webnovel

Bab 178

"Nero ayo, aku juga ingin memasak untuk mu dan kedua adik jaegu, bari kita bandingkan masakan kita" kata dal dal dengan penuh semangat sambil menarik tanganku ke arah supermarket.

"baiklah tidak perlu terburu buru" kataku sambil mengikuti dal dal yg terus saja berlari.

"aku tidak sabar untuk membuatmu mencicipi masakan ku" balas dal dal sambil terus berlari.

akhirnya di supermarket kami membeli banyak bahan makanan.

dan perlahan kami menuju rumah jaegu dengan dua kantong penuh dengan bahan makanan.

"apa kita bisa menghabiskan semua bahan makanan ini" tanya dal dal dengan bingung

"entah lah, masak saja apa yg kamu inginkan, jika masih ada sisa panggil saja young Lee untuk menghabiskannya" kataku dengan santai

"ha ha ha kamu benar Nero, wanita itu di panggil piggie bukan tanpa alasan" kata dal dal dengan gembira.

tapi saat sampai di depan pintu rumah jaegu kami berdua bertemu dengan young Lee dan ratu yg sedang berdiri di depan pintu masuk rumah jaegu.

"piggie dari mana kamu tahu bahwa kami akan melakukan kontes memasak" kata dal dal dengan kesal.

"kebetulan sekali, aku hanya mengantar ratu untuk bertemu jaegu, jadi kenapa kamu ke sini, bukankah rumah Nero ada di arah sana" kata young Lee sambil menunjuk ke arah rumah ku

"kami akan mengadakan kontes memasak di rumah jaegu dan membiarkan kedua adik jaegu menjadi jurinya" jawab dal dal dengan sombong

"jadi kalian sangat akrab dengan kedua adik jaegu" tanya young Lee

"tentu saja, pria ku menganggap adik jaegu sebagai adiknya" kata dal dal dengan bangga

"mana pria mu, kenapa aku tidak melihatnya" kata young Lee dengan bingung sambil pura pura tidak melihat ku.

"jangan macam macam piggie, Nero adalah pria ku, kamu menjauh dari nya" kata dal dal dengan kesal sambil memeluk lenganku dengan erat

"ooo benarkah, hanya karena kamu selalu bersama nya bukan berarti dia adalah pria mu, benarkan Nero" kata young Lee dengan nada main main

"berapa lama kalian akan mengoceh di luar, ayo masuk dan kita mulai memasak, jangan biarkan anak anak kelaparan" kataku dengan kesal lalu mulai masuk ke rumah jaegu.

"lihat dia tidak menjawab" bisik young Lee pada dal dal

"jangan main main, aku tidak akan membiarkanmu merebutnya dari ku" kata dal dal dengan kesal

"kita lihat saja nanti" kata young lee dengan bangga sambil melipat kedua lengannya dan menyombongkan buah dada nya.

"aagggggggrrrr" geram dal dal dengan kesal.

________________________________________

setelah satu jam lebih, akhirnya semua hidangan kami siap di sajikan.

di depan semua orang termasuk jaegu yg baru saja tiba, terlihat berbagai hidangan yg unik yg belum pernah mereka lihat.

"Nero, masakan apa yg kamu buat, apa itu bisa di makan" kata young Lee dengan bingung.

"yang ini di sebut sate masakan khas Indonesia dan ada dua jenis sate yg aku masak"

"yg ini sate sapi dengan saus kacang" kataku sambil menunjuk sate sapi

"yg ini sate babi dengan bumbu lengkap, sate babi ini khas dari pulau Bali, jangan bilang kalian tidak tahu" kataku sambil menunjukan sate babi yg ada di sebelah sate sapi.

"dan yg ini di sebut rendang, terbuat dari daging sapi dan rempah rempah Asia, yg merupakan masakan khas Indonesia juga"

"yg ini babi merah, babi yg di rendam dengan rempah rempah lalu di panggang, yg merupakan masakan khas Cina"

"yg ini sup kepala ikan khas indonesia"

"yg ini di sebut bakso atau meat ball, ini juga khas Indonesia"

"jadi silahkan mencicipi" kata ku dengan senyum ramah, tapi semua orang hanya menatapku dengan wajah bingung.

"jangan melihatku seperti itu, aku dulu pernah bekerja sebagi koki di daerah Asia, jika ada waktu lebih aku pasti akan membuat hal yg lebih istimewa, jadi karena keterbatasan bahan, waktu dan alat jadi hanya ini yg bisa ku buat" jelas ku dengan santai, tapi semua orang masih menatapku seakan menunggu penjelasan lebih lanjut.

dan aku juga menatap mereka dengan wajah tak bersalah.

