Setelah puas berkeliling di taman safari seharian, sore itu mereka berencana langsung pulang. Namun, Cecil terkejut ketika tiba-tiba mobil di depan mereka berbelok ke arah jalan menuju pemakaman.
"Kita mau ke mana?" tanya Ricki yang menyetiri mobil Eric.
"Aku harus mampir sebentar ke satu tempat," jawab Eric.
Cecil menoleh pada pria itu. "Kau … mau ke mana? Jangan bilang …"
"Ya." Eric membalas tatapan Cecil dan tersenyum. "Kau bisa menunggu sebentar? Aku ingin menemui ayahmu."
Cecil mengernyit. Ia mengerjap ketika air matanya merebak.
"Kau tidak suka?" tanya Eric. "Jika kau tidak mengizinkanku, aku tidak akan pergi ke sana."
"Bukan begitu, tapi … untuk apa kau ke sana?" Cecil mengerjap cepat untuk mengeringkan matanya.
"Aku tahu ini tak akan mengubah apa pun, tapi … kurasa aku tetap harus meminta maaf pada ayahmu, kan?" sebut Eric. "Bahkan meski aku harus berlutut memohon ampun. Setidaknya … aku harus melakukan itu, kan?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com