webnovel
#CINTA
#PENGORBANAN

FALLING IN LOVE

Khusus Dewasa!! "Mungkin Dia hadir di hatiku di awal perjalananku, tapi kamu hadir di akhir dari perjalananku hingga akhir hidupku nanti." (Aska Aliando) Berawal hanya karena sekedar candaan Karin, di sebuah kamar pasiennya di rumah sakit. Karin yang selalu jahil dengan tiap laki-laki yang baru di kenalnya. Karena di mata Karin, laki-laki semua adalah hidung belang. Yang patut untuk di permainkan. "Apakah kamu mau menjadi kekasihku?" Kata Karin dengan santainya. "Oke...aku mau menjadi kekasihmu." jawab Aska Aliando "Tapi ada syaratnya, kamu harus menyerahkan semua hartamu..apa kamu mau?" lanjut Karin dengan suara merayu. "Baik,..aku setuju! tapi harus ada surat perjanjian kontraknya..jika kita bisa menjalani 6 bulan hubungan ini, maka semua hartaku untukmu." sahut Aska dengan serius. Perjanjian sudah tertulis dan sudah di tandangani masing-masing..bersamaan hasil lab Aska yang sudah keluar. Aska di vonis Leukimia stadium 4. Dunia Karin berubah seketika, ingin dia membatalkan perjanjiannya namun takdir mengharuskan Karin di samping Aska. Mampukah Karin bertahan dengan hubungannya tanpa berdasarkan cinta?? Dan apakah Aska bisa bertahan dari penyakitnya..dan harus meninggalkan Karin beserta harta yang di berikannya pada Karin?? 'Jangan tinggalkan aku, aku mohon..kamu harus bertahan hidup untukku..jika aku harus bertahan untuk hubungan ini..kamu pun harus bertahan untukku..karena aku sudah jatuh hati padamu!! ( Karin Aadvantika )

NicksCart · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
529 Chs
#CINTA
#PENGORBANAN

YANG TERINDAH

Di tempat praktek Dokter Dinda, Karin dan Aska sudah duduk di kursi menunggu Dokter Dinda yang masih di dalam.

"Selamat pagi Mbak Karin?" sapa Dokter Dinda yang sudah hafal dengan Karin, saat menemui Karin.

"Selamat pagi juga Dok, perkenalkan ini suami saya Aska Aliando." ucap Karin memperkenalkan Aska pada Dokter Dinda.

"Oh pantesan, saya kira tadi Mas Edo..saya agak sedikit lupa, sama-sama tampannya." canda Dokter Dinda.

Karin tertawa kecil,

"Ya Dok, memang sama tampannya..tapi lebih tampan suami saya." ucap Karin sambil mengerlingkan matanya pada Aska yang wajahnya bersemu merah.

Aska menatap wajah Karin, kemudian beralih menatap ke Dokter Dinda dengan perasaan gugup.

"Bagaimana dokter, apa bisa Karin di periksa sekarang?" tanya Aska pada dokter Dinda dokter kandungan Karin.

"Sangat bisa Mas Aska, silahkan Mbak Karin di bantu untuk berbaring di ranjang." ucap Dokter Dinda pada Aska.

Dengan sigap, Aska membantu Karin untuk berbaring di ranjang.