"Turun!" satu kata yang keluar dari mulut Beni, membuat Tiara membelalakkan matanya.
Gadis cantik itu melipat kedua tangannya di depan dada dan menggelengkan kepalanya kuat tidak ingin turun dari motor itu.
"Tadi katanya yang mau berbuat baik sama aku siapa? Terus sekarang sudah sampai di tengah jalan mau diturunin, kakak maunya apa?" tanya Tiara pada Beni.
"Habisnya dari tadi lo itu cerewet mulu. Mulut lo udah kayak cibiran tetangga gue," jawab Beni sembari berusaha menahan kekesalannya terhadap adik kelasnya ini.
"Ya udah deh aku janji diam, tapi anterin aku sampai ke rumah. Kalau aku diturunin di sini siapa yang mau nganterin aku? Masa harus jalan sendiri? Dan jauhnya minta ampun!!" ujar Tiara pada Beni.
"Gue sekarang sudah nggak percaya lagi sama yang lo katakan," ucap Beni dengan entengnya sembari mengembangkan senyum manisnya namun tidak terlihat oleh Tiara kecuali Tuhan yang ada diatas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com