menahan diri meski aku kesal," balas Cecil. "Dan karena kau sudah membawakan hadiah yang kuinginkan."
Eric melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Cecil dengan lembut. "Maafkan aku," ucapnya lagi.
Cecil tersenyum kecil. "Ini benar-benar menyebalkan, tapi aku tak bisa kesal lama-lama juga karena ini." Cecil menunjuk mahkota bunga di kepalanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com