"Selamat pagi Ratu." sapa Bramanto yang sudah duduk di samping Ratu dengan pakaian yang rapi.
"Bram? kamu sudah bangun? jam berapa ini?" tanya Ratu yang masih menahan kantuk karena semalaman berbincang dengan Bramanto sampai tengah malam.
"Jam delapan Ratu, minumlah teh ini." ucap Bramanto yang juga membawa secangkir teh untuk Ratu.
"Bram, apa kamu yang membuatnya? dan bagaimana dengan lukamu Bram?" tanya Ratu dengan spontan membuka kancing kemeja Bramanto untuk melihat lukanya yang semalam berdarah.
"Ya...aku membuatnya dengan cinta, dan lukaku sudah mendingan Ratu, tadi pagi Harlan ke sini dan sudah menjahitnya kembali." ucap Bramanto dengan hati yang berbunga-bunga melihat Ratu yang cemas karenanya.
"Kamu tidak membangunkan aku?" tanya Ratu sambil melihat luka Bramanto yang sudah tertutup dengan perban yang baru.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com