"Nero sejak kapan kamu bekerja di Asia, kenapa aku tidak tahu" kata dal dal dengan ragu ragu

"itu sudah lama sekali, banyak negara yg pernah aku kunjungi, tanpa bekerja menurutmu dari mana aku bisa hidup tanpa orang tua, apa uang jatuh dari langit" kataku dengan acuh tak acuh

"lalu sekarang apa kamu masih bekerja" tanya dal dal dengan cemas.

"tentu saja tidak, aku sudah bosan dan ingin beristirahat, jadi aku melanjutkan sekolahku, tenang saja tabunganku sangat banyak, cukup untuk hidup" kataku dengan santai sambil menggosok kepala dal dal.

"kalo begitu aku mulai" seru young Lee yg dengan cepat mencicipi masakan ku.

dan semua orang mulai satu persatu.

saat itu aku juga mencicipi masakan dal dal yg merupakan masakan Korea yg khas.

rasanya benar benar enak, rasanya seperti masakan keluarga yg penuh dengan kehangatan.

"dal dal kamu sangat cocok menjadi ibu rumah tangga, selama kamu tidak menendang barang barang di rumah saat kamu marah" kataku sambil memberikan acungan jempol pada dal dal.

"Nero masakan mu sangat enak, kamu sangat cocok jadi bapak rumah tangga, biar aku yg bekerja, kamu cukup menjaga rumah dan memasak untuk ku" kata young Lee sambil mengacungkan jempolnya.

"jangan main main piggie, Nero adalah pria ku" kata dal dal dengan kesal

"belum tentu, kalian juga belum menikah, siapa saja masih punya kesempatan untuk menjadikan Nero prianya, benarkan Nero" kata young Lee dengan nada main main

"mm" dan aku hanya mengangguk.

"Nero kamu jahat, ini pasti gara gara piggie ini yg merayu mu di belakang ku, kamu wanita pencuri" kata dal dal dengan kesal

"jangan seperti itu dal dal" saat itu aku menggosok kepalanya lagi.

"kamu bahkan belum mengenal ku sepenuhnya, jangan sampai kamu menyesal, dari pada kamu sibuk menjaga ku agar tidak di rebut orang lain, lebih baik kamu mencari tahu tentang ku"

saat itu aku menatap dal dal dengan serius.

"dal dal, aku tidak pernah mengecewakan orang yg benar benar mencintaiku, apa pun status nya, tapi apakah orang itu siap menerima ku apapun status ku saat itu, itulah pertanyaannya dal dal"

"Nero apa maksud mu" tanya dal dal dengan bingung.

"ingat saat pertama kali kita bertemu, bagaimana jika aku benar benar seperti yg aku katakan waktu itu, bayangkan saja seperti itu, apakah kamu masih mau menerima ku" kataku dengan serius.

"maksudmu raja iblis, kamu pikir aku anak anak yg mudah di tipu oleh mu" kata dal dal dengan kesal

"mm kamu memang mudah di tipu" kataku dengan nada main main

"nerooo" geram dal dal dengan kesal

"ok ok maksudku bayangkan saja seandainya aku ini bukan pria seperti yg kamu inginkan, apa kamu masih mencintaiku"

"lalu seandainya young Lee benar benar menerima ku apa adanya dan aku menerimanya, tapi karena kamu juga menginginkan ku aku juga ingin menerima mu tanpa meninggalkan young Lee, apa kamu masih bisa menerima ini, apa cinta mu masih kuat menerima kenyataan itu, jadi pikirkan dulu baik baik bagaimana perasaan mu sesungguh nya"

"aku tidak keberatan dengan mu yg dekat dengan ku, tapi seperti kata young Lee, aku belum milik mu, jadi berikan kesempatan untuk orang lain juga"

"siapa tahu perasaan mu hanya obsesi semata, bukankah itu akan merugikan ku dan dirimu sendiri"

"cinta itu sangat luas dal dal, jika kamu mencintai seseorang kamu akan menerima orang tersebut apa adanya, bahagia saat dia bahagia, sedih saat dia sedih, tidak peduli apa yg dia lakukan kamu akan mendukung nya"

"selama dia bahagia, kamu tidak akan peduli apa status mu di matanya, itulah cinta dal dal, apa kamu lihat pelayan ku, dia tidak mau aku menjadi miliknya, tapi hanya ingin melayaniku dan selalu melihat ku bahagia"

saat itu suasana rumah menjadi hening, karena semua orang menatap ku dengan heran.